DUA

125 12 4
                                    

Udara kota seul sangat dingin cuaca seperti ini membuat semua orang masih bergeming dalam selimut, tapi tidak bagi bocah pucat satu ini dia harus melakukan pekerjaan sehari hari memasak, mengepel dan mencuci, ia melakukan dengan ikhlas dan dengan senyuman tentunya...

"Ha udara pagi ini sangat dingin sekali rasanya enak jika masih begelung dalam selimut tapi itu tak mungkin terjadi ibu akan marah nanti"

Kyuhyun bocah itu pergi kekamar setelah menyelesaikan pekerjaanya niat dia memandangi potret keluarga satu satunya yang ia punya dikalah ia masih di manjakan oleh keluarga, tapi itu dulu sebelum kejadiaan naas itu terjadi.

"Hiks...hiks...hikss ibu, ayah, hyung kyu ingin mendapat pelukan dari kalian sungguh kyu rindu dengan kalian kyu ingin bermain dan bercanda ria hiks...hikss..."
Kyuhyun bocah malang selalu ingin mendapat pelukan hangat dari keluarga tapi ia hanya menunggu sampai keajaiban datang sehingga ia bisa mendapat kasih sayang keluarganya lagi, menangis itu la yang selalu di lakukan bocah pucat itu menangis seorang diri dan selalu mengharap agar keluarganya kembali seperti dulu lagi...

"Ha lebih baik aku kembali keluar bisa bisa ibu marah jika tak melihat ku dikira aku belum bangun lagi, ibu sungguh kyu rindu pelukan ibu, kyu selalu berdoa kepada Tuhan agar kyu bisa mendapat kasih sayang seperti dulu" selalu seperti itu kata yang di ucapkan bocah itu, terus berharap kepada tuhan agar keajaiban terjadi.
Kyuhyun menyeka air mata dan berjalan keluar, sesampainya di luar ia sudah melihat sang ibu duduk manis sanbil membaca majalah, sungguh dalan hati kecil kyu ia ingin sekali mendapatkan pelukan dari sang ibu.

"He bodoh kemana saja dari tadi kau harus menyiapkan makanan, mana makananya kenapa belum tersedia di meja dasar pemalas" sarkas kim jiwon saat mendapati mejah makan masih kosong, meski ia tau makanan di dapur sudah matang tinggal di sajikan saja, tapi tidak enak jika kim jiwon sehari saja tak mengumpati kyuhyun.

"Makanan sudah matang bu tinggal di bawah kesini saja, sebentar ne kyu ambil dulu" kyuhyun bergegas mengambil makanan di dapur ia tak ingin ibu tercinta menunggu terlalu lama.

"Cepat bodoh aku tak ingin hyungmu dan ayahmu menunngu makanan mereka harus berangkat pagi, dasar pemalas kau hanya menyusahkan saja, masih bagus kau masih bisa sekolah,cih bocah tak berguna"

Sungguh kyuhyun ingin sekali menagis saat ini juga tapi ia tahan ia tak ingin membuat sang ibu lebih membencinya lebih dalam lagi, kata kata yang keluar dari mulut sang ibu memang selalu menyakitkan tapi kyuhyun bersyukur setidaknya sang ibu mengajakny berbicara...

"Selamat pagi ibu, ibu cepat sekali pagi ini sudah ada di meja heheh"
Ungkap heccul sambil mencium pipi kim jiwon, jiwon pun membalas dengan tersenyum indah, tak dapat di pungkiri kyuhyun juga ingin mendapat ciuman selamat pagi.

"Iya sayang ibu sengaja menunggu kalian sekalian baca majalah favorit ibu, mana ayah mu"

Belum juga heccul menjawab jungso datang dengan setelan jas rapi

"Iya sayang ibu sengaja menunggu kalian sekalian baca majalah favorit ibu, mana ayah mu"Belum juga heccul menjawab jungso datang dengan setelan jas rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi semua maaf ayah terlambat ke meja makan hehe, heccul kau tampan sekali nak anak ternyata kau memang putra ayah ahahah,

"Ehem bagiamana juga aku tetap yang melahirkan nya jungso kau ingat itu"

" Ayah, ibu bagaimana juga aku masih keturunan kalian aku tampan seperti ayah dan kulitku mulus seperti ibu, tidak seperti bocah sial macem dia"
Tunjuk heccul melihat kyuhyun melangkai mendekati meja menaruh makanannya.
Sedangkan kyuhyun hanya diam, dia ingin menangis menumpahkan segalanya tapi mau bagaimanapun menangisb percuma tak akan bisa menggembalikan waktu.

"Kau benar bocah sial ini hanya benalu dia tak mirip sama sekali dengan kita, kyu setelah ini kau bersihkan mejah makan sebelum berangkat sekolah mengerti" ucap
Jiwon menaatap tajam kyuhyun

"Baik bu,kyu kebelakang dulu ne"
Kyuhyun pun pergi dari meja makan ingin sekali ia berteriak bahwa ia ingin makan bersama keluarganya tapi itu hanya mimpi.

15 menit berlalu mereka makan dalam keheningan karena praturan keluarga kim saat makan harus dalam keaadaan hening.

Jungso dan heccul berangkat terlebih dahulu karena mereka sejalan sedangkan jiwon berangkat terakhir dengan mobil sendiri karena beda jalur.

"Ibu aku dan ayah berangkat lebih dulu ya, ibu hati hati ya ibu ku sayang"
Heccul memeluk ibu selalu rutinitas setiap pagi.
Kyuhyun hanya dapat memandang pedih saat mereka berpelukan ingin sekali ia di peluk jiwon.

"Anak ibu tambah tampan kuliah yang rajin ya sayang hati hati, jungso kau harus hati hati ya dalan berkendara jangan mengebut ok"

"Iya sayangku aku akan hati hati kita pamit ya da sayang"
"Da ibu"
Mereka pun berangat bersama tinggal jiwon yang siap siap ingin berangkat tapi terhenti saat melihat kyuhyun mencuci piring.

"Bocah bodoh kau harus cepat menyelesaikan cuci piring mu mau juga harus mempertahan kan prestasimu awas saja nilai mu turun mengerti?"

"Baik bu kyu akan berusaha sekuat tenaga kyu agar nilai kyu tak turun"

"Bagusla kau paham jungso dan aku tak akan sia sia menmbiyayai bocah sial macam kau, aku berangkat kunci rumah kau taruh di tempat biasa, jangan membuat ulah"

Kyuhyun melihat punggung sang ibu  yang berjalan menjauh ingin sekali di dekap dan di kecup namun itu hanya mimpi semata...

"Paboyaa kenapa air mata ini turun haa, hiks...hikss ibu kyu ingin di peluk ibu, kyu harus semangat agar keluarga kyu senang.

Memang mereka membenci kyuhyun tapi mereka tak pernah memberi uang saku meskipun tak banyak tapi setidaknya ia bisa makan di kantin, kyuhyun sangat yakin keluarganya masih menyayangi nya terutama sang ibu kyuhyun dapat merasakanya karena sang ibu selalu mengingatkanya agar tak menurunkan prestasi meski dengan nada sarkas dan tak pernah lembut tapi ia yakin suatu saat sang ibu akan memeluknya, kita tunggu saja waktu itu kapan...

"Aku tau ibu masih sayang meski sayangnya sedikit tak banyak seperti heccul hyung, tapi kyu yakin ibu akan memeluk kyu suatu saat nanti"
Kyuhyun melangkah kan kaki setelah mengunci pintu ia pergi ke halte tuk menunggu bis langganannya, sepanjang jalan ia terus bersenandung kecil hingga hal yang selalu ia lakukan dan juga senyuman yang tak pernah luntur hingga kapan pun.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Selamat malam semua
Gimanani ceritanya kasih tanggapan ya, jangan lupa komen dan like hehehe makasi💗❤

Maaf ya kalau ceritanya jelek terimahkasih sudah berjunjung
Sehat selalu bagi pembaca❤❤❤









Jauh (Hiat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang