Playing Now: Start - GahoJangan lupa bintangnya ya, kalo nggak, kasih uang juga nggak papa hehe:v
Happy reading guys!!!
~•★•~
“Untuk apa berhenti? Jika masih ada jalan untuk terus maju”
~•★•~
Hari ini matahari bersinar cukup terang. Tentunya itu membuat sebagian kecil umat manusia yang tengah menjalani upacara bendera merasa gerah, sekaligus ada yang kocar kacir sendiri dibelakang. Ada yang jongkok, ada yang pura-pura pingsan, sakitlah, ke toiletlah, pura-pura jadi piket PMR lah. Intinya, upacara bendera tidak selalu berjalan dengan khidmat.Dikelas XI IPA-4, seorang cowok berdiri dibarisan paling belakang, sedang sibuk mengipasi dirinya dengan sebuah kipas angin elektrik kecil milik temannya.
"Eh Bangke, balikin kipas angin gue! Kalo diliat sama guru nanti gimana?" Seorang cewek yang diketahui namanya adalah Jihan, mencoba mengambil kipas anginnya dari cowok tersebut. Dia adalah Keylo.
"Tenang aja, gue hati-hati kok. Kalo nanti diambil, gue ganti yang baru deh! Gue kasih 5 nanti malahan, gerah banget tahu!" Ucapnya masih sibuk mengipasi dirinya sendiri.
"Ganti apaan! Pulpen gue aja udah 7 biji lo hilangin, kagak pernah tuh lo ganti satu pun. Lagian gue juga kepanasan nih," Usahanya gagal mengambil kipas angin tersebut, karna ukuran tubuhnya yang pendek dari Keylo.
"Ya elah, pulpen serebu doang lo inget. Kagak boleh kek gitu, anggap aja sedekah buat gue!" Ucapnya cengar-cengir.
"Sedekah pala lo! Tiap hari gue harus sedekah pulpen buat lo," akhirnya ia tak lagi mengubris cowok tersebut. Bisa-bisa ia tambah kepanasan kalau terus meladeni cowok tersebut.
Sedangkan Keylo tak menyadari kalau si pemilik kipas angin mulai kesal dengannya. Dia sibuk berbincang dengan teman-temannya.
***
Setelah upacara selesai, sebagian besar murid tentunya tidak langsung masuk ke kelas. Sasaran utama mereka adalah surganya sekolah, yaitu kantin. Tempat untuk mengisi perut dan hati yang kosong karena cinta.
Keylo sedang menuju ke kantin bersama dengan teman-temannya— Kenzo, Hakim, dan Bagus. Mereka memilih meja biasanya yang mereka tempati, yaitu pojok dekat jendela. Mereka memesan nasi goreng karna masih pagi, mereka tidak mau sakit perut hanya gara-gara makan bakso halilintar super pedas.
Setelah memesan, mereka sibuk mengoceh tentang segala hal. Mulai dari dalam negeri, luar negeri, bahkan luar angkasa.
"Eh key, tuh!" Ucap Kenzo sambil mengedikkan dagunya kearah seorang cewek.
Keylo mengarahkan pandangannya kearah yang Kenzo tunjuk. Dan ia tersenyum saat melihat cewek tersebut. "Tasya!" Panggilnya sambil melambaikan tangan.
Cewek itu sepertinya memang sedang menuju ke meja mereka.
"Kok kamu gak ajak aku ke kantin?" Tanya cewek itu langsung.
"Sorry, tadi aku cariin kamu di lapangan, tapi gak ada. Ya udah, aku pergi langsung bareng mereka." Keylo menunjuk teman-temannya. Sedangkan teman-temannya sekarang sibuk melahap nasi goreng tanpa mengubris mereka berdua , karna pesanan mereka sudah datang.
"Aku pengen ngomong sesuatu sama kamu," ucapnya serius. "Cuma empat mata," lanjutnya lagi.
Keylo lantas terdiam mendengarnya, tidak biasa kekasihnya itu berbicara seperti itu. Apa ada masalah ya? Batinnya. Teman-temannya pun menoleh sebentar, lalu kembali asik dengan makanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
Teen FictionA story by @una_am Aurora, cewek latah yang ceplas-ceplos, bertemu dengan cowok receh tapi kaya mas broo. Awalnya hubungan mereka memang tidak berjalan dengan baik, tapi seiring waktu berjalan semua itu berubah. "Cinta adalah benci yang tertunda, da...