Part 1

12.3K 121 1
                                    

"Selamat sore nak"
Kebetulan saya dan ibu saya sedang berada di ruang tamu sedang menonton TV kesayangan.

"Sore pah, eh papah da pulang ya" sambut ku dalam hati, namun saat itu ayah sedang tidak sendiri pulangnya pada biasanya, ia membawa pria tampan, kekar, tinggi, kulit nya eksotis, dengan lekukan bibir yang begitu indah daan merah merona.

"Sore pah, eh papah da pulang ya" sambut ku dalam hati, namun saat itu ayah sedang tidak sendiri pulangnya pada biasanya, ia membawa pria tampan, kekar, tinggi, kulit nya eksotis, dengan lekukan bibir yang begitu indah daan merah merona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam hatiku (" wow, siapa pria iitu, mengapa papah membawa dia kesini?").

Seketika lamunan ku disadarkan oleh suara papah, yang sedikit lantang.
"mah, Leo, ini Lucas, dia salah satu anak KKN yang ditempatkan di perusahaan papah, lucas ini anak yang pintar dan ligat" ayah mengatakannya pada kami sembari duduk di damping mamah.

"wah, hebat dong berarti nak Lucas ini, di kampus berprestasi dong ya?" canda ibu pada Lucas yang sudah duduk tepat disamping ku.

"Ah.. bisa aja tan,oh ya tan maaf kenalin nama saya Lucas Galih tan" lucas menjawab menunduk, sembari mengulurkan tangannya dengan maksud untuk berkenalan.

"oh ia Leo, kenapa melamun aja, gih kenalan dengan abang itu." Pinta ibu santai

"oh ia bu, hehehe (dalam hatiku terasa canggung bersalaman dengan orang setampan dia). Maaf bang, nama saya Leonardo, dipanggil Leo" aku menjulurkan tangan ku padanya untuk bersalaman.

"oh ia dek maaf, nama saya Lucas, bisa dipanggil lucas" ia menyambut tanganku dengan lembut.
"hehe, abang jangan panggil adek dong, panggil nama aja. Leo. Ok" pinta ku

"haha, ok ok leo"

(Dalam hatiku sangat rancu, seketika aku merasa gugup bersalaman dengan tangannya yang berotot, terlebih saat kami saling berpandangan, membuat jantungku berdegup kencang, dan tak lepas juga Kontol ku berdenyut.

Dan aku bertanya dalam hatiku sendiri, apakah bang lucas juga merasakan hal yang sama, ah..Leo, jangan aneh-aneh deh, sepertinya dia tidak gay, dia STRAIGHT)

"Oh ia mamah, Leo untuk sementara waktu, Lucas akan tinggal dirumah kita, ya kira-kira seminggu lebih lah.

Berhubung dia baru mengenal yang namanya kota jakarta, dan papah berinisiatif, membuat nak lucas inii tinggal dulu bersama kita, ya..kali bisa menemani anak semata wayang kita dan mengajari leo tentang pelajaran SMA dia" kata ayah, yang juga sedikit serius namun tetap CHILL.

"iya tan, maaf tan kalau ngerepotin. Tapi kalau Lucas udah dapat Kostan, Lucas nanti bakal tinggal di kostan saya, supaya llebih mandiri juga" sambung Lucas, dengan suara yang agak kecil, pertanda segan dan kurang enak juga.

"oh gak gak..gak papa kok nak lucaas, malah tante juga senang nak Lucas ada disini nantinya, supaya anak tante ini ada kawan untuk bersenda gurau. Yak kan dek?" sambung mama sembari menepuk bahu ku.

"hah..ah ia ma, supaya rumah kita juga rame, abang lucas gak papa kok dirumah kita, gak perlu segan bang."

Jawabku dengan sedikit senyum tipis, malu dan pipi yang sedikit merah jambu.

(dalam hatiku; ya abang gak papa disini, supaya aku gak kesepian dan bisa berduaan sama abang lucas yang ganteng ini. I Love u bang)

"wah, terimakasihh Om, tante, leo. Lucas jadi senang nih, eh terharu maksud saya"

Timpal Lucas sembari membuat sedikit lelucon.

"Saat bang lucas becanda gitu dan senyum kenapa hati ku meleleh, dan makin cinta dengannya" bisik ku dalam hati yang berharap dapat didengar oleh bang Lucas.

"oh ia, maaf ni nak Lucas, kamu sudah punya pacar apa beluum nih?" tanya mama dengan maksud agar lebih akrab

"waduuh tan, kalau itu maah belum punya tan, gak tau belakangan ini, lucas seperti kurang menarik dengan namanya pacaran, mungkin karena lagi sibuk urus tugas-tugas kuliah yang semakin menumpuk tan" jawab Lucas dengan cukup tegas

"hah, belum pacaran, ahhh, ini mimpi atau apa, argh" bisik dalam hati dengan mimik yang sedikit senang.

"wah, masa seorang Lucas yang cerdas, tampan, dan dan kekar ini belum punya pacar. Hayoo, jangan..jangan..?" goda mama dengan mulai dengan kebiasaanya yaitu selalu saja bercanda

"hah, jangan...jangan apa tan. Maaf tan saya STRAIGHT kok tan, bukan gay. Aman kok" jawab Lucas yang seperti kaget sembari melihat ke arah ku

"hahaha..sudah..sudah...tante emang gitu orangnya selalu becandaan" timpal ayah, sebelum mamah berbicara lagi.

"nanti nak Lucas tidur bareng sama dek Leo ya, kebetulan kamar Leo, cukup luas dan Kasur nya cukup untuk kalian berdua kok. Langsung aja deh leo kamu tunjukin kamar kamu sama abang Lucasnya, sekalian barang nak Lucas juga taruh di situ aja dulu" kata papa pada ku dan bang Lucas, sembari berdiri menuju ruang kamar untuk mengganti pakaian kerja papah.

"baik pah" balas ku sembari bangkit berdiri dan melihat ke arah bang Lucas, menandakan agar ia mengikuti langkah ku

Sesampainya di kamar, aku langsung mengarahkan bang Lucas untuk menempatkan koper dan barang-barang yang dibawanya.

"Dek Leo...maaf, kamar mandi nya dimana ya?, kebelet kencing, udah diujung, dari tadi ditahan soalnya." tanya nya pada ku sembarii tertawa malu.

"oh ia bang, itu tepat didepan abang kok, btw lepasin semua bang, biar lega, penyakit juga loh bang kalau ditahan-tahan" menjawab pertanyaan bang lucas sembari memecah kegugupan ku dengan sedikit bercanda.

"hahah, kamu bisa aja, thanks ya. Oh ya abang juga langsung mandi aja nih, gerah soalnya, kamu ikutan gak" Lucas mmenjawab ku dengan mengembangkan senyum manis nya dengan lebar.

WHATTT, dalam hatiku sungguh berbunga mendengar ucapan yang baru saja ia lontarkan.

"hahaha, ih..masa pisang ketemu pisang, abang aja gih sendiri, Leo bisa sendiri kok"

"wkwkwkw, ok deh. Abang bercanda kok" lontar Lucas pada ku sembari berjalan menuju kamar mandi.

Dalam hatiku, ingin sekali rasanya mengatakan aku ingin mandi bersamanya, tapi sepertinya itu tidak mungkin, karena lagi dalam pikiranku dia adalah seorang laki laki straight dan bukan gay.

Tapi kenapa sewaktu dia menjawab pertanyaan mamah tentang status nya, melihat pada ku ya, apa itu kode, atau apa.

"Argh..kenapa aku jadi mikirin dia. Leo sudah cukup, jangan banyak berkhayal" gerutu ku dengan suara yang sedikit berbisik.

Mahasiswa KKN GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang