fiveteen.

9 2 0
                                    

Soobin celingak-celinguk menemani Yeseul yang sedang sibuk berbelanja bahan masakan


Ia memutar-mutar kunci motor di jarinya, mencoba mengusir bosan

Namun bagaikan angin Yeseul sudah tidak terlihat dihadapannya lagi

Baru saja ia berniat mencari gadis itu tapi Yeseul sudah muncul dihapadannya dengan sebuah gantungan kunci wortel yang Ia angkat tepat di wajah Soobin

Soobin sedikit terkejut

"Thankyou and also sorry" Ucap Yeseul

"For what?"

"Ayolah rasanya sedikit tidak enak kalau dijelaskan, ambil dulu ini hadiah kecil dariku sebagai ucapan terimakasih" Yeseul menyodorkan gantungan kunci tadi

Soobin pun dengan senang hati menerimanya

Yeseul menghela nafas "Ayo, sebaiknya kita buat pesta kecil-kecilan untuk Oppa dan Jean sebelum kembali ke Seoul"

···

Jean dan Yeseul memasak di dapur sedangkan Soobin dan Jonah beserta kawan-kawan bermain game di ruang tengah

"Jadi besok jam berapa?" Tanya Jean setengah-setengah

"Pesawat maksudmu?"

Jean hanya mengangguk lemas

"Mwo.. Sore lah pokoknya"

"Yak! Jangan lupa hubungi aku ketika sudah sampai disana"

Yeseul mengehentikan sejenak kegiatannya memotong sayur

Ia menepuk bokong Jean "Arraseo! Makanya kau juga sekali-kali berkunjung ke Seoul"

Jean bersiap menghantam Yeseul dengan spatulanya namun dengan cepat dihindari oleh gadis itu

"Keundae, kau masih berhubungan dengan Eunwoo Sunbae?" Tanya Jean

"Eumm entahlah, kurasa aku tidak perlu lagi berharap darinya" Lirih Yeseul

Jean menghentakkan kakinya "Kenapa baru sekarang sadarnya?! Kau baru sadar kalau dulu dia mendekatimu supaya kau dikucilkan"

"juga, dia sengaja selalu menunggumu di gerbang saat pulang agar dilihat oleh gadis-gadis yang tidak menyukaimu itu"

Yeseul menyengir "Love is blind Jean"

Jean menghembuskan nafasnya kasar "Andai saja Eunwoo itu seperti Soobin, aku pasti tidak pasti se-khawatir itu padamu"

"Kau tau kan seberapa cemasnya Eunbin dan Hangyul Oppa saat itu. Euyu! That psycho"

Yeseul terhenyak "Soobin.. Dia baik"

"Makanya, bagaimana bisa kau tidak punya perasaan pada Soobin tapi malah menyukai si psycho itu" Sarkas Jean

Yeseul tertunduk

···

Petikan gitar milik Daniel disertai suara ombak, api unggun juga marshmallow menghangatkan pesta kecil-kecilan mereka

🎵  why don't we - what am i

Yeseul mengambi foto seperti biasa dengan kamera filmnya

Soobin sepertinya sudah terlanjur hanyut dalam alunan musik, ia menutup matanya seraya menghayati entahlah atau mungkin dia sedang tertidur

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

grey | choi soobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang