Chapter 2 (Panti Asuhan)

12 2 0
                                    

Sesuai yang direncanakan kemarin malam. Saat ini Salsa, Vano, Zafran, Kevin dan Hanzel sedang berada di Panti Asuhan 'Pelangi'
Hanya sekedar berkunjung dan bermain dengan anak anak panti saja. Anak anak panti semua sudah akrab dengan Salah dan para sahabatnya.

"Ibu apa kabar? Maaf kami jarang berkunjung kesini" ucap Salsa tak enak hati.

"Tidak apa apa, kalian masih mau kesini aja ibu udah seneng kok" jawab Bu Isna selaku pengasuh panti asuhan ini.

"Oh ya, ibu dapet salam dari bang Vano, bang Vano gak bisa dateng karna harus kerumah nenek kami" ucap Salsa lagi.

"Waalaikumsalam, nggak papa kok"

"Oh ya ini dari kami, nggak seberapa sih bu tapi semoga bermanfaat" ucap Safira sambil menyodorkan amplop bewarna putih.

"Makasih ya, kalian anak anak yang baik, semoga kalian sukses selalu ya" jawab Bu Isna sembari mengambil amplop itu.

"Aminn" jawab mereka.

"Oh ya, kita mau main sama anak anak bu" ucap Salsa.

"Silahkan mereka ada ditaman belakang lagi main" jawab Bu Isna.
Mereka langsung menuju ke taman belakang dimana anak anak panti tersebut berada. Taman yang cukup luas. Semua anak anak terlihat bahagia bermain disitu. Dan ada beberapa pengurus panti yang menjaga mereka.

"Hay anak anak" teriak Safira sambil melambaikan tangan nya.
Anak anak yang mendengarnya langsung berlari ke arah mereka dan beehambur memeluk mereka.

"Hay kakak, aku kangen sama kakak"
"Aku juga aku kangen sama kakak"
"Intan juga kangen" begitulah ucapan mereka semua.

"Kakak juga kangen sama kalian, kita main yuk" ajak Salsa. Mereka langsung bermain bersama sama. Mereka terlihat sangat bahagia. Terkadang salah satu dari mereka ada yang menangis karna rebutan mainan, rebutan Salsa dan teman temanya.

"Van kok aku gak liat Naya ya, kemana dia?" tanya Salsa kepada Vano. Naya adalah gadis kecil yang dulu ia dan Vano temukan dan ia bawa kemari.

"Iya ya, kita tanya dulu yuk" ajak Vano. Mereka langsung pergi menanyakan keberadaan Naya kepada salah satu pengurus panti yang ada di taman ini.

"Permisi mbak, Naya kemana ya, kok gak kelihatan" tanya Salsa.

"Naya dari tadi pagi gak mau keluar kamar, di rusuh makan aja susah" jawab pengurus panti tersebut.

"Makasih ya, kita mau nyamperin Naya dulu" ucap Salsa setelah itu pergi menuju kamar dimana Naya tempati.

Mereka sudah tau dimana letak kamarnya. Empat tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mereka bermain disini. Jadi sudah hafal dengan lokasi lokasi yang ada di panti ini.

"Nayaaa" ucap Salsa Di ambang pintu.

"Kak Salsa, kan Devan, Naya kangen tau, kok udah gak pelnah datang kesini" ucap Naya sambil berhambur ke kaki Salsa dan Devan untuk dipeluknya. Devan langsung menggendong Naya. Naya sudah seperti adik keduanya setelah Keysa.

"Kakak juga kangen sama Naya" jawab Salsa sambil mencubit pipi Naya gemass.

"Ran, Naya udah makan?" tanya Vano kepada Rani. Rani adalah salah satu anak panti tertua disini. Rani juga yang selalu bersama Naya. Rani menduduki bangku kelas 10 SMA. Rani ini juga sepertinya menyukai Vano.

"Belum kak, dari tadi Rani bujukin suruh makan gak mau" jawab Rani.

"Loo, Naya kok gak mau makan sih? Kenapa?" tanya Salsa kepada Naya.

"Naya gak lapel kak"

"Naya makan ya sekarang, biar kakak yang suapin" ucap Vano dan diangguki oleh Naya. Salsa langsung menyuapi Naya makan dan Devan memangku Naya.

BackStreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang