Naruto milik Masashi Kisimoto
Hanya pinjam nama♡👤Bayangan👤
♡AU♡Mencintai dalam diam, itulah yang bisa kulakukan. Aku terlalu malu untuk mengatakan secara langsung kepadanya bahwa aku mencintainya. Seringkali aku meletakkan sebuah coklat dan surat di lokernya. Yah meskipun aku tahu dia akan membuangnya. Hal itu membuatku semakin malu untuk jujur kepadanya tentang perasaanku. Malu jika nantinya dia malah menolak dan menghina diriku.
Hari ini ada pasar malam di taman kota. Aku akan pergi kesana untuk menenangkan hati karena cinta yang ditolak secara tak langsung ini. Mungkin dengan bermain permainan di pasar malam membuatku lupa sejenak dengan hati yang sedang sakit ini. Kupikir berada ditengah keramaian lebih baik daripada sendiri dengan rasa sakit hati.
Sampai disana ternyata sudah ramai sekali orang-orang yang berdatangan. Banyaknya orang membuatku kesulitan berjalan. Disini banyak sekali stan-stan yang menjual berbagai macam barang. Ada yang menjual makanan, baju, peralatan tulis, dan barang lainnya. Tapi dari sekian banyak stan, pandanganku terpaku pada stan yang terlihat sepi bahkan sangat sepi dibandingkan stan lain. Karena merasa penasaran akupun menghampiri stan tersebut.
Stan itu didominasi dengan warna hitam dengan sedikit garis ungu. Di atas stan tersebut tertulis Your Dream In Here dengan lampu kerlap-kerlip. Rasa penasaran didalam diriku semakin besar dengan stan itu. Oleh karena itu, aku masuk kedalam stan tersebut. Didalamnya hampir sama dengan penampilan luarnya, dominan warna hitam dengan kombinasi garis ungu.
"Apa yang kau inginkan, Nak?" Seorang wanita yang sudah tua bertanya kepadaku. Aku kebingungan dengan pertanyaannya.
"Kau bisa mengatakan keinginanmu disini dan keinginanmu akan terkabul," lanjut wanita tua itu.
"Aku mencintai seorang pemuda, tapi aku terlalu takut dan malu untuk berkata secara langsung kepadanya, ingin sekali rasanya bisa dekat dengannya dan berbicara dengannya," ucapku sembari memikirkan dia.
"Keinginan terkabulkan, ingatlah bahwa semakin dekat dengan mentari maka bayangan akan mengambil alih." Ucapan wanita itu terdengar ditelingaku sebelum akhirnya pandanganku menjadi gelap.
.
.
.Aku terbangun begitu mendengar alarm diatas nakas berbunyi. Aku mengerjapkan mataku menyesuaikan diri dengan cahaya. Tak ingin telat ke sekolah, aku langsung bangun, mandi, dan segera bersiap. Setelah semua selesai aku berangkat ke sekolah. Sebelum itu aku berkaca terlebih dahulu, memeriksa penampilanku. Ya meskipun tetap sama dengan kacamata bulat dan rambut kepang dua.
Permainan dimulai Hinata...
Entahlah ini hanya halusinasiku semata atau apa. Aku merasa bayanganku di cermin berbicara padaku. Aku mengedipkan mataku berkali-kali untuk memastikan ini nyata atau bukan. Tapi bayanganku di cermin tak berbicara dan seperti bayangan pada umumnya. Mungkin ini efek tidur terlalu malam jadinya aku berhalusinasi. Aku segera berangkat ke sekolah dan melupakan kejadian itu.
Sampai di sekolah, keadaannya tetap sama. Banyak murid yang sedang berkumpul dan mengobrol. Aku? Tentu saja aku hanya akan diam karena tak memiliki teman disini. Aku menuju kelasku. Saat dijalan tak sengaja aku bersimpangan dengan dia, orang yang kucintai. Entah aku mendapat keberanian darimana, aku menahan tangannya hingga dia menoleh ke arahku.
