part 2

37 7 0
                                    

.

.

.

"Murid 5/6 (kelas 11). Semuanya beri salam." ucap bu guru

"Swasdee krub/ka. (selamat pagi)" Jawab semua murid.

"Swasdee ka, (selamat pagi) murid kelas 5/6. Kalian semua mengenalku kan? Namaku adalah Jitra Jaipranee. Selama tahun ajaran ini, akulah wali kelas kalian." Ucap bu guru memperkenalkan diri pada semua murid. "Siapa  yang duduk disini?" Lanjut bu guru lagi.

"Aku gak tau." Jawab seorang murid.

"Kru krub, katakan lagi." Tegas bu guru.

"Krub (iya)  kru (guru)". Jawab murid itu.

"Bagus, muridku dari kelas 5/6 harus mengucapkan bahasa Thai dengan benar, setiap satu kata kapanpun kau berada di kelas ini. Jika tidak, poinmu akan dikurangi." Ucap bu guru menegaskan.

"Woeeyyyyy". Seru semua murid.

"Hey!" bu guru menenangkan mereka.

"Permisi, bu guru. Bolehkah aku masuk?" Tiba-tiba Oh dengan buru-buru masuk kelas. Itu artinya dia terlambat.

"Kau terlambat di hari pertama sekolah. Kau tak bertanggung jawab, tidak teratur, dan tidak disiplin. Tak mengherankan kau ada di kelas 5/6. Kelas dengan murid yang tak bisa diatur". Tegur bu guru panjang pada si Oh yang telat masuk kelas. "Jadi, darimana saja kamu?". Sambung bu guru.

"Aku habis dibully, tasku dilempar sangat jauh. Jadi aku harus mendapatkannya kembali di tong sampah.." ucap Oh menjelaskan.

"Ok, duduklah. Potong bu guru cepat.

Lalu Oh mencari tempat yang kosong untuk duduk.

"Baiklah, murid-murid. Biar kuperjelas pada kalian. Aku bukan satu-satunya wali kelasmu, di semester ini ada guru lain yang akan menjadi guru kelasmu bersama denganku. Jadi kau bisa menilai antara aku dan guru ini." Jelas guru Jitra.

"Mr. Decha, silahkan masuk". Guru Jitra mempersilakan guru baru tersebut masuk.

"Everybodyy". Guru baru masuk dan menyapa dengan gaya aneh dan lucu, membuat semua murid tertawa.

"Wuuuuhh". Seru semua murid dengan sorak tepukan tangan.

"Semuanya beri salam". Ucap bu Jitra

"Swasdee krub/ka" jawab semua murid ramah.

"Swasdee, kalian semua... Namaku adalah Decha.  Jadi "Decha" terlalu sulit untuk dilafalkan, atau terlalu sulit untuk diucapkan. Kalian malahan bisa memanggilku "Di Caprio". Ucap pak guru baru panjang.

"Wo hoee" teriak semua murid. Sementara ibu guru Jitra hanya berekspresi biasa saja karena hal itu tidak lucu menurut nya.

"Itulah bagian lucu pertama dariku". Sambung pak guru itu lagi, dengan meninggikan suaranya seperti sedikit berteriak. Dan semua murid hanya melongo dengan sikap aneh pak guru Decha.

Setelah guru Decha memperkenalkan namanya mereka mualai memilih dua orang murid untuk melakukan voting, suara paling banyak yang akan menjadi kapten/ketua kelas.

"Poramet vs sichon, kita mendapat 24 voting". Kata guru Decha.

"Jadi.. Sichon adalah kapten kelas kalian" Sambung guru Jitra.

Nama yang disebut pun berdiri dan memberi hormat pada semua murid dan kedua gurunya yang ada di depan dengan sorak tepukan tangan dari semua teman-temannya.

"Itu berarti, selama tahun ajaran baru, untuk semua aktivitas disalah satu kegiatan hari olahraga atau apapun acara akademis kelas ini akan bertanding dengan kelas lain. Nah, murid di kelas ini akan ditandingkan  dengan murid dari "the king" classroom. Maksudnya adalah kelas 5/1" ucap guru Jitra panjang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

#My Dear Loser (Pecundang Tersayang) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang