"Sanchi ayo turun, kakak sudah siapkan sarapan!"
"Iya kak, bentar lagi,"
Sanchi pun keluar dari kamar dan turun. "Kakak."
"Ayo cepat, sarapan dulu." Sanchi mengangguk.
Usai sarapan Sanchi berangkat ke sekolah diantar oleh kakak. Setelah satu kebenaran terungkap, Sanchi lebih dekat dengan kakaknya.
"Hari ini langitnya sangat indah ya kak. Apakah ini pertanda hariku akan baik?"
"Tentu saja adikku, there's will be sunshine after rain, right?" jawabnya.
Mereka hampir sampai depan lobi sekolah, beberapa mobil didepannya sedang menurunkan penumpang. Kemudian mereka tiba tepat di depan.
"Kak aku sekolah dulu, dadah,"
"Daaah, baik-baik di sekolah Sanchi,"
Sanchi keluar dari mobil dan memasuki lobi dan menunggu di depan lift.
Seseorang menepuk pundak Sanchi hingga membuatnya terkejut.
"Hei! Ngagetin aja kamu,"
Rafi terkekeh,"maaf,"
"Halo kak," ucap Rafa.
"Hai Rafa,"
Lift terbuka, orang-orang memasuki lift hingga sedikit berdesakkan. Sanchi terdempet sampai bersandar di badan Rafi. Pintu lift tertutup dan membawa orang di dalam ke tempat tujuan.
"maaf,"
"Tidak apa-apa, ayo." tuturnya.
Mereka berjalan menuju kelas. Ternyata kelas mereka bersebelahan. Sanchi di 11-A, Rafi dan Rafa di 11-B.
"Rupanya kelasmu di sini Sanchi, aku di sebelah,"
Sanchi tertawa kecil,"Baiklah, aku masuk ya. Oh iya saat istirahat kau ke kelasku ya,"
"Baiklah, Daah,"
"Daah."
Raihan, Ali, Manda dan Ica mengintrogasi Sanchi yang baru masuk beberapa langkah.
"Dia siapa? Kelihatannya kalian akrab sekali,"
"Kalian saling kenal?"
"mengapa tidak cerita pada kami kalau kau punya teman kembar?"
"Mereka berdua tampan sekali. Sanchi, kau punya nomor telfonnya?"
Pertanyaan mereka membuat Sanchi memutarkan bola matanya,"Bisakah kalian memberiku jalan terlebih dahulu?"Sanchi pun meneruskan langkahnya menuju bangku. Sanchi menaruh tas kuning miliknya, kemudian duduk.
"Semua pertanyaan kalian akan dijawab oleh mereka."
🌻🌻
Istirahat telah tiba, sesuai janji, Rafi dan Rafa akan menemui Sanchi di kelas.
gelisah,"Rafa kau tak purlu takut ada kakak dan kak Sanchi." Rafa mengangguk.
"Itu mereka." ucap Sanchi.
"Hai perkenalkan, aku Rafi. Ini adikku Rafa." Ali menjawab,"Hai Rafi, namaku Ali. Salam kenal ya," tuturnya sambil berjabat tangan.
Satu-persatu mereka memperkenalkan diri masing-masing pada si kembar. Syukurlah teman-teman Sanchi terbuka dengan mereka.
Raihan memulai pertanyaan"Rafi, sejak kapan kau berteman dengan Sanchi?"
"Sejak aku masih kecil, sejak Sanchi lahir ibukulah yang menyusui nya," jawab Rafi. Lalu Ali pun bertanya,"Kau sangat dekat dengan sanchi?" Rafi menjawab,"Tentu saja, dia bersamaku sejak masih kecil, dia yang menemaniku sebelum aku bertemu dengan Rafa," tuturnya sedikit prihatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia
Teen Fiction"Apa maksudmu! Apa kau ingin menghukum ayah dan kakakmu? Apakah kasih sayang mereka terlihat palsu?" [on going] ©0620