Chapter 6

4 0 0
                                    

Some people will think twice about doing anything and calculate what willl happen if they do something


       Pagi ini aku ada janji dengan seseorang untuk bertemu jadi aku bersiap siap serapih mungkin agar tidak memalukan.

       Jaket hitam dengan logo api biru sepasang dengan levis hitam dan sneakers hitamku,jadi seperti malaikat aja...“yah aku pakai motor ya.”izinku saat berjalan menuju ruang tamu
“mau kemana?”tanya ayah bingung
“mau kerumah temen yah, ada urusan.”jawabku jujur
“urusan penting apanih? sama pacar ya?.”goda Ibuku
“bukan bu tapi sama kawan SMP, cewek sih.” sanggahku
“alah kalo bukan pacar siapa lagi.” imbuh ayah
“ayah udah lah gak usah mikir yang enggak enggak, Bulan gak mau pacaran.” kesalku
“masa? nanti ceweknya kenalin ke ayah ya.” goda ayahku nakal
“udahlah yah, aku pinjem motornya ya.” kesalku
“iya iya pake aja tapi jangan lupa beliin bensin.” tawa ayahku.

       Beberapa detik kemudian aku berbalik dan berjalan pelan menuju ayahku.yang dituju malah heran kebingungan. Saat sekitar 1 meter aku menadahkan tanganku”mana uangnya?” candaku
“pake uang kamu dong.”jawab ayah singkat
       “iyadeh ayah...”ucapku sambil mengambil tangan ayahku dan menyalaminya
Setelahnya ibuku.

       Setelah sesi bersalaman aku pergi mengambil motor di garasi, untuk sesaat aku agak senang karna yang kutemui adalah sahabatku waktu SMP dulu, tapi harus dipisahkan karna aku sudah tak satu sekolah dengannya lagi.

        Dan juga pasti dia punya sahabat yang lebih baik dari aku di sekolahnya sana, iyakan?. Aku mengendarai motor dengan santai, melewati banyak tempat tempat seru dan berbagai kenangan yang tersisa disana.
       Saat sampai dirumahnya aku langsung mengetuk pintu rumahnya.

(oh ya hari ini ulang tahunnya jadi aku sudah persiapkan semuanya tinggal menjalankan rencana aja)
       Saat ia keluar aku disambut oleh mamanya “eh mama... ada Riana nya?”tanyaku sambil menyalaminya
“ada kok,vtuh lagi duduk santai.”ucapnya sambil bergeser kekiri sedikit dan menunjuk ke arah manusianya.

       Yang ditunjuk malah salah tingkah dan langsung lari kekamar. aku dan Mamanya hanya tertawa karna kelakuannya’kayaknya ngambek’ batinku
Mamanya hanya mengangguk sambil tertawa, sesaat kemudian ia masuk kedalam sambil memanggil anaknya itu.

        Beberapa menit kemudian keluarlah orang yang ditunggu
“udah siap aja.” ucapku agak terkejut melihatnya berpakaian rapi bak putri.
“ish kalo mau dateng bilang dulu kek.” kesalnya
“iya maaf.” ucapku sambil tertawa kecil.

       Kami berdua sampai ditempat tujuan dan duduk disalah satu kursi taman yang tersedia,beberapa detik terasa canggung hingga akhirnya ia memcah keheningan dengan mengajakku membuat Boomerang bareng.

       Karna asik bermain aku sampai lupa kalo sekarang harus kasih kejutan.
“Rin gw ke warung bentar beli minum lo disini aja,sambil jagain jaket gw.”ucapku dan berlalu pergi tanpa persetujuannya.

“lama amat sih.”tegur Wanita yang telah lama bersembunyi di belakang warung kecil.
“maaf gw keasikan tadi.”jawabku polos.
“yaudah,kita orang kapan keluarnya?”tanya yang lain

Oh bentar...
Aku kenalin dulu
       Kami ada 4 orang dua teman dari Riana namanya Cinta dan Putri, dan 1 lagi temanku namanya Ryan.

        Tapi tiba tiba ayahku menelponku.Kemudian aku agak menjauh dari yang lain “halo yah... ada apa?”tanyaku to the point
“pulang sekarang langsung siap siap kita bakal ke jakarta malem ini,kamu langsung ke kantor papa sekarang.”jelasnya

       Aku berjalan pelan kearah Riana dan agak canggung...
Dan mendekatinya “Rin kita pulang sekarang ya,ayah gw tiba tiba manggil.”jelasku menyesal
“kok tiba tiba?”tanya nya heran
“iya gw geh bingung,katanya ada urusan jadi gw harus ikut.”jelasku dengan nada menyesal
“yaudah ayok kita pulang.”ajaknya
“oke.”setujuku

StarMoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang