1 - BERTEMU KEMBALI
"Ingat ini, mau sejauh apapun kamu menghindar..
Aku akan tetap bisa menemukan mu"
"Begitu juga sebalik-nya, sedalam apapun aku tenggelam,
Kamu akan datang untuk menyelamatkan"
~֎ ֍ ֎~
Kedatangan Arkan dengan motor sport hitam-nya membuat pandangan dari beberapa orang disekitar-nya mengarah pada-nya. Sudah biasa, paling saat Arkan berjalan semua orang akan menunduk karena takut menjadi bahan amukan Arkan di waktu senggang.
Arkan tak punya teman, hanya mempunyai diluar sekolah yang dimiliki oleh keluarga-nya sendiri ini. Di SCORPIO tak ada murid dari L.E.O SHS1 yang bergabung, menurut Arkan mereka terlalu lemah untuk ukuran pria yang kerjaan-nya akan berubah jadi baku hantam daripada bermain PS dirumah dan mengurung diri dikamar seharian.
Pria dengan tinggi yang mencapai 179 CM itu berjalan melewati koridor ramai yang berubah jadi sunyi. Banyak yang lalu-lalang, namun tak ada yang berani membuka suara atau bahkan mendangak dan menatap Arkan sedikit pun.
Brak
Suara benda jatuh membuat Arkan menghentikan langkah-nya sejenak, lalu mengedarkan pandangan-nya pada punggung seorang Siswi yang berada didekat motor-nya, lalu bergantian pada helm Arkan yang sudah jatuh ke tanah.
"Ah, Shit!" Umpat-nya.
Arkan berjalan kearah gadis tersebut, lalu mengambil helm bermerk AGV Pasta GP R Carbon dan menaruh-nya kembali tepat diatas motor hitam Kawasaki Ninja H2R nya.
"GILA LO?!" Bentak Arkan naik pitam.
Gadis dihadapan-nya hanya bisa menunduk, tapi tak menunjukan jika ia menangis atau sebagai-nya.
"M-maaf gak sengaja" Sahut-nya.
"T-tadi buru-buru mau ke toilet kebelet pipis" Lanjut-nya.
Lalu gadis itu mendangak, menatap mata elang Arkan yang berwarna abu-abu mempesona.
Ia beralih memiringkan kepala-nya sambil berdesis, mencoba mengingat ia pernah bertemu dimana sebelum-nya dengan pria dihadapan-nya ini.
_______________________________________________
Note : 1adalah kepanjangan dari Senior High School
________________________________________________
"Arkan, kan? Calon Imam dari Gadis Bellova?" Tanya Gadis.
Arkan bergidik ngeri mendengar-nya. Bertemu lagi dengan gadis seaneh Gadis saja sudah membuat diri-nya mampu terusik, apalagi menjadi imam dari seorang Gadis Bellova?!
"Ngapain lo disini?" Tanya Arkan dengan sinis-nya. Gadis mengangguk, "Lagi mulung" canda-nya. Raut wajah Arkan berubah menjadi menyeringit bingung, "Ya sekolah lah! Serius banget si jadi cowok, bikin aku pengen di seriusin juga jadinya" Lanjut Gadis sambil menepuk kencang bahu Arkan.
"Anjir! Dia mukul Leo!"
"Gak takut mati apa??!!"
"Dia kan Gadis, anak baru kelas 11 IPA 2!"
"Okey, menunggu singa menerkam"
Kini gantian Gadis yang dibuat bingung sekaligus heran, mengapa hanya karena memukul Arkan pelan langsung menjadi bahan perbincangan yang tidak berguna sama sekali?!
"Kenapa sih, aku ada salah?" Tanya Gadis pada Arkan.
Arkan yang gemas pun, menjitak kencang kepala Gadis, membuat-nya meringis sambil mengusap bekas jitakan-nya yang terasa panas.
"Salah lo adalah, berurusan sama gue" Ketus Arkan lalu melangkah pergi meninggalkan Gadis.
- o o o o o –
Gadis menaikan satu alis-nya, heran saja dengan teman sekelas-nya yang baru ini malah memperhatikan Gadis dengan tatapan ngeri sekaligus takut. Bahkan, tak ada yang mau duduk bersama dengan Gadis. Ia benar-benar terasingkan hanya karena mengenal Arkan Leonard!
"Hei.. bukan-nya kamu kemarin duduk sama aku ya?" Tanya Gadis lembut pada gadis yang saat ini menatap-nya datar. Gadis itu menggeleng angkuh, "Gue gak mau berurusan sama cewek centil kayak lo" Sahut-nya pedas.
CENTIL LO BILANG?!
"centil?" Tanya Gadis masih sopan.
"Aku yang centil atau kamu yang kalah saing?" Pertanyaan Gadis langsung membuat sorot mata satu kelas mengarah pada-nya.
Gadis ber nametag Jaevanka Suzzy tersebut menggerang sembari mengepalkan kedua tangan-nya di samping rok-nya. Gadis sudah biasa menghadapi manusia berspesies seperti ini. Pura-pura baik, padahal busuk.
"LO TUH APAAN SIH?!" Sentak Jaevanka.
Gadis menikan satu alisnya, "Kamu yang apaan, ngatain aku centil, ngerasa tersaingi, terus tiba-tiba marah" Sahut Gadis dengan senyum manis-nya.
Mungkin karena sudah kesal dan kehilangan kata-kata Jaevanka kembali duduk di kursi-nya.
Gadis tak memperdulikan itu, benar kata Arkan, ia dijauhi karena sudah berurusan dengan seorang Arkan Leonard.
ISTIRAHAT
Bel istirahat pun berbunyi, bersamaan dengan suara perut Gadis yang mulai berkoar tanpa mengenal tempat. Untung saja tidak ada yang mendengar, sekalipun ada juga tak apa. Toh, mereka selalu menganggap Gadis tak ada.
Sesampai-nya dikantin, Gadis melihat Arkan yang sedang duduk sendirian dengan meja yang kosong-nya hingga lima dari meja yang penuh. Gadis tersenyum miris melihat-nya, pasti Arkan sering merasa kesepian karena tak punya teman.
"Hai!" Sapa Gadis mengagetkan Arkan yang tengah memakan nasi goreng-nya hingga tersedak. "Sorry, lagi"Ujar-nya disertai cengiran kuda.
Arkan menatap-nya tajam, lalu beralih pada nampan pesanan Gadis. "Kenapa?" Tanya Arkan masih dengan mata sinis-nya. Gadis menggeleng, "Mau nemenin kamu,aja" Sahut-nya. "Nanti lo dijauhin" Peringat Arkan, bebal sekali memang gadis dihadapan-nya ini. Gadis menghela nafasnya kasar, lalu memutar bola mata-nya malas, "Udah di jauhin, ternyata Fans kamu banyak banget ya!" Cerca Gadis, lalu memakan Bakso-nya tanpa rasa jaim sedikit pun.
Arkan hanya berdehem lalu kembali menyantap makanan-nya, tanpa berbincang lagi dengan Gadis yang juga sibuk dengan makanan-nya.
"Gak takut gemuk?" Tanya Arkan yang heran melihat Gadis sehabis makan bakso, kini beralih pada camilan-nya. Gadis menggeleng, "Mau aku gendut juga kamu bakal suka" Jawab Gadis dengan PD-nya. Arkan memutar bola mata-nya malas, dari sekian Gadis di dunia, kenapa harus seorang GADIS BELLOVA yang secara terang-terangan mendekati-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR
Ficção AdolescenteBerawal dari menolong, berujung jadi di TEROR! Arkan Leonard, Ketua geng SCORPIO yang terkenal ganas, garang, ditakuti semua orang, dan dijauhi seantreo sekolah. Malah bertemu dengan Gadis Bellova, gadis pencinta hujan, manis, namun tak suka Cokela...