Malam terakhir.
Dan malam ini Jimin bersumpah ia akan membuat pacarnya itu keluar dari kamarnya.
Jimin bersiap dengan pakaian terbaiknya, Jimin akan melamar Sunmi sekalipun nanti Sunmi akan menolaknya, setidaknya Jimin pernah mencoba.
Ia merogoh cincin yang ada di kantung jaketnya lalu ia segera pergi menuju asrama kekasihnya.
...
"Jimin, kamu datang lagi?" Kali ini suara Sunmi terdengar lebih dulu. Jimin sempat terheran tapi juga senang, ia berpikir Sunmi menunggunya malam ini.
"Iya sayang, ini aku. Kamu menungguku?" Tanya Jimin.
Sunmi diam.
Lalu Jimin mendengar suara tangisan Sunmi lagi. Ia heran bukan main, sebenarnya apa yang di sembunyikan kekasihnya selama ini?
"A-aku tidak menunggumu, aku ha-hanya hafal. Kamu selalu datang tepat di tengah malam."
Jimin mengernyitkan dahi nya bingung. Pria itu melihat kearah jam tangannya, dan ia jelas melihat jam tangan yang di pakainya menunjukan waktu 20:30 malam, artinya ini bukan tengah malam.
"Sayang, kamu sakit? Ini jam setengah sembilan."
Setelah Jimin mengatakan itu Sunmi kembali menangis, kini tangisannya lebih histeris lagi.
"Sayang kamu kenapa? Buka pintunya! Aku mohon buka."
"Nggak Jim, hiks...aku ngak mau."
"Sunshine, aku sayang kamu, aku mohon buka, kamu jangan kayak gini, kamu kenapa?"
"BUKA PINTUNYA SUNMI!"
Dan suara tangisan Sunmi makin kencang dari dalam, demi Tuhan Jimin khawatir.
"BUKA ATAU AKU DOBRAK PINTUNYA?!" Jimin berteriak karena frustasi, ia tidak tahu lagi ia harus melakukan apa.
"Sunmi? Oke aku dobrak. Satu, dua..-" belum selesai Jimin menghitung, pintu di depannya sudah terbuka. Menampilkan sunmi dengan kantung mata yang menghitam, tubuh kurus, dan rambut berantakan. Jimin terkejut melihatnya.
Langsung saja ia memeluk Sunmi, pria itu melepaskan kerinduannya selama seminggu ini.
"Sayang kamu kenapa?" Tanya Jimin.
Sedang Sunmi hanya menangis di pelukan Jimin.
"Aku ada salah sama kamu?" Tanya Jimin.
"N-nggak." Sunni menjawab dengan terbata-bata.
"Kamu masih sayang sama aku?"
"Masih."
"Mau nikah sama aku?" Tanya Jimin.
"Tid-tidak." Jawab Sunmi sambil sesenggukan.
"Kenapa?" Jimin bingung, Sunmi masih mencintainya, kenapa tidak mau menikah dengannya?
"Jim, kamu udah meninggal seminggu lalu." Kata Sunni.
Dan mata Jimin terbelalak.
End.
Please vote and comment.
Kalian suka ngak sama cerita di AU ini?
Kedepanya mau cerita kayak gimaa lagi? Komen di sini.
Makasih yang sudah mau membaca cerita abal-abalku.
Luv u
Cindy Sha(づ。◕‿‿◕。)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Minggu. [ Short AU ]
De TodoJimin kira, Han Sunmi--Pacarnya, marah kepada Jimin sehingga ia tidak membukakan pintu kamarnya untuk Jimin saat pria itu pergi untuk menjemput Sunmi. Tetapi alasan Sunmi tidak membuka pintu untuk Jimin adalah hal lain. Sunmi tidak marah, ia hanya t...