1. A Professional Cupid

2.8K 269 30
                                    

"Fated Match, temukan Mate-mu kapan saja, dimana saja. Apa yang bisa kubantu?"

Jisoo memutar-mutar pena di jari-jarinya ketika dia mendengar suara isakan tangis yang masuk melalui headset yang ia kenakan sekarang.

"Ya, itu terdengar seperti kekecewaan," Jisoo mengangguk-anggukan kepalanya ketika wanita disebrang sana menjelaskan gambaran detail tentang kencannya yang menyakitkan.

Ketika mulutnya membuat suara-suara dukungan tanpa komitmen, jari-jari Jisoo terbang diatas keyboard resepsionis. Dalam hitungan detik, Jisoo mendapatkan profil wanita yang sedang mengeluh padanya ini, dan ketika itu juga, dia mencari pengganti yang layak untuk kencan buruk wanita itu.

"Aku punya Manusia Singa yang tersedia untuk malam ini. Kau dan dia punya delapan puluh persen rating kecocokan. Itu tidak terlalu buruk."

Isakan itu berhenti.

"Ya, ya," Jisoo menganggukkan kepalanya lagi ketika ia membuka halaman reservasi. "Dia pria yang terbuka dan menyukai semua jenis supernatural, bahkan Manusia Tupai. Aku bisa memesankan tempat untuk kalian berdua di Celeste untuk jam delapan malam ini. Bagaimana?"

Jisoo mendengarkan dengan setengah hati ketika wanita itu terdengar setuju.

"Baiklah, reservasimu sudah selesai. Semoga beruntung untuk malam ini. Terima kasih sudah memakai Fated Match, yang sudah memasangkan para Mate bersama sejak 1704."

Panggilan itu terputus dan Jisoo melepaskan headsetnya. Ini adalah kencan kedua yang ia harus perbaiki dalam waktu kurang dari satu jam.

Jisoo biasanya tidak duduk di ruangan reservasi Fated Match. Pintu kaca di depannya terbuka lebar dan langsung menampilkan jalan raya Seoul yang ramai. Ruangan reservasi selalu terbuka lebar dan banyak udara yang masuk. Beberapa kursi disusun di sepanjang dinding putih, dan sederet majalah kuno bertebaran di meja kopi di tengah ruangan. Sayangnya, semua kursi itu kosong. Ketika pertama kali Jisoo bekerja disini, ruangan resepsi selalu penuh. Sekarang, Fated Match jarang mendapatkan klien.

Jisoo mengetukkan tangannya ke meja granit putih yang memisahkannya dari ruang tunggu. Ruang konsultasi Fated Match berada di ujung kanan dan Jisoo punya kantor kecil yang bagus di sana untuk menangani pekerjaannya. Namun, saat ini, sebagian besar konsultan kencan sedang makan siang, meninggalkan Jisoo sendirian di ruangan resepsi dan menangani kencan buruk yang ditelepon klien Fated Match.

"Keluhan lain?"

Bos Jisoo muncul dari lorong.

"Aku sudah mengatakan berulang kali padamu, Jessica. Kita perlu menaikkan peringkat kecocokan kita. Tujuh puluh lima persen terlalu rendah. Kita jadi mulai mendapatkan reputasi buruk karena ini."

Jessica menghela nafas dan keluar dari lorong.

Jisoo telah bekerja di Fated Match selama lima tahun, dan dia masih belum terbiasa untuk memukul Jessica. Sebagai siren, bosnya adalah seorang wanita cantik. Rambut pirang panjangnya menggantung melewati pinggangnya. Dengan tubuh kurus dan mata biru lebar yang indah, Jessica selalu tampak seolah-olah dia melangkah keluar dari fantasi jahat pria-pria yang beruntung.

Jisoo melawan keinginan untuk merosot lebih jauh di kursinya. Dibanding Jessica, Jisoo sadar dirinya bukan siapa-siapa. Jisoo bukanlah tandingan Jessica yang mempunyai tubuh yang tinggi dan juga elegan. Sebaliknya, Jisoo itu pendek dan kurus.

Rambutnya yang coklat bergelombang mungkin akan bagus jika di tata sedemikian rupa, tetapi Jisoo lebih dari sekadar tipe gadis yang suka menjepit rambut. Jisoo lebih suka menguncir rambutnya menjadi ekor kuda ketika bekerja. Selain itu, Jisoo sangat menyukai iris matanya yang berwarna cokelat terang, tetapi ketika ia bekerja dan bertemu dengan klien yang mempunyai iris mata berwarna ungu atau iris mata yang menyilaukan, ia merasa begitu sulit untuknya bisa bersaing dengan klien-kliennya. Ya, menjadi satu-satunya Manusia yang bekerja di Fated Match membuat Jisoo suka membandingkan diri dengan para Mahluk Supernatural.

The Vampire's Mate {Taesoo} COMPLETE✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang