** 03 **

131 25 13
                                    

"AAAAAAAAAAAA !!"

SREEETTTTTTTTTTTT

Tiba-tiba sosok hantu menyeramkan tersebut menggeret kaki Dendra sehingga Dendra berteriak histeris.

"ARHHHHHHHHHHH !!"

"LEPASSIN KAKI GUE!!!"

Sosok hantu bergaun merah tersebut terus menggeret kaki Dendra tanpa ampun.

Dendra merasa sakit di sekujur tubuhnya karena hantu bergaun merah itu tak kenal ampun menggeret kaki Dendra hingga balkon.

Dengan wajah yang menyeramkn hantu tersebut membawa Dendra ke sebuah tihang balkon dekat kamar Dendra.

Di ikatnya Dendra kuat-kuat

"AHhhhhhhhhhh"

"Anjink"

"Lepasin gue..!!"

" Gue mohon----"

Dendra mulai lemas tak berdaya

Di tengah rasa takut seperti ini. Dendra teringat sahabatnya.

Dendra terheran mengapa dia tidak datang menolongnya?

Akhirnya Dendra mulai memanggil sahabatnya melalui hati ke hati.

Dendra mulai memanggilnya dalam hati--

"Vallen.. Braga.. Medes...
Toloooong gue..... "

Namun yang di panggil tak kunjung datang.

Shitttt

Dendra mengusap wajah gusar
Merasa ada yang aneh tak biasanya sahabatnya ini tak kunjung datang juga.

Kecuali jika memang sahabatnya ini dalam keadaan masalah.

Apa?

Masalah?

Tidak !! Jika mereka juga mendapatkan masalah terus siapa yang akan bantuin gue?

dengan perasaan yang takut karena dia telah di ikat oleh sosok hantu bergaun merah di tihang balkon kamar Dendra.

Selesai mengikat sosok hantu menyeramkan tersebut beralih menatap manik mata Dendra.

Wushhhhhhhh

Arhhh

Angin tiba-tiba menerpa Dendra dengan cepatnya hingga mata Dendra sulit untuk dimelekan.

"Hhh ... Arrhhhhhhhh"

"Mau lo apa?!"Tanya Dendra dengan tegas namun waspada.

"_"

"JAWAB GUE!!" Tanya Dendra sekali lagi dengan nada yang tinggi.

Sudah cukup sosok hantu ini membingungkan Dendra, lalu-

"K a m u"

Wushhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Angin,kilat bersamaan dengan sosok hantu itu mengeluarkan cahaya hitam. Dan anehnya hantu tersebut menghilang.

Sungguh aneh.

Dendra sangat ketakutan kringat dingin bercucuran bersama hawa panas di dalam dirinya karena ikatannya yang terlalu keras.

Seketika temannya yaitu Vallen,Braga, dan Medes datang.

Dan tunggu, sebelum hantu itu tiba-tiba menghilang dia sempat berucap 'Kamu' itu artinya yang di maksud kamu adalah Dendra.

"Dendraaa"tanya Braga dengan berlari menuju Dendra bersama
Medes.

"Dra lo gak papa kan?" Tanya Vallen lagi dengan perasaan cemas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ghost In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang