PART 1 - MENGENAL

23 4 0
                                    

Happy reading guys..

Pagi ini begitu cerah, awan yang bisa terlihat bahagia dengan menampakkan langit biru cerahnya, Serta matahari yang membuatnya nampak begitu hangat dipagi hari.

Hanna turun dari kamarnya, terlihat mamanya sedang menyiapkan sarapan pagi meskipun sudah menggunakan pakaian kerjanya.

Tama melirik kearah hanna yang masih berjalan menuruni tangga sambil memasang dasinya. "Sini sayang sarapan, jarang - jarang loh gini".

"Udah sering tu hanna sarapan, tapi sendirian". Sindirnya yang membuat siapapun disana terdiam.

Farah mengambilkan nasi goreng dengan telur setengah masak untuk hanna, ya karna itu memang kesukaan hanna. "ini sayang makan, ini susunya". Ucap farah saat hanna sudah duduk tepat disampingnya.

Handphone hana berdering saat ia sedang makan. Tertulis nama Devin bucines yang menelfonnya.

"Ya kenapa cin?". Kata hanna memanggil dengan sebutan bucin.

"gue udah didepan rumah lo cen!"  ucap devin yang memanggilnya dengan sebutan cencen.

"tunggu! gue otw".

Tuutt...

Hanna memutuskan sambunggan telfonnya, ia pergi tanpa menghabiskan sarapannya.

"hanna berangangkat". Ucapnya sambil berjalan keluar rumah.

"hati-hati sayang". Kata Tama

Hanna membuka pagar rumahnnya, terlihat mobil berwarna hitam terparkir didepan rumahnya, yang sudah pasti itu mobil devin, ia langsung masuk.

"kenapa lo, kusut banget hari ini?". Tannya davin dengan menatap datar kearah hanna.

Hanna menggeleng "udahlah ayo berangkat". Suruh hanna tanpa menatap kearah davin.

Davin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ia memperhatikan hanna yang menatap lurus ke arah jalan. "Han, kalau lo ada masalah cerita dong ke gue". Ujar davin

Hanna menghela nafas "Gue binggung sama keluarga gue vin, akhir-akhir ini mereka sok perhatian . Andre pulang ke indonesia gimana buat gue gak bete coba". Cerita hanna pada davin.

"Andre? Kakak lo itu yang kuliah di itali hann? Kok dia pulang ke indonesia sih?".ucapnya bertubi-tubi.

"Iya, bodo amat lah gue ga peduli". Jawab hanna acuh.

Davin mengerti, ia tau semua tentang masalah keluarga hanna , mereka sudah bersahabat sejak lama.

Tepat saat bel masuk bunyi,  mereka sampai diparkiran sekolah. Mereka turun dari mobil dengan membawa tas lalu berjalan bersama menuju kelas.

Terlulis dua belas sains two, mereka masuk lalu duduk dibangku paling depan, ya mereka sebangku berdua pintar dan cerdas bahkan mereka yang memegang juara kelas.

"hanna, ini ada yang nitipin coklat sama bunga buat lo". Ujar Uca memberikan bunga dan coklat  itu kepada hanna.

"buat gue ca? Dari siapa?".tannya hanna.

"Dari penggemar lo katanya". Jawab uca sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

Hanna mengerutkan keningnya, penggemar rahasia seorang hanna punya penggemar, bahkan hanna tidak merasa punya penggemar disekolahnya ini.

Hanna memegang buket bunga mawar, ada sebuah note diadalamnya.

Mengagumimu dari jauh, meski kau tidak pernah mengenalku ,senyumu terus kulihat yang membuat ku hangat.
              
                                               ~D.A~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang