4. Charles

2.4K 441 59
                                    

Haruskah aku mentargetkan VOTE biar kalian mau VOTE? Please deh. Jangan kebiasaan ya baca cerita orang tapi gak ninggalin jejak. Tolong hargai USAHA PENULIS untuk ngasih kalian cerita ya, karena dapet ide itu susah banget. Sumpah😪😭.

So jangan lupa tinggalkan jejak yah.
Happy reading😘😘😘

💗💗


CHARLES kesulitan mengalihkan pandangannya dari sosok wanita kurus yang saat ini tengah menemani Mamanya berkebun.

Wanita menyedihkan itu sebenarnya tidak melakukan hal aneh yang bisa menarik perhatian Charles. Wanita itu hanya berkebun dengan Mamanya. Hal yang dulu sering dilakukan Mamanya bersama Catherine. Tapi entah kenapa Charles tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wanita menyedihkan itu sejak tadi.

Seharusnya hal ini tidak perlu di alaminya. Charles sudah sering bertemu dengan wanita yang jauh lebih cantik dan menarik dibanding Myrtle. Melakukan seks dengan wanita yang jauh lebih cantik dan memiliki tubuh yang jauh lebih menggiurkan dari wanita kurus dan menyedihkan itu. Bahkan tunangannya memiliki kecantikan yang jauh di atas rata-rata wanita yang selama ini dikencaninya. Tapi ini untuk pertama kali untuk pertama kali Charles kesulitan mengalihkan pandangan dari seorang wanita yang sialnya tidak menarik sama sekali.

Jika diingat lagi, Charles sangat tidak menyukai wanita seperti Myrtle. Bukan tipenya sama sekali. Wanita-wanitanya selama ini sangat cantik, mempesona dan memiliki tubuh yang indah. Dan yang paling penting mereka semua memiliki darah bangsawan seperti dirinya. Terhormat.

Sedangkan Myrtle berbanding terbalik dengan tampilan fisik maupun kasta para wanitanya selama ini. Myrtle sangat jauh dari kriteria wanita yang diinginkannya. Myrtle juga bukan seorang bangsawan. Wanita itu hanyalah seorang pelayan, miskin dan menyedihkan. Lalu kenapa ia bisa terjebak dengan wanita seperti itu?

Charles terpekur. Sampai saat ini ia tidak tahu jawaban dari pertanyaan yang sering kali terlintas dalam pikirannya itu. Satu-satunya yang bisa dipahami Charles dari kegilaannya pada Myrtle, hanyalah tubuh wanita itu memberinya kenikmatan melebihi apa yang diberikan para wanitanya selama ini. Tapi semua ini tidak akan bertahan lama, Charles tahu itu. Ketertarikannya pada Myrtle pada akhirnya akan berakhir seperti yang terjadi pada wanita-wanitanya yang lain. Ingat, Myrtle bukanlah tipe wanita idamannya, juga bukan dari kalangan bangsawan.

Charles tidak pernah bermimpi menjalin hubungan dengan wanita kasta rendahan seperti Myrtle. Jadi, selama tubuhnya masih menginginkan Myrtle, maka ia akan memanfaatkannya. Mereguk semua madu yang dimiliki Myrtle dan mencampakkannya begitu ia bosan. Tidak akan ada yang melarangnya. Ia adalah seorang bangsawan, dan Myrtle hanya seorang pelayan. Dan seorang pelayan harus melakukan apapun yang diinginkan majikannya.

Charles tersenyum dengan pemikirannya sendiri. Betapa beruntungnya memiliki darah bangsawan dalam tubuhnya. Dengan kedudukan yang dimilikinya saat ini, ia bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya dan membuang apapun yang sudah tidak lagi diinginkannya.

Ketika pada akhirnya Myrtle mengangkat wajahnya dan tatapan mereka bertemu, niat Charles untuk mereguk madu yang Myrtle tawarkan semakin besar. Tidak boleh ada yang menghalangi apapun yang diinginkannya pada wanita itu.

"Sampai kapan kau akan terus marah pada adikmu sendiri, Nak?"

Suara lembut dan tegas di sampingnya membuat Charles tersadar kalau sedari tadi ia tidak sendirian di ruang kerjanya. Myrtle membuatnya lupa dengan sekitarnya. Menyebalkan.

"Mama yang meminta Papa untuk bicara seperti ini padaku?" Charles membalikkan tubuhnya, agar Papanya tidak tahu apa dan siapa yang sejak tadi menjadi pusat perhatiannya.

(PO) MyrtleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang