Tugas Grenda

7 1 0
                                    

Kali ini Radian mengantar adiknya yang tengah ada tugas sastra ke toko antik. Kenapa toko antik? Karena toko antik adalah tempat barang-barang lama yang sarat pada nilai sastra yang tinggi.

Gapura toko antik om Yudha sudah terlihat tua. Maklum, meski toko ini masih beroperasi tapi om Yudha adalah pengamat estetika tinggi yang kalau melihat karat saja dia seperti melilat emas. Ada estetika tersembunyi katanya.

Begitu sampai disana, Grenda langsung masuk begitu saja ke toko antik om Yudha. Terlihat sangat rusuh dan grasak-grusuk anak itu.

" Om!!" panggil Grenda antusias.

Om Yudha tersenyum melihat kedatangan kami. Ia langsung saja memeluk si pembuat rusuh Grenda.

" Kalian kenapa tak bilang kalau mau kesini?" tanya om Yudha.

Aku hanya tersenyum. " Si tukang rusuh ini ada tugas om.. Makanya kami kesini." jawabku.

Om Yudha hanya mengangguk. Ia memang sudah terbiasa akan kedatanganku dan Grenda, mengingat ia juga kehilangan istri dan anaknya dalam sebuah kecelakaan, makanya dia sering kesepian.

" Jadi tugas apa lagi kali ini? Dan Oh ya. Itu siapa Radian?" om Yudha menunjuk ke arah Fahrul yang tengah melihat-lihat isi toko antik ini.

" Grenda ada tugas mencari barang dengan nilai estetika tinggi om. Dan.. Itu teman Radian, namanya Fahrul."

Radian menyenggol Fahrul agar mengenalkan diri pada om nya. Dan Fahrul pun langsung mengenalkan diri pada om Yudha.

" Grenda boleh lihat-lihat ya sayang.. Dan Radian ikut om ngopi sambil makan-makanan ringan ya.." ucap om Yudha.

Aku dan Fahrul pun ikut om Yudha, dan Grenda? Ia malah sibuk dengan dunianya sekarang.

.

.

Hampir satu jam mereka berada di toko antik itu, Grenda pun sudah menemukan barang yang akan ia jadikan bahan tugasnya. Yaitu sebuah tusuk konde tua yang katanya pernah dipakai oleh istri dari raja pajajaran, Prabu Siliwangi.

Dengan bangga Grenda malah memakai tusuk konde itu. Bahkan ia juga berlagak seperti seorang permainsuri.

Ck, bocah.

Radian malah geli sendiri melihatnya.

" Lihat adikmu.. Seperti putri saja." kekeh om Yudha.

Grenda tersenyum dan memamerkan gigi-gigi putihnya.

" Grenda kan emang cantik om.." ucap si bocah percaya diri.

Om Yudha gemas sendiri. Kebetulan anaknya dulu juga perempuan, jadinya ia sangat menyayangi Grenda.

Radian tersenyum melihat tingkah adiknya yang ajaib itu. Hingga ia tak menyadari bahwa ada seseorang yang tengah memperhatikan mereka. Perempuan berpakaian aneh dN berambut hitam legam.

Radian terdiam sejenak dan menatap lekat perempuan itu. Namun, dia malah pergi menghilang dibalik sebuah rak besar diujung toko.

Misterius.

TeBeCe

😆😆 Up kedua. Semoga suka ya..
Radian nya kyknya kepoan orangnya..

See you next chap yaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Caja de MusicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang