[ 1 ] S e k o l a h

19 6 6
                                    

•••

Aku percaya pada diriku sendiri kalau aku mampu
#Renatta Althrous

•••

Kini Renatta mampu menjadi salah satu siswi di sekolah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Renatta mampu menjadi salah satu siswi di sekolah ini. ia berjalan dengan penuh percaya diri, bersama keempat temannya yang sangat terkenal di sekolahnya. Bahkan hingga beberapa pasang mata terus memperhatikan mereka di manapun dan kapanpun mereka berada.

Sebut saja mereka sebagai Queen of Hill International High School. Kepopuleran mereka cukup tinggi untuk seorang siswi sekolah menengah. Tidak hanya di sekolah tapi di luar sekolah pun sama, terlebih pada kalangan kelas atas. Serta beberapa relasi yang sudah mengenal mereka.

Mereka telah sampai di salah satu meja kantin. Suasananya begitu ramai bahkan hanya dengan melihat saja sudah membuat seseorang tidak memiliki nafsu makan. Cukup heboh memang, bahkan beberapa diantara mereka sungkan untuk duduk berdampingan di sekitarnya.

Ester Lee, gadis cantik dengan tatapan mata tersinis diantara yang lain menatap satu persatu dari keempat temannya yang sudah duduk di bangku masing-masing. "Ngapain kita ke sini sih!" seru Ester kesal.

"Why Ester?" tanya Rebecca.

Ester menatap malas dan tetap kesal. "Lo liat rame banget, sumpah! Gue jadi gak mood buat makan."

Ester Lee, gadis berdarah Asia timur dengan wajah cantik, bertubuh tinggi serta berkaki jenjang itu merupakan salah satu dari mereka — Queen of Hill International High School — bukan hanya sorot matanya saja yang sinis, tapi ucapan yang sering kali keluar dari mulutnya itu merupakan kalimat tercetus bagi orang lain yang tidak mengenal dirinya.

Anak dari pemilik Perusahaan IT itu merupakan salah satu dari gadis terkaya di sekolah tersebut. Terlebih lagi ia menjadi semakin populer setelah menjadi salah satu dari mereka. Tatapan segan, dan takut selalu bertuju padanya. Bahkan sekalipun Ester hanya berjalan santai.

"You gak suka?" tanya Rebecca penasaran.

Rebecca Coppen, gadis cantik bermata biru serta berambut pirang itu merupakan gadis terceria diantara semuanya.

Gadis berdarah Rusia-Inggris itu menjadi salah satu dari mereka jauh sebelum yang lainnya saling mengenal. Gaya bicaranya yang suka dicampur antara Bahasa Inggris dan Indonesia itu merupakan karakteristik dari dirinya.

Alih-alih menjawab pertanyaan Rebecca dia hanya memalingkan wajahnya dengan ekspresi kesal.

Barbara yang melihat itu pun sontak mengangkat satu tangannya ke atas. "Oke, Stop gurl. Kalian mau pesen apa?" tanya Barbara kepada empat temannya.

"Terserah," jawab Laura.

"Me too," ucap Rebecca.

Barbara menunjuk kedua temannya dengan dua jarinya. "Lo berdua?"

The Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang