1'st Moment -part one-

92 23 4
                                    

Yiren menghentak-hentakkan kedua kakinya tidak sabar sambil sesekali menengok jam di dinding kelasnya.

Bel istirahat baru saja berbunyi, namun Bu Jessica, guru Kimia Yiren masih betah berbicara di depan kelas.

"Ren? Gapapa?" Tanya Onda teman sebangku Yiren.

Onda daritadi kebingungan melihat tingkah Yiren yang terlihat sangat gelisah dengan kotak bekal di genggamannya. Tak biasanya Onda melihat Yiren seperti ini.

"Ehh?? Iyaa gapapa kok, cuma pengen cepet cepet keluar kelas," jawab Yiren.

"Tumben? Biasanya kamu betah banget ngedengerin penjelasan guru, apalagi Kimia?" Tanya Onda lagi.

"Ehh itu.. A-aku ada janji sama Renjun," ucap Yiren pelan.

"Pantesan.." Onda lalu mengangguk-ngangguk sambil tersenyum sedikit menggoda mendengar jawaban Yiren.

Yiren tersenyum malu.

Tak lama, Yiren pun kembali melihat jam di dinding. Waktu istirahat sudah berjalan 7 menit, membuat rasa gelisahnya bertambah.

Bertepatan dengan itu, akhirnya Bu Jessica mengakhiri pelajaran lalu meninggalkan kelas Yiren.

Yiren yang melihat hal tersebut langsung melesat pergi keluar kelas. Teman-temannya kompak memasang wajah terkejut sekaligus heran. Apalagi Onda yang langsung terlonjak akibat pergerakkan Yiren yang begitu cepat.

•••

Yiren mempercepat larinya saat dia sudah lebih dekat dengan tempat janjinya dengan Renjun. Rooftop.

"Duh... Renjun pasti nunggu lama nihhh," gumam Yiren.

Langkah kaki Yiren akhirnya berhenti di hadapan pintu rooftop.

Ia pun membuka pintu dan menolehkan kepalanya ke seluruh penjuru atap. Hingga akhirnya, penglihatannya menangkap sesosok lelaki yang tengah terbaring di sana.

Yiren yang yakin bahwa sosok itu adalah Renjun, perlahan menghampirinya kemudian berjongkok di dekat Renjun. Kepala Yiren menunduk, memandangi wajah terlelap Renjun sambil tersenyum kecil. Jari telunjuknya lalu bergerak, menusuk pelan pipi Renjun.

Sentuhan lembut itu akhirnya membuat Renjun membuka matanya.

"Haloooo hehehe."

Celetukan Yiren barusan membuat Renjun segera mengubah posisinya menjadi duduk. Yiren juga memposisikan duduknya berhadapan dengan Renjun.

"Maaf yaaa, kamu pasti nunggu lama yaa? Sampe ketiduran gini," ucap Yiren menatap Renjun merasa bersalah.

"Hm."

"Kamu udah makan?"

"Belum."

"Eh? Kan aku udah bilang kamu bisa makan dulu, gausah nungguin aku."

"Ya pengennya sih gitu."

"Terus?"

Renjun menghela nafas sebelum akhirnya menjawab.

"Gue tadi udah nyuruh Jeno beliin makanan dan nganter kesini, tapi sampe sekarang belum nongol tuh orangnya."

Yiren hanya mengangguk-ngangguk mendengarnya.

"Kalo gitu makan bekalku bareng yuk! Hehe, kebetulan aku masak banyak tadi hehehe," usul Yiren.

"Oh bisa masak?" Tanya Renjun dengan tatapan mengejek.

7 Moments with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang