Pagi yang cerah di desa yang tenang dan asri, desa Fusha itulah namanya.
Disuatu rumah didesa tersebut, terdapat Kanae yang sedang diperiksa oleh seorang dokter sementara Makino terlihat memperhatikan dengan khawatir takut takut kondisi Kanae malah memburuk.
Selesai memeriksa kondisi pasiennya sang dokter langsung melaporkan hasil pemeriksaan kepada Makino
"Keadaannya sudah membaik, dia sudah bisa beraktivitas seperti biasa, tapi jangan melakukan hal yang membuatnya lelah dan stres, itu bisa berpengaruh buruk untuk kesehatannya, apalagi memaksakannya" ucap sang dokter,
"Hai'" Makino mengangguk paham dengan apa yang dikatakan oleh sang dokter
"Perhatikan makannya, dan juga sesekali suruh ia berolahraga itu bagus untuk ketahanan tubuh dan tulangnya" tambah sang dokter
Makino menggangguk "Hai', akan selalu kuperhatikan makannya dan akan kuajak ia berolahraga setiap pagi"
Dokter pun segera merapikan barang barangnya, bersiap untuk pergi "Itu saja yang aku ingin sampaikan, kalau begitu aku permisi" ucap sang dokter memberi salam dan beranjak pergi
Makino pun menawarkan diri untuk mengantarnya sampai depan rumah ''Biar aku antar, sampai depan rumah'' tawar Makino sambil membantu sang dokter membawa barang bawaannya
Namun sang dokter menolak tawaran Makino ''Tidak perlu, aku tidak ingin merepotkanmu'' ucap sang dokter sungkan
"Tidak kok, kau tidak merepotkanku, malahan aku yang merepotkanmu, menyuruhmu datang pagi pagi begini"
"Aku ini dokter, jadi walaupun itu tengah malam aku akan tetap datang karna itu kewajibanku sebagai seorang dokter" ucap sang dokter,
"Baiklah, kalau begitu kewajibanku adalah mengantarkan orang yang sudah ku mintai tolong, jadi kau tak bisa menolaknya"
Sang dokter hanya bisa menghela nafas dan menerimanya,"Terserah kau saja"
Makino dan sang dokter pun pergi keluar dari kamar, sementara Kanae hanya melamun sedari ia selesai diperiksa oleh sang dokter
Ia berpikir bahwa ia bisa bertemu dengan teman seperjuangnya, Taki, saat ia sembuh, melihat ekspresi Makino yang terlihat lega ia berpikir bahwa kondisinya sudah lebih baik sekarang dan sebentar lagi ia bisa bertemu Taki dan ia sangat senang dan tidak sabar akan hal itu
Tak lama, Makino kembali masuk kamar, ia terlihat sangat senang, "Yokatta Kanae, kau sudah membaik, walau tak sepenuhnya pulih, tapi kau sudah boleh beraktivitas!" ucap Makino sambil mengatupkan kedua tangannya
Mendengar ucapan Makino Kanae segera bertanya kepada Makino "Kalau begitu aku boleh bertemu dengannya kan?" tanya Kanae membuat Makino bingung,
"'Dengannya'? Ah! Maksudmu temanmu?" yang dijawab anggukan semangat oleh Kanae,
"Kalau itu..." Makino yang sedang bingung harus menjawab apa, karna ia sendiri tidak yakin bahwa Kanae akan menerima jawaban yang akan ia berikan ini. Loh? Memangnya jawaban seperti apa yang ingin diberikan Makino? Apa itu hal buruk? Atau sebaliknya?
"Kau ingin bertemu dengannya?" timbrung seorang lelaki bernama Shanks atau akrab dipanggil Senchou atau Okashira membuat Makino dan Kanae terkejut
Mereka menoleh kearah sumber suara dan melihat lelaki itu sedang bersandar diambang pintu kemudian berjalan memasuki kamar "Eh? Senchou!" lelaki itu balik menyapa Makino menunjukkan senyumannya
"Yo" kemudian pandangannya beralih pada Kanae
Kanae yang merasa kurang nyaman ditatap hanya menundukkan kepalanya, sementara Makino heran kenapa lelaki itu masih berada disini "Apa yang kau lakukan disini? Bukankah seharusnya kau berangkat?" tanya Makino heran
