14

1.4K 161 6
                                    

Happy reading ehe<3

Tok tok tok.

"Masuk" ujar Bu Tania yg sedang duduk seraya menunggu siapa yg ada di balik pintu itu.

"Assalamualaikum Bu,Agnes ditunggu di ruang BK" ujar laki laki berperawakan kutu buku itu.

"Waalaikumsalam, Agnes?" Jawab Bu Tania seraya memanggil agnes untuk ke ruang BK.

Yg di panggil pun bangkit dari kursinya,dan menatap malas Meisya yg sedang tersenyum meremehkan menatap Agnes.

"Permisi Bu,saya izin keluar" izin Agnes seraya mengecup singkat punggung tangan Bu Tania.

Agnes keluar dengan muka yg masam lalu menuju ruang BK.

"Permisi Bu ,saya terlibat dan saya akan menyusul agnes" ujar Naufal seraya bangkit dari kursinya dan menuju keluar kelas menyusul Agnes.

"Naufal kamu mau kemana? Yg di panggil Agnes bukan kamu" ujar Bu Tania mencegah Naufal untuk keluar dari jam pelajarannya.

"Saya memang bukan yg di panggil tapi saya juga terlibat" ujar Naufal lalu pamit pada Bu Tania.

"Permisi Bu, assalamualaikum" ujar Naufal lalu pergi menyusul Agnes.

"Saya juga terlibat Bu,permisi assalamualaikum"ujar Meisya tiba tiba bangkit dari tempatnya dan melangkahkan kaki jenjangnya menuju ruang BK menyusul Naufal.

Bu Tania hanya menggelengkan kepala melihat ketiga muridnya itu.

Ketiganya sudah berdiri tepat di depan meja pak Hasan ,dengan Meisya yg memainkan kuku cantiknya,Naufal yg memperhatikan kecemasan Agnes.

"Keep calm,lo ga salah,jangan takut" bisik Naufal seraya tersenyum hangat.

Agnes menganggukkan kepalanya, sedetik kemudian dia membalas senyuman Naufal.

"Ceritakan yg sebenarnya terjadi" ujar pak Hasan dengan tangan yg di lipat di atas mejanya itu bak kepimpinan seorang pria.

"Jadi tuh gini pak Agnes tadi di-" ujar Meisya,tetapi terpotong oleh Naufal.

"Permisi biar saya yg menjelaskan pak? Karna mereka di sini sama sama korban" ujar Naufal tegas.

"Silahkan" ujar pak Hasan,karna ia tak mampu mempercayai Meisya,Walau dia putri dari atasannya. Dia selalu menyalah gunakan di kewenangan dia sebagai anak dari kepala sekolah ini.

Naufal menceritakan dari awal hingga akhir,tanpa di tambah tambahkan tanpa di kurangi dan tanpa ada di rekayasa.

"Ngga Naufal bohong saya tidak ingin menampar Agnes,Agnes yg menampar saya dan saya hanya diam" bohong Meisya.

Naufal menyerahkan ponsel Dino yg terekam secara jelas kejadian beberapa jam yg lalu.

"Jadi di sini bapa mengetahui siapa yg berhak untuk di bela" ujar Naufal seraya mundur dan mensejajarkan barisannya dengan Agnes.

"Meisya,saya tak menyangka jika kamu seperti ini, seharusnya kamu memberikan contoh bukan merendahkan pribadi orang lain yg bukan hak kamu" ujar pak Hasan.

"Agnes, kendalikan emosimu, kendalikan tanganmu,jangan sampai kejadian ini terulang lagi" lanjut pak Hasan.

"Dan terima kasih untuk Naufal" ujar pak Hasan.

Naufal mengangguk sebagai jawaban.

"Dan untuk kalian berdua Agnes dan Meisya,kalian tetap di hukum karna tindakan kalian. Pulang sekolah kalian membersihkan koridor sekolah,terima kasih kalian boleh kembali ke kelas" tegas pak Hasan.

Meisya menggeertakkan kakinya asal ke tanah.

"Bapa ga bisa gitu dong! Inget mamah saya pemilik sekolahan ini Anda bisa di pecat karna tindakan anda!" Bentak Meisya.

"Saya hanya menjalankan tugas,dan saya tidak pernah takut karena saya mengerti siapa yg benar dan siapa yg salah" ujar pak Hasan tegas.

Meisya geram. Kemudian,ia bangkit lalu membanting pintu dengan keras tanpa mengucapkan salam.

Pak Hasan selaku guru BK hanya dapat menggelengkan kepalanya melihat tingkah Meisya yg sangat jauh dari tingkah ibunya yg berwibawa.

"Permisi pak saya dengan Agnes izin kembali ke kelas, assalamualaikum" ujar Naufal seraya mengecup punggung tangan pak Hasan. Lalu di susul Agnes yg mengecup punggung tangan pak Hasan dan kembali ke kelas mereka.

"Waalaikumsalam" balas pak Hasan. Lalu,kembali melanjutkan aktivitasnya.

Sesampainya di kelas, keadaan Kemabli seperti biasa. Agnes yg menyalin catatan di papan tulis, Naufal yg tetap setiap memandangi punggung Agnes dari belakang. Sedangkan,Meisya yg menatap Naufal dengan wajah merah padamnya.

"Milik Meisya,hanya milik Meisya. Lo salah untuk pilih saingan Agnes Adelin Alexander. Kita tunggu tanggal mainnya" batin Meisya.

untuk part ini sedikit dulu yaa,kita tunggu part selanjutnya. Siapa yg nungguin Agnes dan Naufal? Atau yg nungguin rencana Meisya? Yok kita baca di part selanjutnya.
-vote+comment yo guyss, remember<3!


-Different- [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang