Update, 10 Jun 2020
Now playing| Judika - Cinta Karena Cibta
Leo dan kiyti
**"
"Sifat lo yang ingin selalu perfect di depan gue, itu malah ngerusak hubungan kita,"
-Leo"Aku hanya ingin kamu melihat kelebihanku, dan nggak perlu tahu kekuranganku,"
-Li***
Leo Fredi Radirga, terlihat pemuda itu tidur nyenyak di kamar yang bernuansa seperti surga ini.
Ukuran kamar yang besar bak istana negara, kasur king size, dua AC, ditambah wangi coffe yang memabukkan, membuat siapa saja betah berlama-lama disana.
Bisa disimpulkan pemuda itu masih nyaman dengan mimpinya. Itu dilihat dari berbagai racauan yang keluar dari mulutnya.
Hello fans
Iya tau, gue ganteng
Gausah gitu ah, abang jadi malu
Entah dia mimpi apa, tapi sudah bisa dilihat tingkat kepedeannya sudah sampai ketulang-tulang.
Bugh!
Kini badannya mendarat indah dilantai, membuat pemuda itu sedikit meringis dan membuka matanya.
Bisa dibayangkan betapa banyak tingkah nya seorang Leo, sampai kasur ukuran king pun dia masih bisa jatuh.
"Ehh buset, pagi-pagi nih lantai udah minta gue peluk aja," ucap Leo mengelus gemas lantainya.
Dia mengambil jam weker yang ada di atas nakas nya.
"Gilaa, jam segini!!" ucap Leo, "Hebat gue bisa bangun jam segini, tapi kepagian ini mah, tidur lagi ahh..." Leo kembali naik ke kasurnya dan hendak melanjutkan mimpi indah nya.
Awalnya memang mau tidur. Tapi suara auman macan memaksanya untuk bangun.
"Leoooooo!!!" suara seseorang dari balik pintu kamarnya. Orang tersebut membabi buta menggedor pintu kamar Leo tanpa ampun.
Sejujurnya Leo merasa kasihan pada pintu kamarnya. Tapi mau bagaimana lagi, dia lebih sayang kasur empuknya.
"BANGUNNN LEOOO, UDAH JAM BERAPA INIIIII" gemas orang diluar sana.
"Aelah Bun, masih jam enam loh Bun..." jawab Leo santai dan memejamkan matanya.
"ASTAGAAA LEOOO, JAM 6 KAMU MASIH MAU TIDUR? NANTI KAMU BISA TELATTT! KALAU SAMPAI JAM ENAM LEBIH SEPULUH KAMU BELUM TURUN SARAPAN, BUNDA PUKUL KAMU PAKAI RAKET LISTRIK!" final Bu Dewi, setelah itu Bu Dewi turun untuk menyiapkan sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leoli
Teen FictionTerkadang sikap perfect kita, malah menjadi masalah yang besar.