3

4 0 0
                                    

Teriakkan heboh dari para penonton seolah ikut memeriahkan jalannya pertandingan basket kali ini

Wajar saja jika pertandingan basket kali ini menjadi sangat meriah mengingat kepopuleran kedua tim yang sedang bertanding

Kiran meneguk air mineral yang dipegangnya,sesekali dia mengibas-ngibaskan bajunya yang basah karena keringat

Pertandingan tersebut memang dihentikan sejak semenit yang lalu, alasannya karena kedua tim mulai kelelahan dan tentunya mereka juga membutuhkan istirahat

Kiran tampak asyik mengobrol dengan teman-temannya sesekali senyum terpancar dari wajah cantiknya

Tanpa Kiran sadari seorang cowok sedang memperhatikannya

"Gue ga akan kalah!dan ga boleh kalah!awas aja lu..."

Cowok tersebut meremas botol yang sedang di pegangnya lalu dia melempar botol tersebut ke sembarang arah

Sialnya botol itu malah mengenai kepala Kiran

Rangga,yang melihat kejadian itu menjadi kesal

"Heh lu sengaja ya ngelempar botol itu ke arah Kiran ya?!"

"Ga,gue ga sengaja"jawab cowok tersebut datar

"Bilang aja lu ga terima karena kalah di pertandingan basket kali ini"

Cowok tersebut menghembuskan nafas kasar.Memang benar dia kesal karena dia tidak bisa mengalahkan Kiran

Tapi apa untungnya juga dia melakukan hal tersebut?oh ayolah...dia bukan tipe cowok pengecut

"Weeh lu budek ya?"ujar Rangga yang mulai kesal karena cowok tersebut tidak merespon ucapannya

"Ya udah gini aja deh...gue minta maaf,puas kan lu?"

"Lu pikir dengan minta maaf bisa muter balik kejadian tadi?nanti kalo temen gue jadi bego gimana?gue nyontek pr sama siapa?siapa yang bakal bantuin gue pas ulangan?!!!"

Kiran yang merasa jengah melihat kelakuan sahabatnya yang satu itu langsung menariknya ke belakang

"Tunggu ran...gue kan belum selesai protesnya!"

Sebuah jitakan mendarat di kepala Rangga

"Ga usah lebay deh ga,seumur-umur gue belum pernah denger ya orang jadi bego karena kepalanya kena botol plastik"ujar stiven,yang juga merupakan salah satu sahabat kiran

"Udah ah!lu mah bikin malu aja"ujar Kiran yang mulai gregetan dengan sahabatnya yang satu ini

"He...he...he... sorry ran,kan gue khawatir lu kenapa-kenapa"

"Lebay!"sahut Kiran dan stiven serempak

"Btw,gue laper ke kantin yuk sebelum pertandingan babak kedua dimulai"

Ucapan Kiran diangguki oleh kedua sahabatnya.Mereka pun berjalan menuju kantin

Suasana di kantin benar-benar ramai, membuat Kiran dkk harus rela mengantri panjang untuk mengisi perut mereka yang kosong

Stiven menyenggol bahu Kiran dan memberikan kode agar Kiran segera keluar dari antrean

Tapi Kiran tetap bersikeras,padahal sudah beberapa kali tubuhnya terdorong oleh siswa yang tubuhnya jauh lebih besar darinya

Stiven menghela nafas lalu menghampiri Kiran

"Lu cari tempat duduk aja sana biar gue dan rangga yang pesenin makanan buat lu"ujar stiven sambil mendorong Kiran untuk menjauh dari antrian

"Tapi..."

"Udah buruan sana!lu mau makan sambil berdiri?"

Akhirnya Kiran terpaksa meninggalkan mereka berdua,dia mulai mengitari tempat tersebut untuk mencari tempat duduk

"Cewek...sendirian aja"

Seorang cowok menepuk bahunya

"Sendirian aja de?kok kamu kelihatannya bingung gitu?"

Kiran menengok dan terkejut melihat seorang cowok tersenyum ke arahnya

Sepertinya Kiran merasa familiar dengan cowok yang berada di hadapannya ini

Seperti mengerti kebingungan Kiran cowok tersebut mendekatinya dan membisikkan sesuatu tepat ditelinga Kiran

"Devan..."

Wajah Kiran merah seketika mendapat perlakuan tiba-tiba seperti itu dari seorang cowok

"Apa...apaan sih kak?"

Kiran menutup wajahnya yang memerah

Cowok tersebut tertawa terbahak-bahak melihat reaksi kiran

"Cieee blushing...baru pertama kali ya liat cowok tampan kayak gue?"

Cowok bernama devan itu menaik-turunkan alisnya

"Apaan sih PD banget!"ujar Kiran,dia memalingkan wajahnya menahan malu

Devan kembali terkekeh melihat kelakuan kiran,dia menepuk bahu Kiran pelan

"Ga usah gugup gitu de,santai aja..."
Ucapan Devan itu terjeda karena temannya menepuk bahunya

"Lu ditungguin juga,malah asik pacaran disini!"

"Ck...gangguin aja lu mah!"Sahut Devan tidak terima

"Udah buruan!anak-anak udah nungguin lu daritadi"

"Iya...iya lu duluan aja,udah sana!"

Devan mendorong temannya dengan sedikit memaksa

Dan cara itu berhasil membuat temannya itu pergi

Pandangan Devan beralih kearah Kiran

"Lu ikut gue"

Tanpa menunggu persetujuan Devan menarik tangan Kiran

"Lepasin!lu mau bawa gue kemana?"tanya Kiran kesal

Devan menatap Kiran dan memicingkan senyumnya

"Gue mau nyulik lu"ujar Devan sambil mengamati reaksi Kiran

"Gue ga mau ikut lu!"Ucap Kiran dengan nada tegas

"Ya udah kalo lu mau makan sambil berdiri"jawab Devan sambil memicingkan senyumnya

Kiran sebenarnya ingin menolak dan ingin mencari bangku yang lain saja. tapi sayangnya,takdir tidak mengizinkannya

Lagipula,dia merasa tidak enak kepada kedua sahabatnya jika harus membiarkan mereka makan sambil berdiri

Akhirnya dengan terpaksa dia mengikuti langkah Devan yang sempat terhenti

"Anak pintar"ucap Devan sambil mengelus puncak kepala Kiran

"Jangan sentuh!"ujar Kiran ganas

"Ck... galak banget kayak orang lagi pms aja"

"Emang lagi pms!"sahut Kiran ketus

"Oh oke...oke..."

Devan mempercepat langkahnya berusaha menghindari Kiran yang siap melampiaskan kemurkaannya

Sesekali dia melihat Kiran yang berjalan dibelakangnya tanpa sadar Devan tersenyum

"Cantik..."

Dengan cepat Devan memalingkan wajahnya yang bersemu merah






































Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flower BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang