81. Stand-in Lover (16)

320 60 1
                                    

Dia tampak seolah-olah seluruh manusia jatuh, seperti bunga layu, tidak lagi setengah berwarna.

Xie Mu hanya merasa ada sesuatu yang menempel di tenggorokannya, membuatnya tidak dapat berbicara setengah dering.

Dia memiliki banyak hal untuk ditanyakan dan dikatakan kepada pria di depannya, tetapi pada akhirnya, seribu kata direduksi menjadi dua kalimat.

"Awalnya, kamu menganggapku sebagai pendukungnya."

"Benar?"

Dia tampak menangis, dan dia sudah menangis, matanya yang indah, penuh kekaguman dan kepolosan, penuh air, dan dengan keras kepala menolak untuk menunjukkan kelemahan.

Detak jantung Wen Mingquan sedikit lebih cepat.

Dia sepertinya menyesali semua yang telah dia lakukan.

Tapi dia tidak punya pengembalian uang.

Pada akhirnya, dia memberikan jawaban yang sama seperti sebelumnya.

"Ya."

Apakah ...

Dia mengatakan itu ...

Xie Mu frustrasi dan mundur selangkah.

Ekspresi pucat di wajahnya tampak sudah mati.

Tapi sekarang dia tidak sabar untuk mati.

Bahkan rasa sakit kematian lebih baik daripada sekarang. Dengarkan kekasih Anda dan perlakukan dia sebagai mainan dan sebagai objek untuk orang lain.

Ini tidak lain hanyalah sakit hati ...

Air mata berputar-putar di matanya, dan akhirnya jatuh.

Remaja itu menangis dengan sangat baik. Air mata meluncur turun di pipinya yang putih, seperti tetesan hujan, dan jatuh ke tanah.

Dia terus menatap pria itu, meskipun matanya merah, tangannya gemetar.

Suara Xie Mu tampak jauh lebih tua dalam sekejap, tidak lagi jelas sebelumnya.

Dia berkata pada dirinya sendiri, "Apakah kamu menyelamatkan saya karena wajah ini?"

"Kamu bantu aku, bawalah aku ke sisimu dan ajari aku bagaimana menghadapi semua hal, juga karena aku mirip dia?"

"Bahkan denganku, kamu berpikir tentang dia."

Rasa bersalah di mata Wen Mingquan semakin meningkat, "Xiao Mu, aku tahu ini aku, aku minta maaf untukmu."

"Kamu tidak menyesal untukku ..."

Pria muda itu menjawab dengan masam, matanya kosong, dan perlahan-lahan mengulurkan tangannya.

Xie Mu memandang tangannya, langsing dan adil.

Pria di depannya pernah memegang tangannya dan berkata bahwa tangan seperti itu seharusnya piano.

Dia tidak suka bermain piano, dia tidak pernah bisa mengingat lagu dan bagaimana menggunakan tangan yang dipuji dan indah untuk bergerak di atas piano.

[BL✔] Even until Death, the Scum Gong Thought I was a White LotusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang