Hari demi hari berlalu begitu saja. Alora tetap sibuk dengan setumpuk dokumen dan Alvin sibuk dengan gamenya. Dengan santai Alora berjalan keruangan Alvin.
"Pin jangan lupa ada jadwal makan siang dengan klien di kafe star, aku ke panti dulu ya sebentar nanti aku nyusul ke kafe."Alora berjalan meninggalkan ruangan Alvin menuju meja kerjanya.
"Tunggu, aku temani kamu ke panti Lora."
"Gak usah pin, aku sendiri saja. Kamu selesaikan dulu gamemu."
"Sudah, ayo berangkat."
Sebulan sekali Alora akan pergi ke panti memberikan beberapa sembako serta menghibur anak-anak yang ada di panti. Dulu semasa kecil Alora tinggal di panti ini. Alora kecil memang tak seberuntung anak-anak yang lain. Tanpa orang tua, tanpa saudara hanya sebatangkara hingga ia tumbuh dewasa. Kedua orang tua Alora meninggal dalam kecelakaan tunggal sebuah mobil. Saat itu Alora masih sangat kecil, hanya Alora yang selamat sedangkan orang tuanya tak bisa terselamatkan.
Alora kecil adalah anak yang cantik, namun ia mau berkomunikasi dengan orang lain. Saat itu tak ada keluarga yang mencari korban. Hingga akhirnya Alora harus dibawa ke panti asuhan. Ada keluarga yang sempat mengadopsi Alora namun pada akhirnya Alora kembali lagi ke panti asuhan. Bukan karena Alora tak ingin keluarga baru tapi justru keluarga barunya lah yang tak menginginkan Alora. Alora kerap kali dipukul, diteriakin. Hingga akhirnya Alora kecil berhasil kabur dan kembali ke panti asuhan. Seiring berjalannya waktu Alora tumbuh menjadi gadis yang cantik dan periang. Alora kecil telah menghilang kini tinggal Alora gadis cantik yang ceria.
"Kak Alora." Teriak salah satu anak panti
"Hai, sini kakak punya banyak jajan buat kalian."
Dengan semangat anak-anak panti menghampiri Alora dan juga Alvin yang masih berdiri di halaman panti. Mereka berebut untuk bersalaman mencium tangan Alora dan Alvin. Tak jarang Alvin ikut Alora ke panti. Meskipun Alvin tergolong orang yang dingin tapi ia cukup perhatian dengan lingkungan sekitarnya. Alvin pula yang menjadi donatur tetap panti yang menjadi tempat Alora bernaung semasa kecil.
"Pin aku cari ibu panti dulu ya, kamu di sini sama anak-anak."
"Iya."
Alora masuk ke panti untuk mencari seseorang yang ia panggil ibu. Selama ini ibu pantilah yang selalu merawat Alora dari kecil hingga ia beranjak dewasa.
"Ibu."
"Alora, kok gak bilang ibu kalo kesini biasanya kamu telfon dulu."
"Kejutan dong untuk ibu, oh ya Bu, Alora bawa hadiah untuk ibu."
"Apa Alora?."
"Tara..." Alora mengeluarkan kalung emas yang ia beli jauh-jauh hari untuk ibunya.
"Alora, ibu gak usah dibelikan yang seperti ini, dengan kamu mengunjungi ibu kesini saja ibu sudah sangat bahagia."
"Gak apa Bu, kan Alora ingin memberikan ibu hadiah, sini Alora pakaikan."
"Alora, makasih ya sayang." tiba-tiba ibu panti memeluk Alora.
"Iya ibu."
Setelah saling melepas rindu Alora dan ibu panti keluar menghampiri Alvin dan anak-anak. Mereka bercanda gurau, belajar, membacakan cerita untuk anak-anak panti.
Sebentar lagi sudah jam makan siang, Alvin dan Alora harus meeting di kafe star untuk membicarakan proyek terbaru mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Cantik Milik Bos
RomanceGadis yang merasa dirinya cantik berjalan dengan percaya diri memasuki gedung pencakar langit. Senyum mengembang di wajahnya sesekali ia mengedipkan sebelah matanya jika ada karyawan yang tampan. ini bukan gedung miliknya ia juga karyawan di gedung...