Untaken 1 - Mate

4.3K 400 63
                                    

13 Juni 2020

Halo, haloㅡ eits. Saya kembali bukan melanjutkan ff tapi di minta untuk mencoba genre ABO, yang menjadi tantangan tersendiri ㅠ-ㅠ buat saya. Yaudah daripada bacot edisyen saya berlanjut, mending kita langsung pada inti cerita.

..

Seorang pemuda berlari cepat hingga menabrak pohon menggunakan kepalanya. Tubuhnya gemetaran dan napasnya tidak teratur.

Seruan berat para pengejar terdengar jauh di belakang sana. Akan tetapiㅡ ia merasa hal tersebut bukanlah waktu yang tepat untuknya beristirahat.

Masa heat yang sedang dialaminya dan para pengejar yang mengejarnyaㅡ semua terjadi karena kecerobohannya.

"Na Jaemin, kau di dalam?"

Suara dari pintu depan membuat tubuh Jaemin bergetar ketakutan. Rasa sakit yang ia rasakan sejak masa heat menyerangnya semenjak dua jam yang lalu membuatnya kesulitan untuk bergerak. Dan sekarang ada tamu tak di undang yang menghampiri rumah lapuknya tersebut.

Ia bahkan tak menemukan obat penekan feromon yang biasanya ia letakkan di laci tak jauh dari tempat tidurnya.

Kesakitan dan ketakutan yang di alami Jaemin tak berhenti di situ saja. Ketika ia berusaha bangkit untuk bersembunyi selagi mencari-cari obat yang ia perlukan, tubuhnya terjatuh dari kasur dan menimbulkan suara debuman yang lumayan keras.

"NA JAEMIN!! APA YANG TERJADI!!"

Jaemin menutup mulutnya rapat-rapat, ketakutannya begitu besar. Akan berbahaya jika seseorang itu memasuki rumahnya dengan paksa dan menemukan dirinya dalam kondisi buruk seperti ini.

Ia takut jika seseorang di luar sana yang tengah mengetuk pintunya kemungkinan besar adalah seorang alpha. Alpha tidak di kenal yang bisa menyebabkan Jaemin mengalami mimpi burukㅡ mimpi buruk karena itu bukan orang yang dia sukai.

"NA JAEMIN!! INI AKU! HEY!! INI LOUIS!"

Mata Jaemin membulat lebar. Tubuhnya terasa kesulitan untuk bergerak. Ia kembali mencoba untuk bangkit berdiri dan terjatuh sekali lagi. Membuat suara berisik yang mengakibatkan seorang pemuda di luar sana mendobrak pintu depan tanpa diminta.

"JAEMIN!!"

Pemuda itu berlari cepat, mengeksplore setiap ruangan di rumah kayu Jaemin yang tidak terlalu banyak.

"Jaeㅡ min?"

Dalam sekejap pemuda itu terdiam ketika menemukan Jaemin tergeletak tak berdaya. Rasa sakit yang Jaemin alami benar-benar membuatnya sangat lemah. Kepalanya bahkan kesulitan untuk mendongak.

"Aku mencium sesuatu yang menjijikanㅡ"

Mata Louis terbuka semakin lebar, begitu pun Jaemin. Ketika suara pria asing memasuki indera pendengaran keduanya. Jaemin menutup mulutnya ketakutan, sementara Louis menghampiri Jaemin dan mengangkat tubuhnya.

"Maafkan akuㅡ pintu depan rusak karena aku. Kita harus segera pergi dari sini."

Sepersekian detik setelahnyaㅡ Jaemin merasakan perasaan hangat. Tetapi rasa sakit luar biasa itu kembali menyerang. Rasanya ia bisa saja kehilangan nyawa saat itu juga.

Louis menyuruhnya berpegangan erat, ketika pemuda yang lebih tua satu tahun darinya itu menggendongnya di atas punggung. Keduanya keluar melalui pintu belakang rumah kayu yang di tempati Jaemin.

Louis membawa Jaemin sejauh mungkin dari lingkungan penuh keramaian sore itu. Namun, meski mereka sudah menjauh. Aroma feromon yang tercium dari sang omega jauh lebih kuat di banding yang pernah pemuda itu bayangkan sebelumnya.

Untaken Prince | JenJaem (nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang