BAGIAN 1

19 6 0
                                    

"Hei Yoora! Beberapa hari ini aku tidak melihatmu bersama kekasih tampanmu itu? Apa kalian sedang bertengkar?" Celetuk seorang wanita berkacamata kearah seorang wanita bersurai hitam yang tengah sibuk dengan komputer di hadapannya.

Yoora mendengus kesal mendengar perkataan wanita berkacamata itu. "Ya! Kami berdua sedang bertengkar."

"Kali ini apalagi kesalahan yang dilakukan kekasihmu? Hingga membuatmu bertengkar dengannya?" Tanya wanita berkacamata itu dengan nada sarkas.

Yoora mendengus kesal mendengar nada sarkas yang keluar dari bibir sahabatnya itu. "Aku melihatnya dengan seorang gadis di cafe! Itu sangat menyebalkan!"

"Berhentilah bersikap kekanakan Yoora. Aku yakin kau pasti langsung pergi saat melihat Sehun dengan wanita itu tanpa meminta penjelasan dari Young Jo kan?" Tebak wanita berkacamata itu tepat sasaran.

Yoora hanya diam membisu seraya matanya menatap kosong kearah layar komputer di hadapannya yang menandakan jika tebakan si wanita berkacamata itu benar adanya.

Wanita berkacamata itu mendengus kesal. "Berhentilah bersikap kekanakan. Aku pikir Sehun bukanlah pria yang tukang selingkuh. Dia sangat mencintaimu kau tau? Kau ingat saat hujan tempo lalu? Dan kau melupakan dokumenmu? Sehun rela hujan - hujanan dan meninggalkan rapatnya demi mengambil dokumenmu itu! Bahkan kau seorang bawahanmu yang berstatus kekasihnya pun harus tau diri dengan Sehun yang berjabat sebagai atasanmu itu."

"Apakah aku terlalu egois?" Tanya Yoora mulai menyesal.

"Ya! Kau sangat egois! Jika aku jadi Sehun, sudah lama aku putus dengan wanita egois sepertimu. Kau pikir Sehun hanya bermain - main mencintaimu? Meski aku tidak dekat dengan kekasihmu itu tapi aku bisa menilai dari Sehun yang selalu memberikan tatapan penuh cinta padamu dan selalu perhatian padamu. Bahkan nona Choi yang seorang anak CEO tidak masuk dalam pandangan Presdir Sehun," ujar wanita berkacamata itu tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya yang sangat kekanakan.

Yoora mendongakkan wajahnya memandang dengan kedua mata berkaca - kaca kearah wanita berkacamata itu.  "Jadi... apa yang harus kulakukan Jisoo?"

"Pergi meminta maaflah padanya," perintah wanita berkacamata itu dengan suara tegasnya.

"Tapi... kau tau sendirikan jika Sehun tidak masuk kerja hari ini? Apakah aku harus ke rumahnya?" Tanya Yoora dengan ragu - ragu.

"Tentu saja kau harus ke rumahnya bodoh! Bukankah kau sering berkunjung ke rumahnya? Kenapa sekarang kau tampak gugup? Jangan bilang itu karena kau malu untuk  memintaa maaf kepada kekasihmu sendiri?" Tebak wanita berkacamata itu dengan kedua matanya menyipit kearah Yoora.

"Aku... aku... hanya..."

"Berhentilah membuat alasan! Sekarang cepat berdiri dan pergi ke rumah Sehun untuk meminta penjelasan dan meminta maaf mumpung ini masih jam istirahat makan siang," perintah wanita berkacamata itu dengan mutlak.

Dengan tergesa - gesa Yoora berkemas. "Kalau begitu aku pergi Jisoo. Sampai jumpa besok!"

"Ya! Semoga berjalan lancar!" Seru Jisoo saat Yoora sudah menjauh darinya.

Bruk!

"Aduh...!" Pekik Yoora saat bokongnya mencium lantai dengan cukup keras.

"Astaga! Mian! Aku tidak sengaja Yoora-ssi," seru seorang pria dengan wajah kagetnya seraya spontan membantu Yoora untuk kembali berdiri.

Yoora meringis pelan seraya menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak masalah Suho-ssi. Aku yang salah karna berlari lalu menabrakmu."

"Kau ingin kemana? Kenpa terburu - buru sekali?" Tanya Suho dengan wajah penasarannnya.

"Aku ingin ke rumah Sehun," jawab Yoora pelan.

Deg!

Suho tersentak gugup mendengar perkataan Yoora. "K-kau ingin ke rumahnya Sehun? Aku sarankan jangan sekarang, karena Sehun sedang tidak ada di rumah. Dia sedang melakukan perjalanan bisnis."

"Bohong! Jika Sehun melakukan perjalanan bisnis pasti dia akan memberitahukanku! Aku tidak mau tau kau harus membawaku ke rumahnya Sehun!" Seru Yoora keras kepala.

Suho meringis pelan. "Sungguh! Sehun sedang sibuk! Dia tidak bisa ditemui bahkan denganmu."

"Benarkah? Apakah kalian menyembunyikan sesuatu? Jadi benar jika Sehun selingkuh dariku?! Cih! Ini menjijikan." Decih Yoora dengan wajah marahnya.

"Kau salah paham!" Seru Suho kesal.

"Maka antar aku ke rumahnya Sehun! Jika tidak aku akan berakhir dengan Sehun saat ini juga," ancam Yoora dengan nada tajamnya.

Dengan nada pasrah, Suho berujar. "Baiklah. Aku akan mengarmu ke tempat Sehun berada. Aku harap kau akan baik - baik saja."

"Apa maksudmu?"

Namun Suho segera melangkah duluan meninggalkan Yoora dengan wajah penuh tanyanya.




Tbc

When With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang