Natal pertama setelah kematian Cassandra Valerian. Tepat duapuluh lima hari setelah kematian Gordian Valerian. Natal kedua setelah kematian Bianca Valerian. Natal pertama setelah hampir seluruh keluarga Valerian meninggal karena kecelakaan tragis.
Untuk pertama kalinya, aku datang ke makam keluargaku. Tidak ada yang tersisa dari mereka selain kenangan. Tidak ada yang mengingat mereka tentu saja. Semua orang mengabaikan kami seperti biasa. Bahkan ketika semuanya menjadi jauh dari bahagia, tidak ada yang pernah peduli.
Pertama kali aku keluar dari penjara, mereka bukan orang pertama yang aku kunjungi. Pa dan Ma bahkan tidak memperdulikan aku ketika disana. Aku merindukan mereka, dan mereka hanya menatapku dengan kasihan. Lalu mereka pergi meninggalkan aku. Aku ingin mereka tetap tinggal.
Aku kembali kepada Pa dan Ma. Aku akhirnya bisa bertemu mereka. Tapi pa selalu melakukan hal yang sama. Bekerja, minum kopi, baca koran, lalu dia akan berteriak kepada Ma dan marah mengenai sesuatu yang aku tidak tahu apa. Ma selalu melakukan hal yang sama. Membereskan rumah, lalu menangis ketika pa berteriak. Ka tidak pernah melakukan apa apa. Ka selalu disana tiduran dengan bukunya.
Aku ingin pa sayang aku. Aku ingin ma sayang aku. Aku ingin Ka peduli dengan aku. Tapi aku tidak dianggap. Pa dan Ma selalu menganggapku sebagai sampah di keluarga. Aku ingin bahagia dengan pa dan ma. Aku ingin pa ma dan ka bahagia.
Kata orang, Surga itu tempat dimana semua orang bahagia. Jalan dibuat oleh emas, lalu ada bidadari yang cantik. Mungkin pa ma dan ka bisa bahagia di sana. Mungkin pa ma dan ka bisa peduli sama aku disana. Tapi kita harus meninggal dulu untuk pergi ke surga.
Jadi pa ma dan ka harus mati supaya bisa bahagia. Aku ingin kita semua bahagia. Aku juga harus mati supaya bisa bahagia. Tapi sebelum aku bahagia, aku mau pa ma dan ka bisa bahagia sebelum aku.
Ka sedang baca buku di rumah, jadi aku bilang ke ka bahwa surga itu bahagia. Jadi aku bilang ke ka, ka harus mati. Aku tidak tahu kenapa ka kelihatan ketakutan. Aku hanya ingin ka bahagia. Jadi aku gandeng tangan ka, dan aku ajak ke atap rumah. Ka jatuh, lalu ka mati. Jadi hari itu, ka sudah bahagia.
Ma sedang jalan jalan dengan mobil. Aku tahu ma harus bahagia. Aku ingin ma bahagia. Jadi aku bilang ke ma bahwa surga itu bahagia. Jadi aku bilang ke ma, ma harus mati. Aku tidak tahu kenapa ma kelihatan ketakutan. Jadi, ma turun dari mobil. Aku jalanin mobilnya, dan menabrak ma. Ma mati. Jadi hari itu, ma sudah bahagia.
Pa sedang menyiapkan makan di rumah. Aku tahu pa harus bahagia juga. Aku ingin semua orang bahagia. jadi aku bilang pa ka bahwa surga itu bahagia. Jadi aku bilang ke pa, pa harus mati. Aku tidak tahu kenapa pa kelihatan ketakutan. Aku hanya ingin pa bahagia. Jadi aku taruh sedikit baygon ke minumannya, lalu pa mati. Hari itu seluruh keluargaku sudah bahagia.Aku juga ingin bahagia, jadi sekarang di makam keluargaku aku ingin bahagia. Hari ini natal, aku ingin merayakan natal di surga. Mungkin akan ada lilin natal, lalu paduan suara yang merdu. Ah, aku ingin bertemu dengan keluargaku!
Aku sudah bawa pisau. Aku ingin mati dengan pisau, lalu bertemu dengan ma pa dan ka. Aku ingin mereka lihat aku dan bangga. Aku ingin bahagia dengan mereka. Aku bilang ke ma pa dan ka kita akan bertemu lagi. Selamat tinggal dunia, aku akan bahagia dengan ma pa dan ka!Tepat hari natal, Valerian terakhir ditemukan di makam keluarganya dengan keadaan tragis. Pisau ditangannya tertancap tepat di jantungnya. Rest in peace, Nicholas Valerian.
A/N : Kenapa judulnya Riddle? karena menurut saya seluruh cerita ini adalah teka teki. Penjara yang dimaksud adalah rumah sakit jiwa, kita semua pasti sudah bisa menebak. Lalu beberapa kejanggalan di cerita disebabkan oleh keadaan mental Nicholas sebagai yang menceritakan semuanya tidak baik.
ini pertama kalinya publish cerita di account sendiri. Jadi mohon dihargai..