1

3 1 0
                                    

Kim Yena, bocah yang sebenernya ga pinter-pinter amat tapi berhasil lolos seleksi OSIS. Karena punya orang dalam ceunah. Padahal kenyataannya ga begitu, dia cuma hoki aja.

"Woy kambing! Ngapain lu ngelamun terus? Mikirin gua?" Yena menoleh, mendapati sahabat masa kecilnya itu tersenyum usil.

"Mana ada gua mikirin lu, Jaemin! Pede amat si anak kadal!"

"Lu ngatain emak gua kadal, Na? Parah lu parah! Gua aduin tan..."

"HEH! SIAPA YANG SURUH NGOBROL?!" Si cowok yang daritadi nerocos depan papan tulis itu ngamuk. Mukanya berurat kaya pengen nonjok orang. Untung ganteng. Oiya, dia si ketua OSIS.

Ya, Yena sama Jaemin sama sama anggota OSIS. Bedanya, Jaemin pinter beneran, jadi dia lolos seleksi. Kalau Yena kan hoki doang.

Si ketua OSIS, Renjun, ngelanjutin bacotannya. Dia lagi ngegambar panggung acara pensi yang mau mereka buat. Jaemin mangut mangut dengerin penjelasan Renjun, sementara Yena mlongo doang karena ga paham dari awal.

"Sampai sini, semua paham kan?" Tanya si Renjun.

"PAHAAMM!" Jawab semuanya serentak, Yena juga. Pendusta dia.

Setelah rapat selesai dan semua anggota OSIS ninggalin ruangan, tersisalah Renjun, Jaemin, sama Yena. Yena masih mager karena kursi ruang OSIS empuk banget kaya roti boy, sedangkan Renjun sibuk ngitungin tutup spidol, siapa tau ilang satu.

"Ren," Jaemin tiba tiba manggil si ketos galak. Renjun cuma jawab hm doang.

"Serius kita mau undang band TCN MIMPI?" Tanya Jaemin.

Yena yang baru ngeh pun terbelalak. Tapi dia pura pura udah tau aja biar keliatan pinter.

"Y," jawab Renjun.

"TCN MIMPI kan lagi banyak skandal akhir-akhir ini, nanti kalau gaada yang dateng gimana?" Cemas Jaemin. Emang deh ni orang tuh perhatian banget sama hal hal kecil.

Mendengar hal itu, Yena langsung pasang kuping baik-baik. Mencerna kata demi kata, gosip demi gosip yang akan dia terima.

"Halah cuma gosip. Kita harus undang mereka. Mereka punya banyak penggemar dari SMA kita," jawab Renjun serius.

"Emang ada skandal apa?" Tanya Yena memancing.

"Halah giliran ghibah aja kepo lu!" Jaemin menonyor kepala Yena.

"Aww!"

"Masa lu gatau Na?" Tanya Renjun.

Yee dikira gua cenayang apa -Yena.

Yena menggeleng. "Lu tau Ren?"

"Itu, rappernya. Siapa sih namanya? Joni? Ya dia ketahuan jalan sama cewe gitu."

"Jeno, kambing!"

"Ya maaf, ga ngestan soalnya," Renjun udah beres ngitungin tutup spidol, akhirnya dia cabut ninggalin ruangan itu. Tinggallah Jaemin sama Yena.

"Kenapa tiba tiba lo tertarik sama kasusnya Jeno?" Jaemin kepo.

"Ada deh," Yena segera membuka akun twitternya. Mengetikkan kata demi kata dengan penuh antusias.

"Yuk cabut Yen, udah sore," ajak Jaemin sambil menggandeng tangan Yena (lebih mirip nyeret sih) keluar dari ruang OSIS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yuk cabut Yen, udah sore," ajak Jaemin sambil menggandeng tangan Yena (lebih mirip nyeret sih) keluar dari ruang OSIS. Mereka pun pulang bareng.

Sepanjang perjalanan, Yena terus tersenyum senang. Yes! Bentar lagi followers akun gua nambah HAHAHAH!

Hai, ini fanfict pertama aku yang aku tulis di wattpad. Semoga kalian suka! Kritik dan saran sangat diperlukan. Thanka for reading, jangan lupa vote-nya! ฅ(‗• ·̫ •‗ฅ)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Haters | Lee Jeno [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang