hari spesial bagi Au

17 2 0
                                    

Ian sama Au udah deket banget sampe sampe dikira gitu lah ya.

Au deket sama ian aja udah seneng. Masi bisa gandeng tangan kok, sering juga. Syukur aja ian enggak keganggu. Makasi

"Ian~~ mau anter Au nggk?" ucap nya sambil menatap ian yang sedang main hp, lebih tepatnya buka WhatsApp.
"Nggak, panas siang siang" jutek Ian
"Yang namanya panas ya siang yan,, masa ada malam hari panas?"
"Ngelawak? Nggak pantes. Pantesan jutek, judes kayak biasanya" ucap ian sambik nyengir nggak punya dosa
"Aaaa sebbel!!!" Au sembari berjalan ke arah ruang tamu dengan wajah masam

"Au yakin. Ian bakal nyamperin" gumam Au yang bergaya seolah di lagi marah

Tiba tiba tak lama kemudian, firasat ia benar benar terjadi. Ian menghampirinya.
"Li,, liya"panggil ian ke Au yang mungkin memastikan bahwa Au marah atau tidak.
"Mana jailnya kamu yang tadi? Mana suara yang kek toa mu?"

Au tetap tidak menoleh ke arah ian ataupun menyahuti panggilan nya. Ia semakin sebal.
"Pocky? Susu sapi full cream?" tawar ian dengan kesukaan Au

Au auto menoleh ke ian.
"Ian beliin kan?"
"Heem"
"Yeyyy!!! Ayo aku ikuttt"
"Lhah gitu sekarang" ucap ian sembari berjalan dan menggandeng pergelangan tangan Au.

Ian itu bagaikan kipas angin yang setelannya udah di swing.
Kadang sifat nya dingin, kadang nggk kerasa.

"Aaaa digandeng jodoh!!! Aminnn" teriak Au yang bener bener bahagia dan nggak ketunda.

Setelah Ian dan Au pergi, dan kini sudah kembali.

Au heran ke Ian
"Yakin? Cuman beli Lays? Enggk tambah? Sedangkan Au? Kau beliin 2 snack. Kau cuma 1"
"Yakin lah,,," ucap Ian dengan wajah songong nya
"Yaudah.. Nanti Au kasi Pocky nya,, bentar ku buka dulu kemasan nya"
"Makan aja,,, aku nggak mau" ian meyakinkan

Dan Au dengan cepat mengarah kan 4 batang Pocky ke mulut Ian.
"Makan." suruh Au tegas bagaikan emak yang nyuruh anaknya makan.

Dan Ian? Hanya menurutinya saja.
"Ian~~ Au boleh peluk ian tak?" tanya Au

"Astagfirullah! Kerasukan setan mana ni anak. Buset dah. Gadis gila"  dalam hati ian
"Nggak" tolak Ian segera

"Yaudah deh,,,, tapi?Au pastiin Ian bakalan peluk Au ataupun Au peluk" au dengan cepat menjawab nya.
"Mimpi" ian sembari berjalan meninggalkan Au ke depan rumah

"IAN!!! Mau kemana!!!!" teriak Au
"Ice Cream!!!" jawab ian yang ternyata ia mau membeli ice cream
"Au ikut!!!!"

"Nggk, gue aja. Kaki Au ngga boleh sampe lecet!" ucap ian yang membuat pipi Au memerah seketika

Setelah ian pergi dan kini hanya Au di rumah ian seorang diri.
"AAAAAA BAHAGIA BANGET JADI AU!!!!!" teriak Au kencang
"Eheqqq punten nyak mamang mamang teteh teteh tetangga nya ian" cengir Au sambil melompat lompat bahagia tak jelas

Tiba tiba

Kretekkk

What!! Suara apa???
"Aaaaaaa! Pocky ku retak semua!!!!"

Mendengar teriakan Au, ternyata Ian udah datang dan segera menuju ke Au
"Eh! Apaan yang retak??" bingun ian
"Pocky kuu" rengek Au

"Ayo, kubantu beresin"
Mereka pun membereskan pocky yang berceceran itu.

"Ian,,, pocky ini itu bagaikan hati Au" ucap Au
"Maksudnya?" bingung ian
"Nggak peka banget sih lo jadi cowok!!!" teriak Au
Dan Ian hanya menanggapinya dengan mengangkat kedua bahunya
"Ya gini~~ Au suka ke Ian. Truss Ian katanya juga suka ke Au. Tapi, ian malah kayak ngomporin Au dengan Ian sama Sherli"
"Sherli ketemu gue nggak sering au,, sedangkan kamu? Sering banget ketemu aku. Dan kau kan udah pernah gandeng aku? Sherli? Enggak pernah. Karna emang nggak ku izin in" jelas ian panjang lebar

"Aaa so sweet! Jadi jadi jadi jadi, Au spesial dong buat Ian!!!"
"heeh Au" ucap ian

"Aaaaa. Ian,,,, esok kalo aku udah pulang,,, kalo kamu juga enggak repot. Kau kesana ya,, kerumahku sama kak Elma" permintaan Au
"Oke" jawab ian cepat tanpa pikir panjang
"Aaa bahagia bangettt"
"Apaan yang enggak buat Liliy?" ucap Ian

Au merasa bingung, Liliy? Siapa dia?
"Ian! Liliy itu siapa?"

"Liliy itu, nama panggilan lo dari gue! Cuma gue yang boleh panggil lo Liliy"
"Oh, Oke" Au langsung ber Oh ria





# jangan lupa vote dan baca terus ya,,,,
Dan terima kasih udah 203 dibaca

Ketika Semuanya Berubah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang