24. Perasaan

32 0 0
                                    

Kapan terakhir kali aku mengungkapkan?
Perasaan yang selalu kupendam.
Apa waktu kita pertama kali sekelas?
Dan kau dengan enteng menolak.
Menganggapnya sebuah candaan semata.
Wajahku memanas menahan malu waktu itu.

Tak lama, kau malah merajut asmara dengan teman kita.
Ah, sakit sekali rasanya.
Walau tak lama terdengar kabar kau putus dari nya.

Tahun kedua kita kembali sekelas.
Perasaan itu masih terus ada.
Kenapa Tuhan kembali mempertemukan kita?
Iya benar, kau kembali merajut asmara.
Dan, lagi-lagi dengan teman sekelas kita.

Melihat kau duduk berdua di pojok kelas.
Itu sudah hal yang sangat biasa.
Dan ketika memasuki tahun ketiga.
Kita dipisahkan oleh kelas.

Apa kau tak berpikir bagaimana perasaanku?
Memendam selama itu tidaklah mudah.
Sakit, sedih, marah, kecewa.
Sudah menjadi makanan harian selama 2 tahun belakangan.

Semoga saja di jenjang berikutnya kita tak lagi bertemu.
Agar hati ini lekas sembuh.

Nb; Curahan hati ketika masa sekolah.

Semarang, 14-06-20

DIKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang