Hai Juni,
Aku menyapamu dengan penuh keraguan.
Aku takut rasa yang aku miliki hanya rasa sepihak tanpa pernah terbalaskan.
Telah banyak kata "takut" yang tercipta, semua itu perihal tentangmu.
Kebersamaan tak cukup untuk membuatmu merasa nyaman, kata "canda" sering kau lontarkan hingga aku sulit melihat mu serius.
Kata terikat sulit dipahami untuk diri seperti mu.
Masihkan racun ini tertanam di dirimu? Ataukah aku yang menghisap madu sepahit mengkudu?
Logika ku terus berputar tanpa sudut dan celah.
Namun, hati terus berkata "sampai kapankah perasaan ini bertahan untuk jiwa yang dingin sepertimu?"
Cobalah menoleh, disana ada jiwa yang menanti pelukku.
Harapku untuk dapat bersama, nyatanya hanya khayalan lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Disini Duduk Sebentar
PoetryUraian kata yang diungkapkan tentang perasaan seorang diri. Harapnya orang lain akan mendengar.