kenapa zaren tega?

18 6 0
                                    

- Memang sudah seharusnya, kita sabar menghadapi semua permasalahan yang hadir setiap saat -

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

" zaren liat! Aku dapet nilai 100! " Ujar Caca kepada zaren, teman 1 kelasnya.

" Apaan sih ca, dapet 100 aja bahagia banget " jawab zaren acuh kepada Caca.

" Yakan Caca jarang dapet nilai sempurna za, emang Zaza yang tiap ULANGAN dapet 100 " sindir Caca kepada zaren, Zaza adalah panggilan khusus Caca kepada zaren.

" Apaan sih, mangkanya jadi bocah itu yang pinter! Jadi cewek kok bodoh " ujar zaren kepada Caca.

SAKIT? Tentu saja. Namun itulah caca, gadis yang periang dan lugu, bahkan polos.

" Iss yakan Caca emang bodoh, gak kaya zaza yang pinter " ucap Caca dengan senyum meriahnya.

" Yaudah sih sana! Ganggu aja deh Lo " ujar zaren membentak caca.

" Caca kan cuma pengen ngobrol sama Zaza, pelit banget sih " jawab Caca dengan kesal.

" Lo itu cuma gangguin gua tau gak?! Sana gangguin cowo lain jangan gua " ujar zaren kasar kepada Caca.

" Tapikan Caca gapunya temen selain zaren " ucap Caca dengan manyun.

" Temenan noh sama kuntilanak! " Ujar zaren, bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan Caca.

Caca hanya melihat zaren pergi menghilang di balik pintu kelasnya. Selanjutnya, Caca hanya berdiam diri melamun sendirian menunggu bel masuk berbunyi.

Tidak ada yang mau berteman dengan Caca, karena dirinya di cap sebagai anak nakal, hanya karena ibunya telah merebut suami orang, ayah Dari teman akrabnya.

Caca tidak tau apa apa, ibunya bahkan tidak perduli dengannya.
Ayahnya? Telah menikah lagi dan hidup bersama istri barunya, memiliki anak lagi.

Untung saja, ayahnya masih mau mengurus dirinya, tetap menyekolahkan dan memberi makan dirinya.

Caca hidup sendiri di rumahnya, cukup besar, bibi nya akan datang 3 kali dalam 1 Minggu.
Rumahnya cukup aman, karena dijaga ketat oleh satpam komplek.
Komplek perumahannya juga cukup ramai penghuni, jadi membuat dirinya lebih lega sedikit.

Sejak Sd, Caca selalu 1 sekolah dan 1 kelas dengan zaren.
Pernah terpisah saat kelas 5-6 SD, karena zaren saat itu mengikuti home schooling, akibat trauma masalalu yang dimilikinya.
Hal itu yang menyebabkan zaren menjadi remaja yang acuh hingga sekarang.
Dulunya, zaren adalah remaja yang periang, dan ceria.
Itulah hal yang menyebabkan Caca dan zaren dekat.

Namun semenjak SMP, zaren berubah. Lebih pendiam dan cuek. Bahkan dengan Caca, teman akrabnya saat kecil.
Namun Caca tak tinggal diam, dirinya selalu mengusili zaren dengan tingkahnya.
Karena hanya zaren, yang tak pernah mengungkit tentang masalah dirinya.

Bel berbunyi, semua murid masuk ke dalam kelas dan memulai pelajaran kembali.

Kelas XII mipa 1 itu terlihat sunyi, karena semua muridnya diam sedang mengerjakan soal ulangan Minggu ini.

Caca tidak belajar tadi malam, ia kesulitan mengerjakan soal soal biologi dihadapannya.

Caca melihat kesekeliling, menemukan zaren yang sedang fokus mengerjakan soal nya.

Caca menghela nafas, kembali berfikir dengan keras berkutat dengan soal dihadapannya agar mau bekerja sama dengan otaknya.

Setelah hampir 1 jam otaknya panas hingga berasap mengerjakan soal, akhirnya ulangan pun selesai.

JALAN TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang