Update, 13 Jun 2020
Now playing | Jaz - Dari Mata
Rosmelinda Aghata Putri
***
Cinta tuh, dari mata, turun ke ginjal
-Leo***
Rosmelinda Aghata Putri, gadis itu menaruh tangan Leo dipundaknya dan menuntunnya sampai UKS.
Dia membaringkan Leo diranjang UKS, dan mengambil kotak P3K.
Leo hanya diam tak berkomentar sedikitpun. Dia masih bingung dengan keadaannya sekarang. Terlalu cepat. Yang jelas, tadi dia terjatuh dan gadis ini membawanya ke UKS.
Tetapi Leo sendiri merasa tak asing dengan gadis ini.
Dengan perlahan dia mengobati hidung Leo yang masih mengeluarkan darah.
"Ahhh, sakettt,"
"Ini udah pelan-pelan loh! Masa masih sakit?" Beberapa menit kemudian gadis itu selesai mengobati Leo.
"Makasih ya," ucap Leo.
"I... Iya, iya..." entah kenapa Linda jadi gugup.
Sebenarnya Linda juga tidak tahu apa yang terjadi. Saat melihat Leo jatuh, badannya langsung berlari dan membopong Leo ke UKS tanpa disuruh.
"Canggung banget lo," Leo megamati wajah gadis itu secara detail. Membuat Linda semakin gugup dan memalingkan wajahnya. "Lo temennya Ara kan?" tanya Leo memastikan.
Ara adalah kekasih sahabatnya. bukan, bukan, teman mungkin? Ah sudalah, hubungan sahabatnya, Sena dan Ara itu sangat rumit.
Gadis itu mengangguk pelan. "Sahabat Ara," percayalah, ini bukan kepribadian Linda. Anggun, kalem, pemalu, itu sama sekali bukan dirinya. Sifat Linda bahkan lebih bar-bar dari Ara, asal ceplos dan bertindak semaunya. Tapi kenapa saat ini dia seolah menjadi gadis lugu nan kalem.
Terlintas ide jail dikepala Leo, "Lo cantik," melihat pipi gadis itu yang memerah seakan membuat Leo lebih gencar menggodanya.
"A... Apasih kak..." tunggu, apa? kak? Biasanya Linda memanggil dengan sebutan bang, sama seperti Ara. Sepertinya Leo pengecualian.
"Gadenger? Gue ulang ya, lo cantik, lo cantik,"
"Ishhh, apa sih", gadis itu memukul lengan Leo.
"Aduhhhh, ahhh sakettt..."
"Hah, a.. apa yang sakit?, Ma.. maafin Linda... Maafin," ucap Linda panik sekaligus khawatir. Linda mengecek lengan Leo.
Jadi namanya Linda..
KAMU SEDANG MEMBACA
Leoli
Teen FictionTerkadang sikap perfect kita, malah menjadi masalah yang besar.