Licht

Prolog

Regnbue mulai menggelap dibawah kuasa sihir Tuan Mørke. Ksatria sekaligus ketua pasukan hitam yang telah mengacaukan negri ini ketika dua dekade lalu. Regnbue menjadi negri malam yang mengerikan.

Gobar. Pemimpin Regnbue pertama sebelum Mørke datang untuk membunuhnya. Dimalam peringatan hari untuk ketujuh warna cahaya, Mørke dan pasukannya datang menyerang para penduduk secara brutal. Menikam sang Raja dengan kapak berukuran besar, sama besarnya dengan badan typhon yang melakukannya.

Mørke merupakan klan penyihir hitam. Klan merekalah yang menyebabkan semua ini. Dibantu oleh beberapa makhluk temuan mereka pada beberapa abad silam.

Regnbue adalah sebuah negri sihir terakhir pada abad ini. Moyang mereka terjajah lebih dahulu oleh keturunan terdahulu Mørke. Negri malam dengan tujuh warna pelangi yang didalamnya berisi makhluk-makhluk mitologi dan beberapa manusia-yang sekarang telah punah akibat aksi tragis Mørke.

Negri terang tanpa benda langit dan negri tanpa adanya pagi dan siang ini sedang diambang kehancuran.

Mørke berasal dari negri gelap bawah tanah-Svart. Berisi para penyihir jahat dan makhluk gelap lainnya. Vampir, kelelawar-dengan kaki seperti manusia, werewolf, dracula, serta sejumlah penyihir hitam, ada di sana.

Aura hitam menguasai semua daerah di Regnbue. Aliran-aliran asap sihir disertai kepakan dan teriakkan gagak menjadi lagu pengiring di setiap malam. Castil Mort menjadi tempat tinggal Mørke dengan pasukannya. Beserta tangan kanannya, Ezel, seorang typhon muda.

Sementara, para elf dan peri-kelompok yang tersisa dari bangsa Regnbue-bersembunyi di sebuah distrik yang jarang dikunjungi oleh bangsa Svart. Distrik Heller Strahl di bagian Utara dekat hutan Schnee. Mereka terpaksa hidup berdampingan untuk kelangsungan hidup mereka. Biasanya para elf akan membantu para peri untuk membuat sebuah ramuan dan beberapa makanan.

Mereka tidak bisa keluar dari persembunyiannya. Nyawanya akan terancam bila mereka nekat untuk menunjukkan diri dihadapan bangsa Svart. Entah, akan dijadikan budak tanpa jatah makan atau dipenggal hidup-hidup.

Walaupun para peri memiliki kekuatan, namun belum mampu menandingi ilmu sihir hitam yang dimiliki oleh para penyihir Svart. Mereka membutuhkan kekuatan cahaya besar untuk menandingi kuatnya gelap di langit berwarna ini.

***

Apakah 317 words cukup untuk prolog ini? Saya rasa cukup.

; Cerita ini murni imajinasi saya. Jika ada kesamaan nama tokoh atau tempat itu murni ketidaksengajaan. Jangan lupa apresiasi kalian terhadap cerita ini. Saya senang, kalian membaca karya penulis amatir seperti saya. Jika kalian suka dengan cerita ini silahkan di share, biarkan temanmu membacanya juga. xixi.

Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar maupun vote yah. Serta, jangan lupa untuk mengikuti saya!

Xoxo.