"Na ... Naruto-kun." Aku memanggil namanya dengan pelan, mirip sebuah bisikan. Mungkin karena merasa bingung dan tak mengenalku dia hanya diam dan menatapku. Aku merasa sangat gugup dan malu. Namun entah mengapa sebuah keberanian muncul dari dalam diriku. Aku mengambil kotak bento didalam tasku dan menyerahkannya ke Naruto-kun.
"Ini, kau belum sarapan bukan?" Dengan keberanian yang entah aku dapat darimana, aku menyerahkan kotak bento itu. Jangan tanya darimana aku tahu dia belum makan. Aku tahu kebiasaannya yang tak pernah sarapan.
"Ah, terima kasih, siapa namamu?" tanya Naruto-kun setelah menerima kotak bentoku. Benar dugaanku, dia tidak mengenalku. Aku hanya murid pendiam yang jarang bersosialisasi. Pantas saja dia tidak mengenalku. Setelah aku mengatakan namaku, Naruto-kun pergi karena bel masuk sudah berbunyi. Aku pun juga pergi menuju kelasku.
Aku lebih pintar darimu kan, Hinata?
Suara itu terdengar lagi. Sangat mirip dengan suaraku, tapi lebih rendah dan menakutkan. Aku rasa aku tidak akan ikut pelajaran saat ini. Jadi aku pergi ke UKS untuk istirahat. Aku yakin aku berhalusinasi karena merasa lelah. Untuk urusan surat ijin aku akan menitipkannya ke penjaga UKS.
Aku berbaring di ranjang UKS dan memejamkan mataku. Saat aku mulai terlelap terdengar decitan kasur disampingku. Aku membuka mataku dan melihat Naruto-kun ada disana. Dia memegangi dahinya yang benjol. Aku juga melihat celananya yang sobek di lutut dengan warna merah. Sepertinya lututnya berdarah.
"Naruto-kun kau kenapa?" Aku bangkit dan menghampirinya.
"Ah ini saat di kelas tadi aku terjatuh dan yah inilah hasilnya." Karena merasa khawatir, aku langsung mencari kotak P3K dan mengobatinya. Sejak saat itulah aku dan Naruto-kun menjadi dekat.
.
.
.Sudah 2 bulan aku dekat dengan Naruto-kun. Anehnya, semakin lama aku seakan semakin tak bisa mengendalikan diriku. Entahlah, rasanya seperti ada yang mengambil alih diriku dan ketika aku sadar aku tak ingat dengan apa yang aku lakukan. Seperti halnya kemarin lusa saat aku sedang berjalan bersama Naruto-kun. Aku lupa dengan apa saja yang sudah kulakukan, tiba-tiba aku sudah di rumah.
Hari ini Naruto-kun mengajakku bertemu kembali. Sepertinya ada hal penting yang ingin dia sampaikan. Aku bersiap dan berdandan serapi mungkin. Ketika sedang berkaca, aku merasa sangat pusing. Entah apa ini halusinasi atau nyata tapi aku melihat bayanganku di cermin menyeringai kearahku.
Hinata, bersiaplah kehilangan ragamu hari ini.
Tidak tidak ini hanya mimpi. Tak mungkin bayanganku berbicara sedangkan aku hanya diam. Aku menjambak rambutku dan membuat rambutku yang awalnya rapi menjadi acak-acakan. Aku mulai berteriak memanggil ayahku. Kalian tau kenapa aku berteriak? Aku tak bisa mengendalikan diriku sendiri. Ragaku rasanya seperti sudah diambil alih bayanganku sendiri. Ya dan inilah akhirnya aku kehilangan ragaku. Jika kalian melihat Naruto bersama denganku, itu bukanlah aku yang sebenarnya.
END
Jadi kalau kalian melihat Naruto bersama Hinata, itu bukan Hinata yang sebenarnya. Akan tetapi....
KAMU SEDANG MEMBACA
ME
FanfictionWajib Tekan Bintang! Kalau Suka:v Kumpulan oneshoot, drabble, ficlet, short story atau yang lainnya tentang Naruto dkk. Naruto milik Masashi Kisimoto♡ saya hanya pinjam nama.