1-perpindahan

13 1 1
                                    

Minggu,14 Juni

"Cess! Keluar dulu kamu dari kamar ,anak gadis kok kerjaanya di kamar mulu kaya ande ande lumut!"

"iyeee bentarr maa!"

'lagi bikin tiktok padahal pake di panggil segala'

"Sini nak,duduk dulu papa mau ngomong"

"Mm,kenapa pah?mah?"

'kenapa situasinya jadi serius gini dah jadi tegang kan'

"Papah,baru aja di pindah ke kantor cabang,karna ada masalah disana dan papa di percaya untuk nanganin masalah itu"

"terus?"

"Kemungkinan gabisa selesai cuma 1 atau 2 tahun butuh waktu lama untuk nyelesain,dan keluarga kita mesti ikut.kamu gapapa pindah sekolah?"

"Pi-pindah?"

"Iya ,nanti mama yang ngurus semuanya "

"Gak!ga mau! Cesi di sini temen udah banyak,lagian kalo pindah nanti cesi gada temen trus dibuli gimana!"

"Ga,mungkin ada kejadian begitu,orang disana baik baik ko"

"Gamau maaa paaa! Cesi gamaau! Udah cesi tinggal disini aja sama mama"tolak cesi sambil terisak

"Papa gabisa hidup sendiri disana sayang,tanpa kalian papa bisa iring uringan"

"Yaudah!mama Ama papa aja,biar cesi Ama Tante Dema aja "

"Cesi,kamu Taukan Tante kamu baru aja nikah,kehidupan mereka masih merintih,nanti kamu gabung sama kehidupan mereka malah ganggu yang ada" mama pun bicara dengan nada membentak,padahal memang nada bicaranya yang seperti itu

"Hiks- tapi gamau pindahhh hiks- cesi udah nyaman tinggal disinih" jawab cesi sambil menangis sesenggukan

"Papah tau ini berat buat kamu,tapi mama sama papa selalu ada ko disamping kamu"papah mengelus rambut cesi dengan lembut.

Cesi pun lari memasuki kamarnya dengan Isak tangis yang belum mereda

keesokan harinya

"cesi buruan berangkat,kamu jangan kebanyakan ngaca"

cesi yang sedang memerhatikan matanya nya yang bengkak akibat menangis semalaman pun bergegas pergi keluar tuk berangkat kesekolah

"mah,matanya bengkak gimana ni" tanya cesi saat menaiki motor 

"yah salah kamu sendiri ngapain kamu nangis semaleman"mama cesi pun menyalakan dan langsung menjalankan motor menuju sekolah anak satu satunya itu

.

"cess matalo kenapaa?"tanya nara teman sebangku cesi

cesi melempar tas ke meja dan langsung duduk dengan kepala yang ditidurkan dimeja

"nar"panggil cesi dengan suara yang pelan

"nape si luu masih pagi dah begini"

"gw bakal pindah"

"hah!"

"gw bakal pindah nar!"

"pindah kemane loo, ke fandom mana!?"

"bukan fandom nara!"

"lah trus apa lagi"

"bokap gw di pindah ke kantor cabang ,dan gw disuruh ikut gw bakal lama tinggal disana nar,gw sebenernya gamau juga nar tapi gimanaa hiks--"air matapun kembali keluar dari mata sembab cesi

nara yang kebingungan harus merespon apa kepada sahabat nya itu,disatu sisi ia sangat menyayangi sahabat itu,namun disisi lainya ia tidak bisa mengubah perpeindahan sahabatnya ini.

"cesi,gw gamau kehilangan lu. tapi disisi lain juga gw gabisa bantu elu ces"nara mengelus pundak cesi yang bergetar akibat isak tangisnya

beberapa teman sekelas pun memerhatikan mereka berdua dengan tatapan penasaran

tak lama setelah itu guru pun masuk

dan pelajaran dimulai

dua minggu kemudian

"chessy hardiyanti!,buruan nanti ketinggalan kereta loh"teriak papa dari luar rumah 

sementara cesi sedang memandang kembali setiap bagian sudut di rumah itu merasa tak bisa meninggalkan rumah dimana ia dibesarkan.

lagi lagi ia meneteskan air matanya namun kali ini ia langsung mengusap nya

"ayo mah pah"cesi mengeluarkan senyuman terbaik di depan mama dan papanya

Lanjut?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

shouldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang