When I Meet You (Oppa&I) + Honeyday (HSP EXTRA)

845 12 5
                                    

<strong style="mso-bidi-font-weight: normal;">

When I Meet You (Christmas Eve)

“Jae kwon, Jae in ayo sarapan….” Panggil Sandy pada kedua anaknya. Namun tak ada raeksi dari kedua anak itu dikamarnya. “Kenapa sunyi sekali?” Tanya Sandy kesal, ia menatap Jae bin kini gemas, “Kenapa kau hanya diam saja?” Tanya Sandy.

Jae bin yang sedang tenang memakan sarapaannya, meliriknya sebentar. Tetapi kembali melanjutkan makannya diam. Sandy menggelembungkan pipinya kesal. Ia mengacuhkan Jae bin dan pergi kekaman kedua anaknya.

“Jae kwon, ini sudah hampir jam 10. Sarapanmu akan dingin.” Kata Sandy didepan pintu kamar Jae kwon. Namun, tak ada jawaban dari Jae kwon sama sekali. Ia tak menyerah, dan kini berbalik pada kamar Jae in. “Jae in, tak baik perawan bangun siang-siang.” Namun tak ada respon dari kamar Jae in juga.

Sandy kini mengetuk pintunya, “Jae in, sarapan sudah siap.” Tetapi tetap tak ada reaksi sama sekali. Namun, tak lama terdengar sayup suara muncul. Sandy menempelkan telinganya dipintu.

“HUUAAAA.” Dari dalam terdengar teriakan dari Jae in, “YA!! PARK JAE KWON. APA YANG KAU LAKUKAN DISINI?!” Seruan Jae in terdengar. “*KELUAR!!!” Serunya lagi. Lalu terdengar suara seperti benda yang dilempar, kemudian ringisan Jae kwon.

“Maaf, maaf oppa…. – Bisa kau hentikan?! – SAKIT!! – EOMMA?!”Pekik Jae kwon kaget melihat Sandy masih dalam posisi yang sama. Jae in menghentikan lemparan bantalnya, dan melihat melewati pundak Jae kwon. “Apa yang eomma lakukan?” Tanya Jae kwon.

Tubuh Sandy kaku, ia menatap ragu kedua anaknya. Sungguh memalukan ditemui dalam kondisi sedang menguping. Kamar anak-anaknya pula. Sandy mencoba mengumpulkan harga dirinya kembali, ia berdiri tegak dan menatap kesal pada kedua anaknya. “Kenapa kalian baru bangun?” Tanya Sandy mencoba tegas.

Jae kwon tampak gugup menanggapinya. Sedangkan Jae in tenang saja, ia sudah cukup mengenal ibunya saat ia sedang mencoba menutupi rasa malunya. “Hanya ketiduran eomma.” Jawab Jae kwon lesu.

Sandy kini menatap Jae in dibelakang Jae kwon, “Jam waker ku tidak berbunyi,” Jae in melirik jam diatas mejanya, “Dan tidak hidup pula,” Kemudian menatap Jae kwon yang tambah kaku, “Sepertinya itu jam baru.” Jawabnya datar.

Aura kegelapan Jae in menguar pagi itu. Wajah Jae kwon terlihat pucat pasi. Sandy mendesah berat melihat kelakuan kedua anaknya. Mereka kembar namun sangat bertolak belakang. Sandy jadi tersenyum membayangkannya. Namun, lamunan itu buyar saat Jae bin memanggil mereka untuk sarapan.

“Cepat habiskan sa – Dibilang sarapan juga ini sudah terlalu siang.” Gerutu Sandy pada kedua anaknya. Jae kwon gugup dan sulit menelan sarapannya. Sedangkan Jae in tampak santai sambil mendengarkan music dengan androidnya. Tetapi tak lama android itu bergetar dan memperlihatkan sebuah pesan.

‘Email dipagi hari?’ Batin Jae in. Ia mebuka pesan itu. Matanya melebar kaget pada pengirimnya.

<strong style="mso-bidi-font-weight: normal;">

<strong style="mso-bidi-font-weight: normal;">

To

         

: Jane

<strong style="mso-bidi-font-weight: normal;">

From

    

: Gisela

<strong style="mso-bidi-font-weight: normal;">

Orizuka Oneshoot (FF) (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang