Matamu bergerak menyusuri sekeliling ruang utama apartemenmu dengan puas. Cahaya matahari pagi yang masuk melalui jendela besar di sebelah meja makan menerpa figurmu dengan sangat tepat. Kau pun memeriksa sekali lagi barang bawaan di dalam tasmu yang agak besar. Barang-barang seperti jas laboratorium, dompet, obat-obatan darurat dan peralatan lain sudah ada pada tempatnya masing-masing.
Kau menyempatkan diri melihat sebuah foto yang terpampang di dinding sebelah kiri televisi. Tanpa sadar bibirmu mengulas sebentuk kurva tipis ketika mengamati foto tersebut. Foto yang diambil satu setengah tahun lalu berisikan dirimu dalam balutan gaun putih penuh renda yang terlihat lembut, tak lupa lelaki yang tampak kaku dengan tuxedo miliknya.
Lelaki yang sudah kau pilih menjadi pendamping hidupmu.
"Ah.. Hampir dua tahun, ya?" Jemarimu mengusap bingkai foto tersebut dengan perlahan, "Orang bilang fase bulan madu seharusnya berakhir sebentar lagi. Tapi entah mengapa aku tidak merasa demikian."
Lamunanmu sedikit terganggu begitu mendengar detik jam yang memenuhi ruangan. Saat itu juga secara otomatis tubuhmu menyalakan mode panik.
"Saatnya berangkat!"
Tentu saja kau tidak akan melupakan name tag yang biasanya nyaris tertinggal di atas lemari sepatu. Name tag lengkap dengan pita hijau dan nama belakang milik suamimu.
'Kannonzaka'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Doppo (Doppo X Reader) [On Hold]
FanfictionKalau pernikahanmu adalah sebuah mimpi, bisa jadi kau meminta untuk tidak pernah bangun sama sekali. Lelaki yang bersumpah setia kepadamu pun juga begitu. Jadi, duduklah sejenak, biarkan tingkahnya yang malu-malu namun tulus berbicara tentang betapa...