3

2.4K 7 0
                                    

“Walah.... bu... waduh saya jadimalu bu” ujarku plus kondisi atas bawah tersipu.

“Hehehehe jangan tersipu seperti itu dong Her, khan gampang tinggal jawab iya atau tidak, nggak susah khan?” ujar bu Dosen tetap santai.

“Tapi bu.... khan nggak semudah itu menjawabnya, tentu harus pakai mikir dong bu” jawabku.

“Herry... herry yang manis, nggak gitu kok... pokoknya kamu tinggal jawab iya atau tidak, lalu biarkan saya yang mengolah artinya dalam benakku, jadi jangan memaksa diri memberatkan persepsimu yah, nah sekarang saya tanya lagi, kamu cinta nggak padaku? jawab iya atau tidak yah” ujar bu Dosen kembali dengan suara merdunya yang lembut plus tatapan matanya yang menggoda.

Dadaku yang sedari tadi sudah dagdigdugder kali ini malah klimaks banget mendengar pertanyaan bu Dosen yang demikian menantang bagian luar dan dalam diriku, tapi entah mengapa tanpa sadar tanganku menggenggam tangan bu Dosen dan meremasnya pelan, sambil berkata “ehm... maaf bu Dosen, beri saya waktu untuk menjawabnya”.

“Hihihi, herry... herry meremasnya pelan-pelan ajah yah, itu tangan say bukan bukit jadi nggak elastis, lho masa kamu nggak bisa jawab iya atau tidak sih Her? Gini deh gampangnya sekarang kamu deh yang tanya padaku pertanyaan itu yah” ujar bu Dosen tetap dengan senyum dan tatapan­­nya yang menggoda malaikat sekaligus setan diotakku.

Seakan-akan tak percaya kupingku mendengar tantangan yang sama tersebut diulang kembali oleh bu Dosen, walaupun dengan wajah tersipu asap knalpot sekalipun maka kuberanikan diri melakukan apa yang dia minta yakni bertanya kepadanya “Ehm.. bu DosenCinta nggak sih padaku?”

“Iya, aku cinta padamu Her” jawab bu Dosen santai sembari menatap mataku dalam.

..........





Mau lanjut nggk😂

Ketika Ibu Dosen Bilang Cinta, Aku Jadi MesumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang