Prolog

6 2 0
                                    

Seharusnya keluarga adalah tempat kita menumpahkan keluh kesah. Sahabat tempat kita bergaul dan mencari kesenangan.

Tapi apa jadinya jika keluarga menjadi sumber penderitaanmu? Dan sahabat yang mengkhianatimu?

Itulah yang dirasakan Dinda Abelia. Tekanan demi tekanan diterima Dinda dengan senyuman palsu.

Hingga kejadian yang paling tak diinginkannya membuat ia depresi berat sampai menjadi gila dan dirujuk ke rumah sakit jiwa.

"I'm so tired! I'm tired with my life!" teriaknya dengan keras. Dinda masih berpegangan di pembatas dinding rumah sakit. Di bawahnya, banyak mobil berlalu-lalang.

Matanya menatap bintang dengan sendu. Ia merindukan keluarganya. Tapi, dia tak mau disiksa lagi. Dirinya lelah dengan semuanya.

"DINDA!" Nada bentakan itu mengagetkan Dinda. Dia melihat ke belakang, ternyata sang Ayah yang memanggilnya.

"Jangan macam-macam kamu Dinda. Ayah gak pernah ajarin kamu seperti itu!"

Dinda seakan tuli. Dia membiarkan Ayahnya mengoceh tak jelas di sana. Dirinya sudah bomat dengan semua omongan orang.

"Aku tak pernah diajari dan aku tak pernah punya orang tua."

Brugh...

"Dinda!"

****

Pendek aja ya prolognya..
Sumpah, idenya gak ada yang nyangkut...

Ig: diah.riii
Follow😳

Salam literasi,

Diah🧡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm TiredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang