• O3 「 I got it 」

12 2 0
                                    

Sebaiknya kalian vote dulu
Sebelum membaca, gratis kok( ╹▽╹ )━☞✯

-----♡----♡----♡-----
.
「𝓘 𝓱𝓪𝓿𝓮 𝓽𝓸 𝓲𝓷𝓽𝓻𝓾𝓼𝓽 𝓶𝔂 𝓯𝓪𝓽𝓱𝓮𝓻, 𝓽𝓱𝓪𝓽 𝓲 𝓬𝓪𝓷 𝓪𝓬𝓲𝓮𝓿𝓮 𝓶𝔂 𝓭𝓻𝓮𝓪𝓶𝓼 𝓽𝓸 𝓶𝓪𝓴𝓮 𝓽𝓱𝓮𝓶 𝓹𝓻𝓸𝓾𝓭 𝓸𝓯 𝓶𝓮 」

🄷🄰🄿🄿🅈 🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶

.

.

Setelah pelajaran kedua selesai, tepatnya ada sedikit waktu untuk pergantian guru.
Ocha sedang memakan makanan ringan yang sedari tadi ia sembunyikan di kolong meja, sedangkan Sisi sedang membaca buku novel nya yang belum juga tamat hingga sekarang.
Tak lama ada seseorang yang mengetuk pintu, seketika kelas yang ricuh langsung menjadi sepi karena seseorang tersebut..
Dan pintupun terbuka, menampakkan seorang guru bahasa yang berdiri diambang pintu sekarang. Yaitu Bu Leta

" Sisi dan Ocha, kalian berdua dipanggil ke ruang kepsek sekarang"
Tak ada nada tinggi pada kalimat yang di ucapkan guru tersebut, tetapi terdapat nada tegas yang jelas sekali.

Dua orang yang mempunyai nama tersebut hanya saling tatap sebentar, lalu menatap Bu Leta kembali

"Ki-kita bu ?" Ucap Ocha dengan menunjuk Sisi dan dirinya secara bergantian

"Iya..siapa lagi, ayo cepat sana" guru itu mengarahkan dagunya ke arah ruang kepsek.

Dua gadis itu langsung cepat berdiri dan terlihat masih bingung satu sama lain. "I-iya bu"

Setelah berjalan sekitar *M. Sisi dan Ocha akhirnya sampai ke ruang kepsek, yang di dalamnya sudah ada pak Rudy, sang kepala sekolah, yang terlihat sedang menunggu mereka.

Setelah mereka bertatap satu sama lain lagi, Ocha akhirnya membuka pintu ruang kepsek, karena Sisi tak berani, dalam situasi seperti ini Sisi benar benar ingin berlari pulang saja, padahal ia tak melakukan kesalahan, tetapi mengapa ia dipanggil oleh kepsek. Pikirannya campur aduk sekarang.

"Assalamualikum.."
Ocha yang berjalan di depan, dan Sisi mengikutinya di belakang, jadi Sisi lah yang menutup pintunya, tentunya dengan sangat perlahan lahan.

" Ayo silahkan kalian duduk disitu" ucap pak Rudy dengan ramah, tak terlihat garang sedikitpun.

"I-iya pak" ucap Ocha, lalu tersenyum ramah..sedangkan Sisi hanya tersenyum simpul lalu duduk di sebelah Ocha. Pak Rudy di depan mereka.

"Kalian tau kenapa kalian saya panggil kesini ?"
Kata pak Rudy serius.

"Memang ada apa pak?"
Kali ini Sisi yang menjawab, karena ia ingin tau apa kesalahannya, dia mulai lelah dengan suasana seperti ini.

" Bapak hanya ingin memberikan kalian beasiswa, untuk melanjutkan kuliah kalian ...." pak Rudy berhenti sejenak. " Tetapi kalian harus menggunakannya untuk daftar di kuliah luar negeri yaa"

Sisi dan Ocha saling menatap, lalu melotot ke arah pak Rudy. Tentu saja yang dipelototi terkejut.

"Beneran pak!!!, Harus dipake  di luar negeri beneran?!!, Bapak ga boong kan pak?" Mulut Ocha mulai ngoceh.

Sisi pov

Aku menatap Ocha, kami berdua sama sama terkejutnya.
Aku tak menyangka, aku dapat beasiswa..
Dan dengan pak Rudy bilang kalau beasiswa tersebut harus di pakai untuk kuliah di luar negeri, ayah pasti mengizinkanku...

Autumn in Beijing ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang