"Kalau gak enak juga gak papa.
Kan enakan liat muka yang buat"-rey
Happy reading💖
Rey melangkahkan kakinya di lorong lorong kelas. Bel pulang sudah berbunyi 30 menit yang lalu. Hampir semua murid telah pulang ke rumahnya masing masing. Ada juga yang masih sibuk dengan kegiatan extrakulikuler. Rey pulang terlambat karena dia harus menyelesaikan tugas yang bu nuri berikan karena rey tadi malam tidak mengerjakanya. Maklum lah anak pandai. Pandai menunda maksudnya.
Rey berjalan sambil bersenangdung nada lagu favorit nya. Saat sedang berjalan tiba tiba dia mendengar suara keributan di salah satu kelas yang ia lewati. Rey berniat untuk masuk ke dalam kelas itu.
"Lo jahat ratu! Tega tega nya lo rebut panji dari gue!"Ucap seorang wanita yang tak lain adalah ryana.
Yap. Ryana sedang bertengkar dengan ratu di kelas ratu.
"Heh! Yang harusnya lo marah in tu pacar lo! Dia yang deketin gue, bukan gue! Jadi jangan nyalahin gue kalau gue jadi suka sama dia!" Ucap ratu tak terima bentakan ryana
"Ya mestinya lo gausah sampe nerima dia jadi pacar lo! Lo kan tau dia itu punya gue! " Tegas ryana
"Emang kalo lo dideketin cowo, terus di baperin lu suka ga?! Pasti iya! Gue juga gitu, panji baperin gue, gue suka! Jadi lo jangan pernah deketin panji lagi karena kita udah bahagia tanpa lo! " ucap ratu pedas
Ryana diam seribu bahasa. Kata kata ratu memang benar. Tamu tak akan masuk kalau tuan nya gak bukain pintu. Jadi disini siapa yang salah? Ryana sendiri pernah mengalami apa yang ratu rasakan. Hanya saja ratu lebih beruntung dari ryana. Ratu mendapatkan bahagia nya. Ryana mendapat pahitnya. Nasib memang sudah ditentukan. Tinggal kita saja yang harus siap dengan segalanya.
"Kenapa lo diam? Gak bisa jawab? Buang buang waktu gue lo! " Ucap ratu sambil pergi meninggalkan ryana di kelas sendirian.
Rey yang melihat kejadian itu melongok masuk kedalam kelas. Ia sedikit prihatin dengan ryana yang sekarang tengah melamun sendirian di kelas. Nanti kalau kesambet jin iprit kan ribet urusan nya.
"Ryn, lo gak papa?" ucap rey memecah keheningan.
"Ha?-oh rey.. Maaf gue ga fokus hehe.. Tadi lo denger? " tanya ryana terbuyar dari lamunan nya.
"Denger apa? " tanya rey
"Se-semuanya? "
"Iya gue denger" jawab rey jujur.
"Kenapa ya, nasib gue selalu kebagian yang pahitnya? Perasaan gue ga pernah menghardik anak yatim dan membiarkan kelaparan orang miskin" Kata ryana sedikit terkekeh karena melawak. Mungkin untuk menghibur dirinya sendiri.
"Lo ga boleh kaya gitu, ryn. Tuhan itu maha adil. Jika emang yang selama ini lo dapetin cuma kepahitan. Gue yakin suatu saat nanti lo bakalan tersenyum bahagia, ngelupain semua kepahitan yang lo alamin" ucap rey. Entah darimana kata kata itu berasal. Yang pasti keluar begitu saja dari mulutnya. Padahal dia tipe orang bego yang gak pernah ngerti apa apa soal "Kalimat bijak".
"Lo maling ya dari instagram"Ucap ryana terkekeh sambil menghapus air mata yang mengalir. Ryana sangat tau bagaimana sikap rey. Karena rey selama ini yang menggantikan posisi dinda saat dinda tak berada di sisi ryana.
"Ngga kok tadi kebetulan lewat di otak gw"Ucapnya sambil ikut terkekeh
"Terus, si panji panji itu mau lo apain? Biar gue bantuin. Biar kena ajab noh si panji"Lanjut rey sambil menonjok kan tangan kanan yang sudah terkepal ke tangan kirinya bak orang ingin menghajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable
Teen FictionSepertinya semesta sangat Senang bermain main ya? Saat aku ingin melupakan mu, Kamu muncul. Saat aku ingin menjauh, Kamu mendekat. Dan saat aku ingin Pergi, Kamu datang. Sebenarnya disini semesta yang Sedang bermain main Atau Kamu? Tulis seorang...