Pelangi meninju samsak dihadapannya,tak peduli dengan tangannya yang mulai berdarah,yang ia tahu adalah dengan cara ini amarahnya bisa tersalurkan
Bugh
Bugh
Bugh bugh bugh
Bugh
Tak henti henti pelangi terus melayamgkan tinjuanya pada samsak itu.
"Lo kenapa sih?" sentak Xavier menarik gadis itu agar berhenti meninju samsak
"Lepas brengsek" pelangi memberontak agar dilepaskan
Xavier menghelas nafasnya jengah"kalo ada masalah cerita gak kayak gini ngi,kalo lo terus mukul tu samsak emang masalah lo bisa selesai hah?"
Pelangi diam Xavier benar dengan ia melampiaskan amarahnya pada samsak itu masalah bahkan takkan selesai.
"Kita ini keluarga kalo lo ada masalah lo bisa cerita sama kita kita" ucap Savilio tersenyum pada sepupu sekaligus sahabatnya itu
Pelangi menghelas nafas bangkit dari duduknya "Gue pergi dulu,Laskar bentar lagi kesini ntar gue balik lagi" ucap Pelangi lalu beranjak dari Markas Black Bloods.
"Tu anak kenapa sih?" Heran Devan menatap gadis yang mulai menghilang dari pandangannya
Pelangi pergi meninggalkan markas dengan motor besar warna merahnya. Mengendarai motornya diatas rata rata.
Kelima inti BB menghelas nafas melihat kepergian Pelangi, tak lama setelahnya Laskar sang ketua BB tiba dimarkas.
"Woy bos" seru Kenzo kala melihat sang ketua yang memasuki markas.
Tak mengindahkan sapaan Kenzo,Laskar langsung duduk single sofa yang biasa didudukinya,menatap kelima temannya itu.
"Si Pelangi ngapa bos?" tanya Gibran menatap Laskar penuh tanya
Laskar yang tak tahu apa apa menatap kelimanya meminta penjelasan.
"Tadi Pelangi kesini kayanya dia lagi marah gitu,terus dia masuk keruang latihan mukulin samsak ampe tangannya berdarah,abis itu dia pergi katanya bakal balik lagi sih" jelas Xavier
Laskar menghelas nafas lelah,kenapa lagi gadis itu,gadis itu memang tak pernah menceritakan masalahnya pada orang lain,dirinya saja harus memaksa agar gadis itu mau bercerita padanya.
"Kalian lagi berantem ya bos?" tanya Devan.menatap Laskar menyelidik
"Nggak" jawab Laskar singkat
Kelima inti BB menghelas nafas saling tatap lalu menggedikan bahunya,merekapun asik dengan ponselnya masing masing membiarkan Laskar larut dalam lamunannya.
"Kak Laskar" teriak seseorang dari luar Markas
Keenamnya pun keluar dari markas guna melihat siapa yang berani datang kemarkas.
"Ngapain?" tanya Gibran menatap gadis dihadapannya tajam
"Em.. Kak Laskar bisa anterin Qailla pulang nggak" ucap Gadis bernama Qailla itu
Kelima pemuda itu membelalakan matanya berani sekali gadis ini meminta diantar pulang oleh Laskar,pikir mereka. Sedangkan Laskar menatap gadis dihadapannya malas.
Kelima nya terdiam menatap Laskar serta gadis itu bergantian,hingga deruman motor seseorang yang berhenti tak tauh dari mereka membuat kelima pemuda itu menatap was was pada gadis yang kini tengah memperhatikan ketujuh manusia yang saling diam dihadapan Markas,gadis itu menatap bengis pada gadis yang hanya diam itu. Turun dari motor besarnya lalu menghampiri tujuh manusia yang tengah menatapnya juga.
"Ngapain lo disini?" sengit gadis itu saat sudah dihadapan mereka
Pelangi, ya gadis yang baru saja tiba itu Pelangi yang beberapa waktu lalu peegi meninggalkan markas,gadia itu bersedekap dada menatap Qailla tak suka.
Tak ada yang berani mengeluarkan suaranya,bahkan Laskar nampak tak peduli itu beranjak masuk kedalam.
"Lo tuli? Ngapain lo disini?" sentak Pelangi saat tak ada jawaban dari gadis dihadapannya
"Suka suka guelah,ngapain sih sibuk banget ngurusin idup orang" ketus Qailla turut menatap Pelangi bengis
"Cih medusa tadi aja depan Laskar manis banget,sekarang aja baru nunjukkin aslina" Gerutu Devan yang ikut menatap gadis itu tak suka
Xavier, Kenzo, Gibran serta Savilio yang mendengar gerutuan Devan itu mengangguk setuju akan ucapan pemuda itu.
"Gak tahu malu,udah ditolak masih aja ngejar ngejar dasar murahan" Ucap Pelangi setelah itu pergi masuk ledalam Markas diikuti kelima pemuda itu.
Qailla yang dikatai murahan oleh gadis itu merasa tak terima,namun ia juga sadar Pelangi itu bukan tandingannya apalagi ia hanya sendiri sedangkan Pelangi banyak orang orang kuat yang membekingnya dari belakang. Dengan perasaan kesal Qailla pergi meninggalkan Markas BB.
Bugh
Kelima pemuda yang baru saja akan mendudukan dirinya disofa ruang tengah terkejut saat mendengar suara pertengkaran yang berasal dari ruang Latihan
Kelimanya pun tergesa gesa menuju ruang latihan,benar kedua sejoli itu tengah bertengkar,tak ada yang mau mengalah saling memukul satu sama lain.
Kelimanya pun langsung memisahkan mereka,tak biasanya pasangan yang selalu akur ini bertengar.
"Ini apa apaan sih?" tanya Devan yang menarik bahu Pelangi sedangkan Laskar dipegangi oleh Xavier dan Kenzo
"Ck... Elo yang apa apaan? Lepas anjir" sentak Pelangi mencoba lepas dari cengkrama Devan
"Lo berdua kok berantem sih?" tanya Gibran yang berdiri ditengah tengah keduanya
"Gila lo,orang kita lagi latihan juga" ucap Laskar dengan santainya melenggang pergi keluar dari ruangan itu diikuti oleh Pelangi
Kelima pemuda itu menatap Laskar serta pelangi cengo.