Surat terbukaUntuk semua orang tua
Pernah tidak kalian sebagai orang tua berfikir, kalian memarahi anak kalian dengan kata kata yang mungkin saja menyakiti hati mereka.
Apa kalian tidak memikirkan apa yang anak kalian rasakan saat mendengar kata kata tersebut terucap dari mulut orang tuanya sendiri?
Selama ini kalian memarahi anak kalian karena kalian selalu melihat dari sudut pandang orang tua. Tetapi pernahkah kalian melihat dari sudut pandang seorang anak? Aku rasa tidak pernah.
Mari kita lihat dari sudut pandang seorang anak.
Jika kalian memharahi anak kalian dan kalian tiba tiba berkata "mamah nyesel ngelahirin kamu ke dunia" percayalah kami sebagai anak juga tidak meminta untuk dilahirkan oleh anda bahkan jika kami dapat memilih, kami juga tidak akan memilih untuk dilahirkan oleh anda.
Sekarang sebagai seorang anak aku bertanya kepada kalian, apa kalian tahu secara detail tentang perasaan kami? Apa kalian sebagai orang tua dapat memahami perasaan kami tanpa menyudutkan kami?
Kalian selalu saja membandingkan anak kalian sendiri dengan anak orang lain dan meminta kami untuk bersikap seperti anak orang lain. Tanpa kalian sadari dengan kalian bersikap seperti itu secara tidak langsung kalian membunuh rasa percaya diri anak kalian.
Aku sebagai seorang anak secara pribadi ingin bertanya kepada kalian, mengapa kalian selalu ingin kami menjadi seperti orang lain?
Apa kami sebagai anak harus selalu mengikuti kata kalian? Apa kalian tidak bisa membebaskan kami dalam memilih atau memutuskan sesuatu hal yang berkaitan dengan hidup kami sendiri? Ya aku tahu kalian yang membesarkan kami, kalian yang membiayai hidup kami, kalian yang membuat kami hadir di dunia, tetapi ini hidup kami dan kami yang menjalankannya.
Aku tahu kalian sebagai orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anak kalian, tetapi bisakah kalian juga mikirikannya dari sudut pandang seorang anak?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Diary
ПоэзияBook ini berisikan semua curhatan tentang kalimat yang tidak bisa ungkapkan secara langsung.