tu

52 2 0
                                    

Happy reading gaess😙😘



■□■□■□■□■□■□■□■□■□■

Kringgg.... (jam berbunyi pukul 05.30)
"Tumben gue bangun jam segini" ucap Vanya lalu memasuki kamar mandi untuk mandi, yaiyal mandi masa main sepak bola.

Tok, tok, tok..
Terdengar ketukan pintu
"Vanya sarapan dulu nak" ucap Karin-mama Vanya. "Iya mah bentar" ucap Vanya lalu keluar menuju ruang makan bersama mamanya.

"Lo hari ini bareng gue nggak dek" tanya Dafa pada Vanya. "Emm.. enggak deh bang, gue naik mobiljawab Vanya. "Beneran nih gak mau di anterin abang yang paling gantengg" tanya Dafa sekali lagi. "Enggak bang" jawab Vanya lalu makan.
...

Selesai makan Vanya pamit pada orang tuanya "pah, mah Vanya berangkat dulu ya". "Iya hati-hati, belajar yang pinter" ucap Mahendra. "Pasti dong pah" jawab Vanya.

"Assalamualaikum" ucap Vanya. "Wa'alaikumsalam" jawab Mahendra, Karin, Dafa. "Hati-hati di jalan Van" lanjut mama Vanya. "IYA MAHH" teriak Vanya saat akan keluar rumahnya.

"Mah, pah abang berangkat dulu ya" pamit Dafa pada orang tuanya. "Iya bang hati-hati, kuliahnya yang pinter" ucap Mahendra. "Ashiyapp pah" ucap Dafa sambil hormat. "Assalamualaikum" ucap Dafa. "Wa'alaikumsalam" jawab Mahendra dan Karin. "Hati-hati di jalan bang" ucap mama Dafa. "Iya mah" ucap Dafa.

"Pah" panggil Karin pada suaminya. "Hmm" Mahendra hanya bergumam. "Apakan acara perjodohannya Vanya jadi di lakukan?" Tanya Karin pada suaminya. "Jadi mah, nanti malam mereka ke sini" jawab Mahendra. "Yaudah kalo gitu mamah belanja dulu sama bi sri ya pah" pamit Karin. "Iya mah, hati-hati" jawab Mahendra.

Di sisi lain.. keluarga Vano sedang makan di meja makan. "Vano" panggil Fernando-ayah Vano. "Ya yah?" Sahut Vano. "Nanti malam jangan lupa kita akan bertemu calon istrimu" ucap ayah Vano, dan di angguk.i oleh Vano. "Emangnya kita berangkat jam berapa pah?" Tanya Erin-bunda Vano. "Jam tujuh bun" jawab Fernando. "Bun, yah Vina ikut gapapa yaa, Vina ingin liat calon kakak ipar" tanya Vina. "Iya kamu ikut gak papa kok" jawab Erin. "Bun yah, Vano berangkat dulu, assalamu'alaikum" ucap Vano lalu pergi dari rumah menuju ke sekolah.
....
Sampai di sekolah Vano langsung menuju ke ruangannya, tapi di tengah jalan ada seorang guru yang mm gimana yaa centil, menor, gk cocok di contoh para murid lah.

"Eh pak Vano, baru datang pak" ucap bu Shinta. Hanya di balas deheman oleh Vano. "Mari pak saya antar ke ruangan bapak" ucap bu Shinta sambil menggandeng tangan Vano.

"Gak usah, terimakasih" ucap Vano sambil melepaskan tangannya dan pergi ke ruangannya. Bu Shinta hanya menggerutu karena kesal terhadap sikap Vano "lihat saja kamu akan menjadi milik saya Kevano Fernando" ucap bu Shinta sambil tersenyum devil.

Sedikit cerita.. bu Shinta itu seseorang yang dulu di sukai oleh Vano, tapi Shinta pergi meninggalkan Vano ke new york karena kakek sama neneknya sakit. Selang dua tahun Shinta pergi kembali ke Indonesia, tapi pesawat yang di naikinya terjatuh, Shinta di rawat di rumah sakit dan operasi wajah karena wajahnya tak berupa wajah, lalu Shinta mencari keberadaannya Vano, makanya dia sekarang kerja jadi guru di yayasan sekolah ayah Vano. Dan karena operasi wajahnya itu Vano tidak mengenali Shinta.

Bel masuk berbunyi dan para murid yang berada di koridor mulai memasuki kelas.

Di dalam kelas Vanya merasa pusing, entah kenapa padahal tadi pagi dia sarapan, akhirnya Keke mengizinkan Vanya kepada bu Indah untuk pergi ke UKS, namun Vanya menolak ketika akan di antarkan Keke. Lalu Vanya pergi ke UKS sendiri.

Di koridor Vanya merasa kepalanya tambah pusing dan melihat orang yang tak jauh dari hadapannya seperti entahlah pandangan Vanya mulai memburam dan hitam.

KevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang