Hayo lohhhhh banyak typoooo
Kuy
🙂🙂🙂
Azkia merasa susana menjadi canggung. Tapi dia bingung ingin berbicara apa, dia tidak pernah seperti ini sebelumnya.
"Kak..." Kia tatap andi yg sedang fokus menyetir.
"Ya?" Sekilas Andi menatap azkia lalu kembali fokus ke depan.
"Kak Andi nggk... Merasa canggung?" Kia masih menatap dan mencoba setenang mungkin, dia merasakan malu, gk tau kenapa
"ya...sangat canggung...apa km pemalu?" Karna sedang macet, Andi membalas tatapan kia sekarang, dan membuat kia bertambah malu, Andi tersenyum melihat wajah malu azkia. Walau tidak ada rona merah disana, tapi Andi tau kalau wanita di depannya ini tengah dilanda rasa malu.
"A-aku pikir kak Andi yg pemalu" azkia beralih menatap sekitar, Melupakan tatapan Andi yg membuatnya sedikit tertegun.
"Saya pemalu kalau lawan bicara saya juga pemalu"
"aku gk pemalu kok"
"iya tau kok! Yuk udh sampai" kata Andi sambil turun dari mobil ninggalin azkia.
"Lah perasaan tadi macet deh!" Kia turun sambil lihat Kanan kiri, emg udh di parkiran pasar ternyata...
Kia ikut bantu andi bawa barang hasil panen buat di jual. Disini sih seharusnya kalau mau jual hasil panen tuh pagi² tapi karna ini punya pak haris jadi bebas mau pagi, siang, sore, malem, 24jm non-stop.
Dari tadi juga banyak yg nyapa² Andi. Dari anak kecil, remaja, dewasa, orang tua, mbah², laki, perempuan Ada deh. Orang femes mah beda ya gk?
.
.
.
.
.
Andi sm Kia udh selesai jual sayur ke pedagang langganan nya pak haris.
"Dapet berapa?" Tanya Azkia
"136 ribu..." Jwb Andi
"lumayan juga..." Kata Azkia, dia liat orang² di sekitarnya. Merapikan pakaian nya lalu melihat org di sekitarnya lagi, berhasil membuat Andi heran..
"kenapa?" Tanya Andi, Andi ikut melihat orang² yg Azkia lihat.
"Aku ada yg salah ya? Pakaian? Atau apa gitu? Kok kyk mereka heran, liatin aku terus lagi" Andi terkekeh
"mereka jarang liat cewe cantik, pakaian bagus masuk pasar Kotor kyk gini, Mbak saya aja juga diliatin gitu kalau ke pasar"
Azkia manggut² sambil mulutnya ngebentuk 'o'
"Yuk keluar" Andi membalikan tubuh Azkia menghadap pintu keluar pasar, mendorong Azkia dengan pelan karna banyak orang yg ingin masuk dan keluar. Azkia di depan dan Andi dibelakang dengan tangan di pundak Azkia, karna ini sumpek jadi jalannya harus satu² kadang juga harus ngalah buat mempersilahkan jalan duluan. Toh Azkia tidak masalah.
Selang beberapa menit...
Azkia tiba² megang tangan Andi yg ada di pundaknya waktu seorang bapak² tepat di di depannya membawa kardus di kepalanya dan kardus itu hampir jatuh.
"Ngati-ati pak" kata Andi, dia berhenti sebentar biar tuh bapak² jalan duluan.
( "Hati-hati pak" )
"km kaget ya?" Tanya Andi sambil usap² sekitar pundak Azkia biar sedikit tenang.
"Gimana kalau kardus itu kena aku? Wah bayangin nih aku" salah satu tangan azkia masih memegang tangan Andi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
General FictionDari awal perbedaan itu sudah mendominasi, tapi mereka tetap seperti itu karena mereka bahagia. ©naxthaya__ Start: 23/ 5/ 20 Finish: -