Halo
Nama gua Dyana Wijaya. Gua sekolah di salah satu SMA muslim di Bali yang lumayan jauh dari tempat tinggal.
Gua punya punya pacar di sekolah yang bernama Feri. Iyaa Feri adalah adik kelas gua. Dia anak brokenhome dan tinggal bersama nyokapnya di belakang sekolah. Biasanya dia ngambil job membantu pamannya di gudang sembako untuk menambah uang jajannya. Kita baru menjalin hubungan sekitar 2 bulan yang lalu. Entah bagaimana gua bisa pacaran dengan dia. Sebenernya entah sengaja atau tidak mungkin itu untuk pelarian gua dari pacar gua yang sebelumnya, yang putus karna LDR dan ketauan selingkuh. Iyaa tapi gua sayang sama feri. Gue sering ketemu Feri di salah satu kantin favorit di luar dekat sekolah. Saat mata pelajaran dimulai, gua mendengar suara dering hp yang ada di dalam tas gua."kamu udah disekolah by". Membaca chat masuk dari Feri.
"Udah". Balas singkat gua ke Feri
Kringggggggg..................
Bel sekolah berbunyi menunjukan jam istirahat dan temen-temen dikelas beranjak keluar kelas. Bu Rida (guru fisika) menghampiri gua yang masih duduk berkemas buku yang ada di atas meja.
"Lain kali kalo jam mata pelajaran dimulai hpnya di silence dulu. Biar ga ganggu yang lain". sambil meletakkan tumpukan buku tugas di atas meja gua.
"Hehe iya siap bu. Maaf". Jawab gua sambil cengengesan.
"Ini buku tugas minggu lalu nanti bagiin ke temen-temen yang lain. sekalian nanti bilangin pertemuan selanjutnya buku catatan dikumpulkan. Akan ibu cek".Perintahnya.
"Iya bu".
Melihat Bu Rida beranjak keluar kelas, dalam hati gua berkata "Kenapa tadi ga diumumin sekalian. Kenapa harus nyuruh gua hmm".
"Ke Warung Bu Ela yuk". Ucap Sintya (Sahabat gua di kelas).
"Yuk dah. Pakai motor lu ya. Motor gua tadi di pojok soalnya. Kepagian gua dateng". Ucap gua menjawab ajakan Sintya.
"Yadahh".
Gua dan Sintya beranjak keluar kelas menuju parkiran motor.
"Toilet dulu yuk benerin hijab". Ujar Sintya yang kebiasaan setiap jam istirahat mampir ke toilet.
Saat gua dan Sintya masuk toilet, gua melihat ada Hani (siswi kelas Ipa3 seangkatan gua) dan Dewi (kakak kelas gua) sedang berbicara ber2 di pojok dekat pintu sebelah kaca.
"Hai han, hai wi". Sapa gua kepada mereka ber2 dan bertanya dalam hati "Sejak kapan mereka deket?".
"Hai dy". Balas sapa mereka ber2. Dan gua langsung masuk ke toilet.
Saat gua keluar. Gua hanya melhat Sintya yang masih sibuk benerin hijabnya.
"Hani dan Dewi mana?". Tanya gua ke Sintya.
"Dah pergi". Jawab sikat Sintya.
"Sejak kapan mereka deket?". Tanya gua sambil menyuci tangan.
"Entahlah. Tau ga mereka tadi kayaknya curcol dehh. Gua denger tadi sekilah mereka bahas tentang Aldi". Ujar Sintya sambil menghadap gua.
"Aldi?". Tanya gua yang masi belum nyambung dengan apa yang dibicarakan oleh Sintya.
"Ishh iyaa. Aldi ipa3. Mantannya Hani yang sekarang pacaran sama Dewi".
"Ohh tau tau. Pernah pacaran juga sama Kessy (Temen pertama gua saat baru masuk SMA. Tapi sekarang udah pindah ke Jawa). Gua inget dulu dia pernah chat minta tolong gua buat anter ke rumah Kessy, tapi gua nolak karna sibuk bantu nyokap gua. Kayaknya waktu itu mereka berantem dehh" Ujar gua yang baru inget tentang Aldi.
"Kata-katanya nih ya, dia itu cowok brengsek. Suka chatin dan modusin cewek-cewek". Ujar Sintya.
"Hmm entahlah ya. Bodo amat juga sih. Dah lahh yuk ke warung Bu Ela". Ajakan gua sambil beranjak keluar dari toilet.
Sesampainya di perkiran, gua menuju keluar gerbang sekolah sambil menunggu Sintya mengeluarkan motornya. Gua melihat Aldi dan kawan-kawan yang keluar gerbang menuju kantin tante yang ada di luar sekolah.
"Kok gua merasa ga yakin kalo dia fuckboy ya hmm". Bicara gua dalam hati.
Drrrttt......drrrttt..... getar hp gua menerima pesan masuk.
"Kamu dimana by?". Chat masuk dari Feri.
"Di depan sekolah mau ke warung Bu Ela bareng Sintya by. Kamu?". Jawab chat Feri.
"Aku masi di kelas nih. Mau ke kantin tante sama Adit (pacar Sintya). Kamu hati-hati di jalan".
"Ohh okay". Jawab singkat gua dan langsung menuju warung Bu Ela.
Sampainya di warung Bu Ela, gua jalan ke arah kursi yang berada di pinggir sungai dan Sintya yang memesan di warung. Gua dan Sintya sering ke warung Bu Ela bahkan pernah bolos mata pelajaran karna bosen. Suasana yang sejuk karena berada di sekeliling tumbuhan dan hembusan angin dari sungai yang sangat segar disiang hari yang terik.
"Gua PopIce Mangga dan kentang goreng 1 Sin". Teriak gua ke Sintya.
Gua melihat ada Komang datang bersama Putra (anak SMK di sekolah gua) memakai seragam sekolah. Mereka mengahampiri gua dengan gayanya yang sangat sok akrab.
"Wee dy. Kok lu disini? Bolos ya?". Ujar Komang
"Mana ada gua bolos. Ini jam istirahat kali dan lagian suka-suka gua mau dimana aja". Jawab gua santai sambil main hp.
"Sendirian aja? Biasanya lu sama Sintya".
"Tuhh dia lagi pesan makanan. Tumben gua liat kalian disini?". Sambil melirik ke arah Putra yang mengeluarkan rokok dari saku celananya.
"Hmm tadi gua minta Putra anter gua balik ke rumah ambil vape". Mengeluarkan vape yang ada di dalam tasnya.
"Emang lu ga kena razia di sekolah? Gila lu ya".
"Emang dia gilakan orangnya." Saut Sintya sambil menaruh makanan di meja kami.
"Ehh Sin. Kok lu ga mesenin gua sekalian?". Tanya Putra setelah menghembuskan asap rokok dari mulutnya.
"Mana gua tau kalo ada kalian disini njirr".
Putra mengambil hp yang ada di saku baju seragamnya. Membaca chat masuk entah dari siapa.
"Mang, yuk dah ditunggu anak-anak di warung pojok". ujar Putra sambil mengantongi kemali hpnya.
"Kita duluan ya". Ujar Putra sambil mengambil beberapa kentang goreng gua dan beranjak ke arah motor mereka.
Drrrtttt....drrrttt.... notif masuk ke hp gua. Seketika gua kaget dan sedikit heran walopun ini hal yang biasa sebenernya hmm.
"Njirr sin". Ucap gua ke Sintya.
"Apaan?".
"Aldi follow instagram gua tau"
"Nahh lohh lu hati-hati aja. Banyak yang bilang dia fuckboy loh". Ujar Sintya membuat gua semakin panik karna mungkin gua geer duluan. Astaga ini Cuma follow instagram, bukan ngajak pacaran hmm.
Saat gua dan Sintya balik dari warung Bu Ela, kita langsung menuju kelas. Kelas gua melewati kelas Aldi. Dan tanpa sadar gua menghentikan langkah kaki dan mata gua mengarah ke dalam kelas Aldi dan melihat Aldi yang sedang duduk berkumpul dengan temen-temennya.
"Dyana. Kok masih diluar? Udah jam masuk pelajaran ini. Ayo masuk". Tegur pak Ali (guru PKN) yang memuat gua kaget.
"Bbabaik pak". Jawab gua terbata-bata sambil lari menuju kelas.
------‐-------------------
Hai guys....
Ini cerita pertama gua. Semoga suka dan ikuti chapter-chapter berikutnya ya😉
YOU ARE READING
Cinta Tak Butuh Alasan
Non-FictionSabar memang ada batasannya. Tetapi itu tidak membuat semua orang bisa berhenti bersabar karna orang yang dia sayang. Perkenalan yang singkat membuat sebuah perjalanan percintaan selama bertahun-tahun. Tidak mengenal cukup walaupun sudah dibuat kec...