Sixth Night

11 5 0
                                    

"Sayang, sudah malam ke enam, kamu nggak mau bukain pintu buatku?" Jimin sudah di depan pintu asrama Sunmi sejak 30 menit yang lalu dan ia sama sekali tidak mendapatkan balasan.

"Sunmi, apakah aku berbuat salah? Maafkan aku jika aku salah, aku mohon keluarlah." Jimin kembali memohon di depan pintu kamar Sunmi.

"A-aku nggak bisa Jim." Sunmi kembali menangis, Jimin tahu itu.

Apa sebegitu besarnya kesalahan Jimin sehingga Sunmi terus menangis saat ia datang?

"Kenapa? Aku ada salah? Kamu mau putus? Kamu bosan sama aku?" Jimin menghujani Sunmi dengan banyak pertanyaan. Jimin bingung, marah, dan kecewa tentu saja.

"N-nggak Jim, ka-kamu baik sama aku, a-aku hanya tidak bisa." Suara Sunmi sekarang terdengar dari dekat, Jimin tau Sunmi berada tepat di balik pintu sekarang, tapi kenapa perempuan itu Tidka membuka pintunya untuk Jimin?

"Sunmi, tolong buka. Sekali lagi tolong buka! Kalau kamu mau putus denganku, ayo kita bicara setidaknya beri aku alasan kenapa kamu kayak gini." Kata Jimin panjang lebar.

"Jim... Aku mohon, kami pergi yah?" Sunmi kembali menjawab dengan suara yang lirih.

Jimin sudah menghela nafas kasar ia sungguh lelah.

"Oke, malam ini aku masih mengalah, tapi kalau besok aku datang dan kamu masih seperti ini, aku berjanji akan mendobrak pintu kamarmu."

Dengan amarah yang membuncah Jimin pergi dari tempat itu, dan Jimin masih bisa mendengar suara tangisan Sunmi makin kencang saat ia melangkahkan kakinya pergi.

Malam Minggu. [ Short AU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang