Jadi sayang, kamu apa kabar?
Sudah lama rasanya sejak terakhir kali kita bertemu dan saling sapa, waktu sudah memberikan kita ruang untuk saling melupakan dan berusaha untuk merela.Aku senang kau memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh keadaan dengan sebaik-baiknya, aku senang kau menggunakan waktumu untuk berusaha menghapus jejak kenang yang berusaha kita gosok dari masa lalu. Aku senang, setidaknya diantara kita sudah ada yang bisa lepas dari lara.
Aku menulis ini saat sudah benar-benar pulih pada perasaanku sendiri, meski namamu masih saja kujadikan acuan untuk tetap semangat, meski mengulang tawamu masih jadi kenyamanan yang tak ingin kulewatkan, meski lekuk bibirmu masih jadi bagian istimewa untuk kukenang. Tidak tahu aku butuh waktu berapa lama lagi untuk mengenyahkan semua tentangmu dari kepala, yang jelas saat ini aku belum mampu untuk itu.
Aku tahu keputusan untuk saling membelakangi adalah bagian paling buruk dalam sebuah cerita. Tapi tidak, justru kamu tanpa keraguan melangkah meninggalkan. Tidak apa-apa, karena itu aku bisa tahu kalau tidak bersama bukan berarti tidak bahagia. Aku bahagia mengenalmu, bahagia sebab kamu pernah ada.
Sayang, aku bangga sekali padamu, terlepas dengan tidak baiknya kamu pada wanita, terlepas dari banyaknya wanita yang kamu buat sakit hatinya. Aku bangga padamu, sebab kamu pemberani. Berani pergi dan sempat membuat perasaanku mati.
1296_ 🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru
SachbücherNamanya Biru, sukanya warna biru. Katanya hidupnya abu-abu, ketika aku datang, malah tambah kelabu. Dia memang begitu, tapi tentu saja membuat rindu. Dia Biru, cukup satu. Eh, isinya sajak, bukan biru betulan. O7/06/20 19/02/20