Haiden Putra Raden Widjaya

573 85 6
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, COMMENT & SHARE!

Tertawalah, sebelum tertawa itu di larang_
Haiden Mirip Baekhyun

"I WON TU BI E FAKBOI!" Haiden menyanyikan lagu yang viral belum lama ini. Teman-teman sekelasnya langsung menatap Haiden horror.

"SELAMAT PAGI ANAK-ANAK!" Teriak Haiden.

"PAGI AYAH!" jawab mereka serempak.

Haiden berjalan ke bangkunya, meletakkan tas lalu melangkah ke tempat duduk Cacha.

"Pagi Cacha," sapa Haiden.

"Hm."

"Bales dong Cha," ucap Haiden.

"Apa?"

"Bales sapaan gua dong. Gak cukup apa perasaan gua yang gak lo bales, sampe sapaan gua juga gak lo bales." Haiden mendengus kesal. Sejak pertama MOS ia memang sudah menyukai Cacha, makanya ia selalu mengganggunya.

"I WON TU BI E SADBOI...I WON TU BI E SADBOI...I WON TU BI E SADBOI...I WON TU BI SADBOI..." Haiden menatap tajam Bagas, Reno, dan Akmal yang barusan menyindirnya dengan lagu.

"KALAU CINTA SUDAH DI TOLAK!"

"AHAK AHAK!"

"ITU PERTANDA HARUS MUNDUR!"

"UHUK UHUK!"

"KALAU EMANG DIA GAK MAU!"

"EHEM EHEM!"

"CARI YANG LAIN SAJA!"

Jafar tertawa puas dengan teman sekelasnya yang sangat mudah di ajak berkompromi untuk mengejek Haiden yang selalu di tolak oleh Cacha. Cacha? Ia sibuk membaca novel yang kini ada di tangannya.

"Kalau cinta di tolak kita harus gimana?" tanya Juminten sok polos.

"Bahasa inggrisnya bulan sama pintu apa?" Deka menatap Haiden yang sedang sibuk mengganggu Cacha.

"MOON DORR!"

"Kalian bisa diem gak sih?!" Haiden menatap teman-temannya tajam.

"KALAU CINTA SUDAH DI TOLAK!"

"MOONDOR MOONDOR!"

Mereka semua langsung tertawa. Sangat menyenangkan ternyata mengganggu bapaknya IPA 1.

Haiden kembali ke tempat dudukknya sambil memberengut kesal.

Ia menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan. Satu...dua...tiga...selamat datang di alam mimpi Haiden.

Cacha melirik ke Haiden yang sudah tertidur. Sebenarnya Haiden itu tampan, banyak kakak kelas yang terang-terangan menyukainya, tapi sifat bobroknya sama sekali tak pas dengan muka tampannya itu.

.
.

"Anjir!" umpat Bagas. Ia, Haiden, Raja, dan Akmal kalah lagi dalam permainan ular tangga. Kalau kalian mengira cowok jaman sekarang hanya main game online kalian salah, IPA 1  adalah kelas cowok tampan dengan segudang kebobrokan. Mereka lebih suka main game tradisional daripada online.

"Hukumannya kalian harus joget Keke bukan boneka di lapangan sambil pake helm," ucap Reno dengan smirk.

"Ogah! Malu-maluin aja!" tolak Bagas cepat. Enak saja dirinya yang terkenal cool di luar kelas harus menunjukkan sifat aslinya.

"Big no!" tolak Raja sambil menyilangkan tangan di depan muka.

"Ogah!" Akmal juga ikut menolak. Ia tak rela kalau penggemarnya akan berkurang gara-gara hukuman ini.

"Gua setuju," ucap Haiden. Reno menatap Haiden berbinar, berbeda dengan ketiga temannya yang menatapnya horror.

Tentu saja Haiden setuju, karena hanya dirinya lah yang netral. Tidak seperti ketiga temannya yang selalu pencitraan agar punya banyak fans.

"Masa kalian kalah sama Haiden sih, gak malu di kalahin bocah ingusan kayak gini," ujar Reno mengompori ketiga temannya itu. Sementara Haiden hanya mendengus kesal, mentang-mentang dirinya yang paling muda, mereka selalu menyebut Haiden bocah ingusan.

"Oke kita terima!" ucap Raja dengan lantang yang dibalas pelototan oleh Bagas dan Raja.

"Yaudah sana ke lapangan," ucap Reno dengan senyum jahatnya.

Dengan setengah hati mereka menjalankan hukuman itu. Haiden yang lain sudah memakai helmnya masing-masing, kini mereka sedang berdiri di tengah lapangan. Banyak murid yang melihat mereka heran, ulah apa lagi ini? Reno yang berdiri di pinggir lapangan langsung menghidupkan lagunya.

Haiden, Bagas, Raja, Akmal meliuk-liukkan tubuhnya sesuai dengan lagu. Orang-orang yang melihat itu tak mampu menahan tawanya.

"Itu Haiden cs?" tanya Icha pada Cacha. Mereka sedang menonton kelakuan gak ada akhlak itu dari lantai 2.

"Iyalah, siapa lagi kalau bukan mereka," jawab Cacha acuh.

"GGS. Ganteng-ganteng stres!" cibir Icha.

Setelah lagu itu selesai, Akmal, Bagas & Raja langsung berlari ke kelas untuk menyembunyikan rasa malunya. Sedangkan Haiden? Jangan di tanya, saat ini ia sedang rebahan di pinggir lapangan dengan helm yang masih menempel di kepalanya.

"Goyangan lo tadi keren Den. Kek Cimoy Montok," puji Reno. Ia melempar Haiden dengan sebotol air mineral dingin yang langsung di tangkap Haiden dengan sempurna.

Haiden melepas helmnya kemudian ia mengacak-acak rambutnya yang sedikit basah karena keringat itu. Banyak cewek yang memekik histeris ketika melihat cowok berambut hitam dengan atas berwarna silver itu sedang dalam keadaan berkeringat. Banyak yang mengakui kalau ketampanan Haiden bertambah seribu kali lipat saat dalam kondisi seperti ini.

"Gausah caper!" Reno menggeplak kepala Haiden dengan gulungan buku. Bukannya kesakitan, Haiden malah tertawa ngakak. Reno menatap Haiden jengah. Dasar manusia absurd!

_______________________________________

AKHIRNYA CRAZY CLASS UPDATE JUGA. ADA YANG NUNGGUIN?

PART INI DIKIT YA?

NEXT PART JANJI DEH BAKAL PANJANG. 1500 KATA? OKE?

AYO DONG VOMENT! BIAR AKU SEMANGAT!

Crazy Class [10 IPA 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang