Hakuba menatap Kaito dengan tajam, dia mengamati gerak-gerik si pesulap yang saat ini sedang bermain dengan burung merpati miliknya. Tidak tahu bagaimana bisa burung merpati itu tidak terganggu dengan kehebohan yang terjadi di ruangan ini dan sibuk berkicau, seakan mengobrol dengan Kaito.
Pesan dari Shinichi kemarin membuat dirinya penasaran, tapi pesulap yang terus saja menyangkal jika dirinya adalah Kaito KID itu susah sekali mengatakan apa yang telah terjadi.
"Apa sangat susah?" ketus Hakuba. Dia menyeruput kopi miliknya dan membuang tatapannya dari pemuda tidak jelas ini. Kaito masih saja mengabaikannya. Ok, Hakuba bisa mengerti saat-saat di mana dia butuh waktu sendirian dan berbicara dengan hewan peliharaannya. Tindakan Kaito yang seakan mengerti dengan apa yang merpatinya katakan membuat dirinya merindukan Watson, kucing kesayangannya.
"Aku juga tidak sepenuhnya paham apa yang telah terjadi pada Shinichi-san," jawab Kaito, setelah ia membiarkan burung merpatinya keluar dari kafe tempat mereka bertemu.
Hakuba diam mendengarkan, akhirnya setelah hampir setengah jam mereka duduk di kafe, Kaito mau membuka mulutnya.
"Inti yang Hatori-san katakan padaku adalah Shinichi-san patah hati. Ia merasa bersalah sudah menolak gadis yang selama ini dia sukai hingga membuat gadis itu tersakiti. Ada kaitannya dengan kepergian Shinichi-san selama dua tahun ini. Namun, alasan penolakan tidak dikatakan," jelas Kaito. Ia meneguk hot chocolate miliknya sampai habis.
"Karena jadwal show, aku tidak bisa menemaninya sampai pulang. Ketika kembali ke sana mereka sudah tidak ada. Begitu saja, tidak ada lagi yang lain," ucap Kaito, ia bersiap untuk pergi. Mengangguk singkat pada Hakuba yang tidak mengatakan apa pun. Ya, selain karena hubungan mereka yang tidak begitu akrab walaupun satu kelas. Kaito tidak ingin berlama-lama di sini dan ketinggalan kereta menuju Ekoda.
Hakuba tidak mencegah kepergiannya, ia hanya sedikit merasa bersalah tidak menemani Shinichi di saat ia butuh bantuan. Hakuba berjanji lain kali ia akan lebih tanggap dengan temannya yang satu itu.
***
Sepucuk surat beraroma mawar, tertera sederet angka yang tidak ada petunjuk lain untuk menjelaskan apa maksud angka-angka ini.
Pesan yang diubah menjadi kode angka. Pesan ini di enkripsi tanpa kunci publik, KID menggunakan kunci privasi, kesimpulan yang dia dapat setelah mengamati surat dari KID. Hampir saja dia mengamuk jika tidak ingat badannya sangat sakit. Ditambah lagi, Shinichi sama sekali tidak tahu apa yang menjadi kunci untuk memecahkan pesan yang dia terima dari KID.
Isi pesannya seperti ini;
2147578508357196719620265849759414328214305207476284064357880147578508352337569207
44599414951834719115475678256488052854911436297596182972780690143454762126648425728805327596174362
5784054353447500074757789518347191
232656840872920537447500204762842395182854960743631726719002307194Shinichi belum bisa menemukan di mana letak kunci dari kode yang KID kirimkan padanya. Lelaki itu hanya tertawa kecil dan mengatakan kode ini ada kaitannya dengan dirinya sendiri saat lelaki dengan banyak suara itu bertanya padanya pagi setelah ia menemukan suratnya. Tapi apa? Teknik sandi yang mana yang lelaki itu gunakan.
Jika kuncinya tidak bisa Shinichi temukan maka kode ini akan sulit untuk dipecahkan. Bisa saja jika ia menggunakan analisis frekuensi. Jika sesungguhnya analisis itu untuk menghitung huruf yang paling sering muncul, maka kali ini angka yang paling sering muncul yang akan Shinichi hitung.
Menggunakan analisis frekuensi didasarkan pada kenyataan bahwa, dalam setiap rentang bahasa tertulis, huruf dan kombinasi huruf tertentu muncul dengan frekuensi yang berbeda-beda. Selain itu, ada distribusi karakteristik huruf yang kira-kira sama untuk hampir semua sampel bahasa itu. Namun, karena kode yang KID berikan adalah angka Shinichi berharap ia bisa menemukan petunjuk karena dalam beberapa cipher, properti semacam itu dari bahasa alami plaintext dipertahankan dalam ciphertext dan pola-pola ini memiliki potensi untuk dieksploitasi dalam serangan ciphertext-only.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drive Me Crazy
HumorKode ini membuatku gila. *** Tema: Kriptografi Genre: Humor Hati-hati tertipu godaan cover.